Mengetahui kapan Anda memasuki masa subur sangat penting. Salah satu
manfaatnya adalah dapat mengidentifikasi sebagian masalah infertilitas.
Sementara bagi pasangan yang normal (pasangan yang tidak memiliki
masalah reproduksi), dengan mengetahui masa subur, mereka bisa
merencanakan kapan memperoleh keturunan.
Caranya dengan menentukan waktu
terjadinya ovulasi dan memprediksi hari-hari subur yang maksimum, serta
mengoptimalkan waktu untuk melakukan hubungan intim dengan pasangan.
Masa
subur juga bisa menjadi metode kontrasepsi (mengatur jumlah anak dan
jarak kehamilan) yang efektif dan tanpa efek samping. Jika metode masa
subur—dengan melihat indikator suhu tubuh dan lendir vagina—dilakukan
secara benar, efektivitas keberhasilan dalam mencegah kehamilan cukup
besar.
Perlukah dilakukan pencatatan kapan masa subur tersebut?
Boleh-boleh saja. Apalagi untuk keperluan perencanaan kehamilan. Ada
kalanya dokter pun menanyakan masalah masa subur ini karena berkaitan
dengan siklus menstruasi, terutama bagi mereka yang memang mempunyai
pola menstruasi tidak teratur.
Lakukan di masa subur
Lakukan di masa subur
Masa subur terjadi tiga hari sebelum ovulasi terjadi dan tiga hari sesudah ovulasi terjadi (minggu masa subur). Contoh, dari perhitungan masa menstruasi,
masa subur terjadi pada hari Rabu. Maka, semenjak hari Minggu hingga
Sabtu, Anda sebaiknya tidak berhubungan dengan pasangan. Bila pada hari
Senin Anda berintim-intim dengan suami, masih ada kemungkinan terjadi
kehamilan. Mengapa? Sebab, sperma yang masuk bisa bertahan sekitar 72
jam. Begitu pun bila berhubungan intim dilakukan pada hari Kamis. Pada
sehari sesudah ovulasi akan tetap ada kemungkinan terjadi pembuahan.
Setelah mengetahui kapan masa subur, bagi yang tak ingin kehamilan terjadi, perlu mengusahakan agar tidak ada sperma yang masuk pada masa subur tersebut. Bila ada sperma masuk, tentu bisa terjadi pembuahan. Jadi, sebisa mungkin hindari hubungan intim di masa ini. Lain hal jika suami menggunakan kondom kapan pun hubungan intim bisa dilakukan.
Setelah mengetahui kapan masa subur, bagi yang tak ingin kehamilan terjadi, perlu mengusahakan agar tidak ada sperma yang masuk pada masa subur tersebut. Bila ada sperma masuk, tentu bisa terjadi pembuahan. Jadi, sebisa mungkin hindari hubungan intim di masa ini. Lain hal jika suami menggunakan kondom kapan pun hubungan intim bisa dilakukan.
Tentu
berbeda halnya bagi perempuan yang memang ingin hamil. Mereka malah
sangat dianjurkan melakukan hubungan intim di masa subur karena
kesempatan untuk berbadan dua akan semakin besar. Namun, sebaiknya hubungan intim tidak dilakukan setiap hari, tetapi selang dua hari agar kualitas spermanya lebih baik. Jika terlalu sering berhubungan intim, akan menurunkan kualitas sperma.
Kehamilan paling memungkinkan terjadi pada saat tingkat kesuburan maksimum. Kapan itu? Yakni pada saat lendir serviks yang tampak berwarna transparan dan elastis banyak terjadi. Pada saat ini ibu akan merasakan ada sensasi basah atau licin pada vulva.
Kehamilan paling memungkinkan terjadi pada saat tingkat kesuburan maksimum. Kapan itu? Yakni pada saat lendir serviks yang tampak berwarna transparan dan elastis banyak terjadi. Pada saat ini ibu akan merasakan ada sensasi basah atau licin pada vulva.
sumber : tabloid-nakita.
No comments:
Post a Comment