DUNIA HAWA - Jauh dari keramaian pilkada DKI, di forum PBB tiba tiba 6 negara menyerukan supaya Papua Barat merdeka.
6 negara itu adalah Vanuatu, Solomon Island, Tonga, Nauru, Marshall Island dan Tuvalu. Belum pernah dengar nama-namanya kan? Mereka adalah negara negara di kepulauan Pasifik.
Ke 6 negara kecil itu - tiga diantaranya termasuk negara terkecil di dunia - menyerukan supaya PBB ikut campur dalam pembebasan Papua yang mereka bilang sudah terlalu lama menderita akibat pelanggaran hak asasi manusia.
Ini jelas mengejutkan Indonesia. Selain tidak ada dalam agenda forum untuk pembahasan masalah Papua, gerakan ke 6 negara itu secara bersamaan memunculkan banyak spekulasi.
Ada apa di balik semua ini?
Kebangkitan Indonesia dalam ekonominya jelas menakutkan banyak pihak, terutama negara negara tetangga seperti Singapura, Malaysia dan Australia. Karena peningkatan ekonomi akan berdampak pada peningkatan kekuatan militer.
Karena itu ada usaha usaha untuk melemahkan negara ini dari sisi lain, dan salah satu yang dibidik adalah tentang Papua, terutama dari sisi ketimpangan ekonominya dengan wilayah lain.
Lalu siapa dibalik ke 6 negara kepulauan Pasifik itu?
Meski belum pasti, tapi jika melihat sejarahnya kita bisa melirik tajam ke arah Australia. Australia adalah negara yang mengayomi negara negara kecil di kepulauan Pasifik dalam sisi ekonomi. Di belakang Australia ada Amerika yang berkepentingan supaya negara negara kecil itu tidak menjadi sarang teroris karena miskin.
"Pinjam tangan" adalah hal yang biasa dalam diplomasi internasional, karena Australia sendiri tidak mungkin berani langsung berbicara kepada Indonesia.
Itulah kenapa Jokowi memusatkan banyak pembangunan infrastruktur dan ekonomi ke Papua. Ia ingin masyarakat Papua sama dengan saudaranya di daerah lain, sehingga tidak ada lagi alasan utk ingin "merdeka".
Jika Papua terpisah, maka ia hanya akan menjadi negara kecil juga yang mudah di eksploitasi asing dalam ekonominya. Bersatu lebih baik daripada terpisah.
Papua, semoga nasib Timor Leste sekarang bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga...
[denny siregar]
No comments:
Post a Comment