HALAMAN

Monday, November 12, 2012

Aturan Baku Gaun Cocktail



  Setelah Christian Dior memopulerkan istilah cocktail dress pada 1940, busana yang juga biasa disebut cocktail gown ini menjadi sebuah busana semi-formal yang biasa digunakan dalam segala suasana.

Gaun koktail adalah gaun yang dapat dipakai pada banyak kesempatan. Tergantung pada gaya, gaun ini dapat diterima untuk acara formal, semi-formal, atau segal jenis pesta dan acara sosial lainnya. Meski tanpa batas dan aturan tertentu, gaun koktail atau evening gown yang panjang biasanya jatuh pada kategori gaun malam.

Tak jarang gaun koktail menjadi kombinasi keanggunan, daya tarik seks, dan inovasi halus. Sifat fleksibel dari gaun yang satu ini menjadikan 4 desainer APPMI, yakni Hartono Gan, Agnes Budhisurya, Misan, dan Grace Fenny, menerjemahkannya dengan penuh kebebasan.


Masing-masing menampilkan koleksinya dengan sebuah perayaan bagi kehidupan perempuan itu sendiri. Feminin, anggun, romantis dan tanpa batas dalam balutan keindahan dengan warna-warna yang sangat beragam.  

Hartono Gan menampilkan gaun koktail yang melepaskan batasan antara busana pagi atau malam. Ia melanggar aturan baku tersebut dengan menampilkan koleksi yang bisa dikenakan tanpa batas, menggabungkan fantasi dengan realita. Gaun yang banyak menggunakan pengerjaan tangan dalam pemasangan payet, kristal, dan proses bordir ini terjalin manis di atas bahan tafeta, gazar, sifon dan organza. "The Dress I Live In" ini adalah sekumpulan koleksinya yang menghadirkan gaun dramatis tetapi ringan.



Terinspirasi oleh warna-warna kepompong yang berubah menjadi kupu-kupu, Agnes Budhisurya mengambil tema "Metamorfosa" dalam gaun malamnya. Gaun sutra dengan gradasi warna lembut menampilkan sebuah ilusi perubahan tekstur, siluet, hingga warna. Sebuah cerita perubahan kepompong menjadi kupu-kupu yang cantik dan siap terbang di alam bebas hadir dalam koleksinya.   



Misan tampil berikutnya, dengan tema yang sama, "Keindahan Kupu-kupu". Berbeda dengan Agnes yang mengambil insipirasi dari kepompong dan perubahannya, Misan mengambil inspirasi dari warna-warna cantik kupu-kupu itu sendiri. Corak abstrak warna kupu-kupu diaplikasikan pada gaun malam siap pakai.

Sebagai penutup APPMI kali ini, Grace Fenny tampil dengan koleksi gaun koktail warna-warna lembut pink, gold dan biru. Setiap koleksi dipenuhi layer dengan material dan warna berbeda. Sentuhan renda dan pita menampilkan kesan lembut feminin yang membebaskan.

sumber :