Friday, May 6, 2016

Foto Pernikahan Dari Suriah


Dunia Hawa - Perdamaian adalah sesuatu yang kita selalu sepelekan nilainya sampai kita kehilangannya. Bangsa Suriah saat ini mungkin yang paling tau persis betapa berharganya sebuah perdamaian setelah sekian tahun perang berkecamuk di negaranya.

Karena ketika sekelompok orang mengobarkan perang entah itu terhadap pemerintah, atau terhadap kelompok lain demi melayani kepentingan politik & ekonomi para Elit, adalah rakyat kecil yang kerap membayar harga paling mahal.

Bila terjadi konflik, bukan kader parpol provokator yang saling bacok, bukan ulama penghasut permusuhan yang saling gorok, bukan bos pemilik media-media pengujar kebencian yang akan berdarah, tapi rakyat jelata.

Ratusan ribu pengungsi Suriah mempertaruhkan nyawa berakit-rakit mengarungi laut kabur ke Eropa mencari suaka dari negara-negara Barat yang katanya negeri para "Kafir". 

Kenapa? Karena di negeri para "Kafir" ini mereka justru bisa menemukan kestabilan keamanan, penghargaan tinggi terhadap nyawa orang, dan tentunya kedamaian,, yang justru akhir-akhir ini ironisnya sulit ditemui di negara mayoritas Muslim.

Negara mayoritas Muslim saat ini malah identik dengan konflik berdarah, perang saudara, bunuh-bunuhan, gorok-menggorok leher, padahal katanya Islam "Agama Damai", namun realitanya saat ini Islam seolah-olah benci perdamaian.

Oknum ormas Islam, oknum Ulama, oknum kelompok Muslim di tanah air berlomba-lomba mengibarkan panji Islam menghasut permusuhan mengobarkan perang terhadap pemerintah, terhadap non muslim, terhadap etnis Tionghoa belajar dari senior-seniornya di Arab sana.

Persetan dengan citra Islam yang semakin terpuruk semakin jauh dari kesan "agama damai", malah semakin menguatkan tuduhan "Islam Agama Teroris", tapi apa peduli mereka? ..yang penting onani enak sendiri.

Jadi tidak perlu aneh bila oknum kelompok Muslim ini siap mempertaruhkan keutuhan bangsa, siap menumpahkan darah saudara sebangsa.. terhadap agamanya sendiri saja mereka siap mengencingi reputasi Islam dan membuangnya ke comberan.

Indonesia juga negara mayoritas Muslim. Mungkin ini alasannya mereka begitu gencar provokasi konflik horisontal, karena kelompok Muslim yang klaim paling Islam paling murni akidahnya (yang lain kafir) ini ingin Indonesia perang saudara mengikuti jejak Libya dan Suriah.

Karena kelompok ini benci bila Islam identik dengan damai, dan mereka ingin melegalisir reputasi "Islam Agama Teroris" agar tercatat dalam sejarah menjadi gelar resmi bagi agama Islam, yakni agama barbar, bengis, haus darah & kejam.

Apakah kita bangsa Indonesia harus terima nasib jadi "Negara Konflik" hanya karena bangsa ini mayoritas Muslim? Karena negara mayoritas Muslim harus identik dengan perang berdarah & tidak ada kedamaian?

Semua ada di tangan anda-anda sekalian.

[Ustad Abu Janda al-Boliwudi]

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment