HALAMAN

Thursday, December 29, 2016

Solusi Banjir, Penjelasan Agus Yudhoyono yang Mutar Mutar


DUNIA HAWA - Tahun 2012 warga DKI memutus amanah dengan Fauzi Bowo, memilih Jokowi-Ahok. Dalam hal kualitas, Fauzi Bowo jelas jauh di atas Agus Yudhoyono. Tapi kenapa sekarang ada yang mau memilih Agus? Karena akidah.


Hehe, akidah. Konon demi akidah akal harus disingkirkan. Inilah contohnya. Orang memilih pemimpin yang ngomong aja muter-muter nggak jelas kayak anjing ngejar ekornya sendiri. Rekam jejaknya minim. Jadi cagub dengan modal ambisi emaknya, dan duit bapaknya.

Semua itu demi akidah.

Dengan segenap hormat pada Agus Yudhoyono, saya rasa dia memang tidak cukup memiliki pengetahuan tentang bagaimana membangun kota Jakarta.

Yang sekarang menjadi viral di media adalah pernyatannya tentang 'kota yang mengapung'. Saya sertakan video penjelasan Agus tentang bagaimana mengatasi soal banjir di Jakarta

Dia bilang kalau bisa menyelesaikan banjir tanpa menggusur, itu akan lebih baik.
Kemudian dia bilang: "Banyak kota di dunia. . . mengapung, . . Artinya tanpa harus digeser jauh-jauh, dibangun lokasinya ... kemudian mencegah banjir juga."

Katanya lagi: 

"Saya akan pelajari ini semua. tapi yang saya tahu, karena banyaknya sedotan air .. tanah.. itu yang menyebabkan menurunnya permukaan tanah.. . Bahkan di beberapa daerah sampai 20 cm per tahun. . . Ini berarti peningkatan permukaan air itu tidak sebanding dengan penurunan tanah. . . Itu yang memperburuk situasi banjir di Jakarta."

Agus terlihat jelas tidak menguasai apa yang dibicarakannya.
Membangun kota mengapung? Maksudnya merombak total Jakarta menjadi semacam Venesia di Italia? Apakah dia sadar bahwa sarana transportasi di sebuah kota terapung adalah kapal? Saat ini memang ada gejala membangun gedung terapung atau semacam kompleks terapung, antara lain sebagai destinasi wisata. Tapi membangun kota terapung sebesar Jakarta????? Tidakkah itu justru akan menggusur jauh lebih banyak warga Jakarta?

Ketika dia bicara tentang menurunnya permukaan tanah, dia juga nampak seperti sekadar bicara. Permukaan tanah di Jakarta memang terus menurun, antara lain karena peningkatan eksploitasi air akibat kepadatan penduduk dan aktivitas industri. Tapi apa yang ia maksud 'sedotan air tanah'?

Mengapa Agus tampak meracau?
Apa dia lelah? Grogi? Tidak tahu harus bilang apa?

Ekspresi wajahnya juga menunjukkan ketidakyakinan luar biasa.

Agus Yudhoyono jauh dari pantas menjadi Gubernur Jakarta. Paling tidak, saat ini.

Saya tidak paham kalau rakyat Jakarta memilih dia.



@ade armando



No comments:

Post a Comment