DUNIA HAWA - Rizieq yang selama ini gahar menuntut Ahok di penjara, kini enggan pulang dari Arab dan malah memanggil Komisi Nasional Hak Asasi manusia (Komnas HAM) ke Arab untuk mengadu. Ia bahkan tidak berani datang ke Indonesia untuk menemui Komnas HAM. Imam besar ini seperti ketakutan dengan tuntutan yang kini semakin kencang karena Ahok sudah di penjara dengan pasal yang sama dengan pasal yang menjerat Rizieq, pasal penodaan agama.
Pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab kemungkinan belum akan kembali ke Indonesia. Rizieq memilih untuk memanggil anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) ke Arab Saudi untuk menceritakan persoalan yang dihadapinya.
“Wawancara untuk penyelidikan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh rezim penguasa. Akan diwawancarai sebagai korban teror dan kriminalisasi,” kata Ketua Presidium Alumni 212 Ansufri ID Sambo alias Ustadz Sambo dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (10/5).
Sambo mengatakan, rencana mengundang anggota Komnas HAM pada pekan depan. Sehingga, kata Sambo, Rizieq kemungkinan masih lama berada di Mekah.
“Beliau rencananya akan lama di Mekkah, Insya Allah,” kata Sambo.
Begitulah ia berkilah bahwa sedang dikriminalisasi. Padahal kita ingat bagaimana ia dan kelompoknya begitu keras ingin Ahok ditahan saat jadi tersangka. Saat itu Ahok tidak ditahan karena diyakini tidak akan kabur tapi kini justru Rizieq yang tidak ingin kembali ke Indonesia dan menyelesaikan masalah ini dengan jantan.
Presidium Alumni 212 pada Senin (8/5) menyampaikan laporan dugaan kriminalisasi terhadap ulama kepada Komnas HAM. Sejumlah tokoh hadir dalam acara itu di antaranya adalah mantan Ketua MPR Amien Rais.
Kasus dugaan kriminalisasi yang diadukan di antaranya kasus yang menyeret Rizieq dalam dugaan penghinaan simbol negara dan kasus dugaan pornografi.
Rizieq mangkir dari pemeriksaan di Polda Metro Jaya pada 25 April lalu. Saat itu polisi hendak memeriksanya terkait kasus dugaan pornografi dalam percakapan diduga dengan Firza Husein yang viral di media sosial.
Alasan Rizieq mangkir saat itu adalah melaksanakan umrah bersama keluarganya. Ada sekitar 18 orang yang ikut dalam rombongan umrah Rizieq.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi akan memanggil kembali Rizieq. Namun belum ditentukan waktu pemeriksaan Rizieq.
Perihal soal kehadiran Rizieq dalam pemeriksaan, juru bicara FPI Slamet Maarif mengklaim pentolan FPI itu akan taat hukum.
Lagi-lagi Kepolisian dikadalin oleh Rizieq, setelah beberapa kali mangkir malah dibiarkan melakukan umroh. . Polisi harus segera mengungkap semua kasus Rizieq kalau perlu ditahan saja biar tidak kabur lagi.
Setelah Ahok di penjara kini giliran massa pendukung Ahok yang menuntut keadilan. Mereka juga menuntut agar Rizieq diadili dengan pasal yang sama. Belum lagi dugaan penistaan Pancasila, dan juga kasus chat porno.
Berdasarkan orasi-orasi yang diteriakkan dalam aksi kemarin, memang banyak ucapan yang meminta agar Rizieq lekas ditangkap. Massa menganggap belum ada keadilan ketika Ahok divonis dua tahun penjara, tetapi Rizieq tidak kunjung ditangkap.
“Rizieq sudah jelas melakukan penodaan Pancasila. Rizieq juga melakukan chat mesum dengan Firza Husein. Mengapa dia belum ditangkap?” teriak orator.
Orator juga kerap menggiring massa untuk melantunkan nyanyian dengan lirik penangkapan Rizieq. Itu dilakukan berkali-kali di sela-sela orasi yang sebagian besar berisi tentang dukungan kepada Ahok.
“Kalau mau tangkap Rizieq teriak tangkap,” ujar orator memandu massa dengan sedikit irama.
“Tangkap!” Teriak massa dengan serentak.
Massa lalu menyanyikan Lagu Indonesia Raya bersama-sama sebelum membubarkan diri. Setelah itu, jumlah massa terus berkurang dan lalu lintas berangsur pulih.
Pemerintah telah menunjukkan sikap netralnya, Ahok di penjara meskipun ia dekat dengan Presiden. Tidak ada intervensi meski jelas Ahok dikriminalisasi. Jadi apa alasan Rizieq merasa dikriminalisasi? Jelas sekali bukti-buktinya, ada rekamannya, dan hadapi dan biarkan pengadilan yang membuktikannya.
Di lain sisi, suara-suara kekecewaan semakin meluas. Niat untuk golput pada Pilpres kelak semakin menggema, dan akan menjadi kenyataan jika masyarakat tidak merasa mendapatkan keadilan, yaitu pengadilan terhadap Rizieq dan pentolan-pentolan lainnya, serta pemberantasan radikalisme di Indonesia. Jokowi harus bisa mengembalikan kepercayaan pendukungnya jika ingin tetap menjadi Presiden kelak.
Begitulah kelelawar
No comments:
Post a Comment