Kreasi batik yang semakin menawan ternyata memikat banyak anak muda
untuk menggunakannya. Untuk menghadirkan koleksi batik yang bergaya
muda, salah satu brand fashion batik, Alleira menggandeng desainer muda Manda Rahardjo untuk merancang koleksi batiknya.
"Saya
menemukan banyak tantangan ketika mendesain batik, namun dari situ saya
belajar banyak hal baru, bagaimana cara untuk membuatnya jadi lebih
modern dan muda," ungkap Manda Rahardjo.
Sekalipun mengaku tak bisa membatik, namun Manda
mengungkapkan bahwa batik adalah salah satu passion-nya.
Dalam
show keduanya di Jakarta Fashion Week 2013 (JFW 2013), Alleira by Manda
Rahardjo menampilkan berbagai kreasi batik terbaru yang bertema
"Decometry". Inspirasinya diperoleh dari kecintaannya pada garis-garis
geometri yang tegas dan berstruktur. Show ini dibagi dalam empat sekuen
yaitu "Art Deco", "Aztec","Origami" dan "Butterfly". "Sebagian besar cutting-nya adalah mini dress, dan busana kerja yang formal namun agak santai."
Beberapa model busana yang dihadirkan kebanyakan bernuansa jumpsuit, mini dress backless, mini dress handless,
dan juga gaun asimetris. Selain batik sutera, Manda juga
mengombinasikan batik dengan bahan lainnya seperti tenun ATBM, sifon,
dan beludru.
Tema "Art Deco" yang dihadirkan Manda ini menghadirkan image yang berbeda dengan citra batik selama ini. Sisi art deco ditampilkan Manda lebih banyak bermain dengan paduan batik dengan tambahan garis busana berwarna pada beberapa bagiannya. Dress batik dengan dominasi warna gelap ini dipadukan dengan kain-kain berwarna krem, merah, dan biru muda.
Garis-garis
berwarna ini dikreasikan dalam bentuk geometri seperti garis lurus,
segitiga dan lain-lain. Pola geometri ini memberikan sentuhan yang lebih
futuristik dan modern pada desainnya.
Sentuhan
detail unik juga terlihat pada motif batik baru yang ditulis di atas
lembaran kain sutera. Untuk menghadirkan sesuatu yang berbeda ia
menciptakan pola motif Aztec yang kental dengan nuansa geometri tegas.
"Semua kain yang digunakan adalah kain batik tulis. Motif yang dibatik
ini dibuat hanya menyerupai pola suku Aztec," jelasnya.
Detail
lain yang dihadirkan Manda untuk mempercantik busananya adalah
penggunaan detail lipatan kain seperti origami. Lipatan kain dan juga
tempelan kain berbeda motif serta warna ala origami membantu menciptakan
detail busana yang mewah, namun tak berlebihan.
Di
sekuen keempat, suasana taman yang asri dengan kupu-kupu terlihat
mendominasi. Untuk menggambarkan kupu-kupu, Manda menghadirkan tambahan
sayap kupu-kupu di beberapa bagian busana. Seperti kupu-kupu asli, sayap
ini bisa dikembangkan dengan mengaitkan benang transparan ke jari
tangan. Selain itu, desain rangka sayap kupu-kupu juga ditampilkan
sebagai detail bagian belakang gaun backless yang cantik.
FOTO-FOTO: KOMPAS.COM/GUNTUR PANJI RELAWAN
sumber :