HALAMAN

Saturday, March 25, 2017

Rhoma Irama Yang Kerap Menyerang Ahok, Anaknya Kini Ditangkap Polisi



DUNIA HAWA - Rhoma Irama, pedangdut yang kini berpolitik pernah berpidato yang isinya dianggap bermuatan sara. Ia pun kerap menyerang Ahok, hanya karena Ahok Cina dan dia anggap kafir. Ia juga pernah mengatakan bahwa kampanye yang mengusung suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) dibenarkan. Hari ini anaknya Ridho Rhoma ternyata ditangkap polisi usai mengkonsumsi narkoba jenis sabu.

Rhoma Irama nampaknya sangat tidak suka kepada Ahok, hingga tidak mengundang Ahok saat syukuran partainya, Partai idaman. Saat itu Rhoma Irama hanya mengundang Paslon no 3 dan nomor 1.

“Kami hanya undang Agus, dan Anies. Sementara Ahok tidak kami undang karena sudah terdakwa,” ucap Rhoma Irama.

Tentu kita masih ingat pada tahun 2012 saat Jokowi dan Ahoh maju sebagai pasangan calon Gubernur, Rhoma Irama pernah berpidato yang isisnya membolehkan penggunaan SARA dalam berkampanye

Diperbolehkan menggunakan yang namanya SARA, diperbolehkan oleh yang namanya dewan pembina KPU Prof DR Jimly Ashiddiqie. Kenapa? karena ini zaman keterbukaan, karena ini zaman demokratisasi, tidak boleh ada yang ditutup-tutupi. Rakyat, umat harus dijelaskan siapa calon pemimpin mereka, maka SARA dibenarkan.

Pernyataan yang aneh, justru demokrasi itu memandang semua orang sama tanpa membeda-bedakan berdasarkan suku, ras dan agama. Setiap orang bebas memilih tanpa memandang SARA.

Kalau sudah seorang Kristen memimpin Ibu Kota Jakarta, negara yang mayoritas Muslim ini maka umat Islam menanggung aib besar di mata dunia internasional, Inalillahi. Saya tahu banyak umat Muslim yang mengidolakan Jokowi, saya tahu betul, betul, karena memang beliau orangnya, menurut mereka dia sabar, santun, ini, itu, idola banget deh. Tapi inget Jokowi hanya batu loncatan nanti yang berkuasa adalah Ahok yang nonmuslim, Ahok yang cina, Ahok yang Kristen, inalillahi, naudzubillah min dzalik.

Nah ini SARA beneran, masa dengan pemimpin yang Kristen lalu jadi aib internasional? Hanya pemilihan Gubernur lalu jadi aib internasional? Sepertinya ini berlebihan. Aib itu justru memaksa orang lain memilih calon pemimpin tertentu di negara demokrasi. Dan omongan dia tidak terbukti, Jokowi Presiden dan Ahok Gubernur, keduanya malah bersinergi dengan baik.

Dan ketika diminta menanggapi kasus dugaan penistaan agama beginilah jawabannya.

“Substansinya, ‘Jangan mau dibohongi surat Al-Maidah’. Ini tanpa kompetensi, berbicara soal Islam dan tafsir sama sekali salah. Ini penistaan agama,” ujar Rhoma Irama di kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Idaman, Jakarta Timur.

Dan ketika demo pun ia ikut hadir

Pedangdut Rhoma Irama hadir di tengah ribuan orang yang turun ke jalan hari ini, (4/11). Sama seperti pendemo yang lain, Rhoma mengenakan pakaian serba putih lengkap dengan kain penutup kepala putih dan sorban hijau. Rhoma juga mengenakan kaca mata hitam.

Ya begitulah kalau sudah benci, sejak 2012 ia sudah tidak suka Ahok dengan mengungkit Cina dan Kristen. Ia hanya melihat dua hal tersebut tanpa mau memperhatikan hal-hal positif yang telah Ahok perjuangkan untuk umat Islam.

Entah lah apakah ini teguran atau karma. Hari ini anaknya yang juga penyanyi dangdut ditangkap polisi karena kedapatan menggunakan narkoba jenis sabu.

“Iya Ridho Rhoma ditangkap,” kata Kabag Humas Polres Jakbar Kompol Purnomo

Ridho Rhoma ditangkap petugas Satuan Narkoba Polresta Jakarta Barat di kawasan Daan Mogot, pada Jumat (24/3/2017) malam, karena penggunaan narkoba jenis sabu.Demikian disampaikan Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Suhermanto saat dihubungi wartawan, Sabtu (25/3/2017).

“Dia kami tangkap dengan barang bukti 0,7 gram shabu,” ungkap Suhermanto.

Suhermanto belum bisa menjelaskan lebih perihal penangkapan putra bungsu Raja Dangdut Rhoma Irama. Pihaknya akan merilis penangkapan Ridho Irama ini di kantor Polresta Jakbar pada malam ini. Ridho Rhoma ditangkap polisi di sebuah hotal kawasan Pesing, Jakarta Barat.Dia diamankan petugas di lobi hotel itu dengan barang bukti satu paket sabu. Di samping itu, polisi juga membawa dua rekan yang bersangkutan. Kabarnya, paket sabu yang dibeli Ridho Rhoma seharga Rp 1,8 juta

Tentu kabar ditangkapnya Ridho Rhoma merupakan tamparan keras bagi ayahnya Rhoma Irama yang ketua Partai Islam Damai dan Aman ini. Apalagi sejak tahun lalu partainya sedang berupaya memenuhi syarat kepengurusan wilayah sebanyak 75 persen di tingkat kabupaten dan kota dan 50 persen di tingkat kecamatan.

@gusti yusuf


No comments:

Post a Comment