Pap smear adalah screening
untuk mendeteksi perubahan sel sel yang terjadi di dalam serviks
uterus. Perubahan sel rahim yang terdeteksi secara dini akan
memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel
tersebut berkembang menjadi sel kanker. Artinya, semakin dini penyakit
kanker diketahui maka semakin mudah menanganinya.
Dari keadaan normal ke prakanker
memerlukan waktu 5 tahun, sedangkan dari prakanker ke kanker ringan
memakan waktu 5 tahun dan dari ringan ke sedang memakan waktu 3 tahun.
Cara melakukan tes pap smear
secara teknis yaitu pengambilan sapuan lender dengan menggunakan
spatula atau sejenis sikat halus. Lendir leher rahim diambil oleh
dokter atau bidan untuk dioleskan dan difiksasi (dilekatkan) pada kaca
benda. Kemudian dengan menggunakan mikroskop seorang ahli sitologi
(sel) akan menguji sel rahim tersebut.
Saat ini ada cara pemeriksaan
yang lebih baru, yaitu PAPNET. Pemeriksaan dilakukan dengan pengambilan
lendir leher rahim sama seperti papsmear konvensional, tetapi dengan
memanfaatkan teknologi computer dalam menganalisanya. Pap Net dapat
menyempurnakan hasil papsmear konvensional sampai 30% lebih peka.
Suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui keadaan sel serviks dengan cara IVA ( Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) cara ini tergolong lebih murah. Media Asam Asetat disemprotkan ke bagian leher rahim (epitel). Jika bagian leher rahim yang tadinya berwarna merah muda berubah menjadi putih, maka dalam waktu 5-10 tahun kemungkinan akan menjadi prakanker. Dokter akan melakukan pembekuan terhadap kulit tersebut sehingga tidak menjadi kanker, dan biasanya 90 % tidak menjadi kanker.
Alasan Harus melakukan Pap smear :
• Menikah pada usia muda (dibawah 20 tahun)
• Pernah melakukan senggama sebelum usia 20 tahun
• Pernah melahirkan lebih dari 3 kali
• Pemakaian alat kontrasepsi lebih dari 5 tahun, terutama IUD atau kontrsepsi hormonal
• Mengalami perdarahan setiap hubungan seksual
• Mengalami keputihan atau gatal pada vagina
• Sudah menopause dan mengeluarkan darah pervagina
• Berganti-ganti pasangan dalam senggama
sumber : http://gerakan-sehat.blogspot.com
No comments:
Post a Comment