DUNIA HAWA - Ahok dan Djarot memang pemimpin yang matang, mereka menerima kekalahan dalam Pilkada DKI Jakarta dengan tenang.
Saat mengucapkan pidato penerimaan kekalahannya, tak terlihat raut muka yang sedih. Djarot yang pertama kali berbicara menyampaikan selamat kepada Anies dan Sandi atas kemenangannya sesuai hasil hitung cepat. Selanjutnya Djarot menyampaikan apresiasi kepada seluruh timses, partai pendukung dan relawan, serta masyarakat Jakarta yang telah melalui proses Pilkada dengan aman dan damai. Djartot meminta seluruh pendukung untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak baik dalam melampiaskan kekecewaan.
“Kami berharap semua pihak bisa menahan diri dan menjaga rasa kebersamaan yang sudah terbangun saat ini. Kami rasakan perjuangan dari kader-kader, relawan dan masyarakat yang berusaha berjuang sampai akhir dan tadi memberikan hak suaranya. Kami apresiasi warga Jakarta yang telah memilih dan menciptakan kedamaian,” kata Djarot.
Ahok juga tenang, tak terlihat wajah sedih atau kesal, bahkan banyak senyum. Ahok mengucapkan selamat kepada Anies dan Sandi, dan juga mengucapkan terima kasih kepada polisi, TNI, KPU, Bawaslu, Ketua-ketua partai, media dan lain-lain yang telah mendukung pilkada dengan baik.
Ahok mengajak semua timses, partai pendukung dan relawan untuk menerima kekalahan dengan ikhlas. Kekuasaan itu Tuhan yang kasih dan Tuhan yang ambil, katanya. Tidak ada seorang pun yang bisa menjabat tanpa seizin Tuhan. Tuhan selalu tahu yang terbaik, karena kekuasaan itu dari Tuhan. Seperti saat Pilkada di Bangka Belitung yang Ahok juga kalah, tapi ia rela menerima kekalahan itu, ternyata ia menjadi Gubernur DKI, “… ‘kan lebih lumayan gitu ya,” katanya sedikit melucu.
“Kami harap ke depan kami ingin semua melupakan persoalan selama kampanye dan pilkada, karena Jakarta ini rumah kita bersama,” ucap Ahok.
Mereka akan menyelesaikan 6 bulan sisa waktu pengabdian dengan menuntaskan pekerjaan yang masih tertunda dengan cepat dan baik, akan melunasi PR-PR yang dijanjikan. Ahok berharap agar pekerjaan yang tidak bisa mereka selesaikan dapat diteruskan oleh Anies dan Sandi. Mereka akan terbuka untuk Anies dan Sandi tentang data dan apa saja. Mereka akan menyelesaikan pekerjaan dengan cepat sehingga beban Anies dan Sandi lebih ringan.
***
Ahok dan Djarot telah menuntaskan proses Pilkada ini dengan sangat baik. Pidato mereka menyejukkan pendukung dan merangkul lawan. Saya yakin timses, parpol pendukung, relawan dan para pemilihnya bisa menerima kekelahan ini, walau cukup pahit juga.
Bagi timses dan parpol pendukung apa yang harus dilakukan adalah mengevaluasi mengapa terjadi kekalahan. Ini untuk bekal memasuki Pilpres 2019 dan Pilkada DKI 5 tahun lagi. Berbagai kekurangan yang dilakukan timses, parpol pengusung/pendukung dan relawan dapat digali agar tidak dilakukan lagi pada proses pemilu berikutnya.
Beberapa hal sudah jelas apa saja kekurangan pada masing-masing kelompok itu, namun tidak pantas untuk diurakan di sini. Sebagai hint, penyebab kekalahan Paslon 2 agaknya terletak tidak hanya pada beberapa peristiwa yang terjadi setelah debat pamungkas hingga malam sebelum hari pencoblosan, namun juga yang terjadi sejak putaran pertama, selain kasus Kepulauan Seribu tentunya.
***
Menyangkut suasana hati, kegundahan hati dalam pemilu selalu ada. Bagi yang belum pernah menerima kekalahan, barangkali ada baiknya “menikmati” kekalahan ini. Semua kejengkelan, kebingungan dan kesedihan itu hampir selalu dialami oleh kontestan yang kalah, termasuk pendukungnya. Steven Stosny, PhD, seorang psikoterapis dari Washington DC menyebutnya sebagai ‘election stress disorder‘.
Semua kemelut hati itu bisa dihilangkan dalam waktu singkat, tidak harus berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kesedihan harus hilang malam ini juga, sehingga besok sudah kembali seperti biasa. Kuncinya adalah “Pikirkan apa yang bisa membuat hidup Anda lebih baik, dan juga hidup orang-orang yang Anda cintai saja,” pesannya. Dengan kata lain, pikirkanlah diri sendiri dulu, masalah Jakarta biar orang lain yang memikirkan.
Maka besok pagi saat bertemu dengan teman-teman saya sudah siap untuk mengucapkan selamat kepada mereka yang mendukung Paslon 3, tidak akan mengungkit-ungkit apa yang sudah diucapkan, dilakukan, dan dikabarkan.
Selamat datang Gubernur Anies Baswedan dan Wagub Sandiaga Uno.
No comments:
Post a Comment