Dunia Hawa – Jessica Wongso tersangka kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin diduga memasukkan sianida ke kopi milik korban. Nur Syamran Subandi ahli toksikologi forensic mengatakan bahwa tersangka memasukkan sianida sekitar pukul setengah lima.
Perhitungan waktu yang didapat oleh Subandi dihitung dari percobaan yang ia lakukan selama pengungkapan kasus kopi sianida. Ia mendapatkan hasil itu karena dirinya melihat kejaian sebelum korban kejang-kejang di kafe.
Ia juga mendapatkan jumlah sianida yang didapat dari kopi dan menarik ke waktu sebelum Mirna meninggal di kefe bersama Jessica Wongso. Dia juga menghitung jumlah kpi yang diminum oleh korban sebelum terjadi kejang dan akhirnya tewas ditempat.
Pengujuian untuk melihat kadar sianida dilakukan secara berulang-ulang dengan dosis yang sama dengan kopi milik Mirna. Subandi mengatakan bahwa kopi yang diminum oleh Mirna sekitar 20 mililiter air dengan kopi bercampur susu dan zat sianida.
Mirna juga menyerap zat sianida melebihi ambang batas yaitu 297,6 miligram per liter sedangkan ambang batas terendah adalah 171,42 miligram. Hak tersebut yang diduga menjadi penyebab rekan Jessica Wongso ini meninggal begitu cepat.
Saat korban mulai kejang berarti racun yang terserap ke tubuh mulai bekerja dan merusak jaringan otak. Kerusakan otak yang dapat dilihat melalui CCTV juga diperkirakan hanya terjadi sekitar empat menit dan tak lebih dari itu.
Jessica Wongso Subandi sempat mengatakan bahwa saat pemeriksaan dirinya sempat menemukan kerusakan di lambung. Kerusakan berada di lambung bagian bawah yag memiliki kejanggalan warna.
Pernyataan dari Subandi juga didukung oleh rekaman CCTV yang terlihat korban mengibaskan mulutnya. Hal tersebut terjadi karena kopi yang diminum sudah tercampur dengan racun dan dapat membuat kerusakan pada mulut hingga tenggorokan Wayan Mirna.
Sahabat dari Jessica Wongso ini sudah dipastikan meninggal karena menelan racun sianida. Menurut Subandi racun sianida yang berada di tubuhnya membuat pasokan oksigen ke tubuh terhenti terutama pada organ utama yaitu jantung.
• Gagal Jerat Jessica Wongso, 3 Bukti Baru di Kematian Mirna Salihin Ini Dianggap Lemah
Sampai saat ini masih belum ditemukan bukti yang kuat untuk menjerat Jessica Wongso dalam kasus kopi maut. Pada persidangan Rabu 3 Agustus 2016 pengacara Jessica Otto Hasibuan merasa keberatan karena pemeriksaan terhadap saksi penyidik dibatalkan.
Persidangan yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat Rabu lalu seharusnya agendanya adlaah pemeriksaan saksi penyidik namun diganti menjasi pemeriksaan saksi ahli. Otto Hasibuan selalu mencecar saksi dengan berbagai pertanyaan untuk membela Jessica Wongso.
Menurut kuasa hukum Jessica, tiga bukti baru atas kematian Jessica Wongso sangat lemah. Ketiga barang bukti yang dianggap lemah tersebut diantaranya adalah mengenai racun sianida yang ada di dalam es kopi Vietnam milik Mirna Salihin.
Saksi yang melihat Jessica Wongso menaruh racun sianida ke dalam kopi Mirna sampai saat ni tidak ada. Bahkan dalam rekaman CCTV Cafe Olivier yang sudah di putar pada persidangan juga tidak menunjukkan Jessica menaruh sianida ke kopi Mirna.
Bukti yang dianggap lemah untuk menjerat Jessica Wongso selanjutnya adalah es kopi Vietnam dalam botol yang dihadirkan pada persidangan Jessica bukanlah sisa es kopi Vietnam yang menewaskan Mirna Salihin. Es kopi Vietnam yang dihadirkan adalah untuk pembanding dan tidak mengandung sianida.
Otto Hasbuan mengatakan bukti yang diberikan jaksa tidak sah. Otto juga mempertanyakan bagaimana berkas kasus Jessica Wongso bisa P21 kalau jaksa tidak mengetahui kopi pembanding dan kopi asli.
Itulah alasan Otto menganggap bukti yang diserahkan jaksa tidak sah. Kuasa hukum Jessica menegaskan jika barang bukti yang sebegitu penting diragukan, maka hasil Laboratorium Forensik Mbes Polri juga diragukan.
Bukti ketiga yang dianggap lemah oleh pengacara Jessica Wongso adalah tidak ditemukannya racun sianida pada pakaian, badan ataupun rumah Jessica. Bahkan hingga kini celana Jessica yang kabarnya dibuang oleh pembantu tidak ditemukan juga.
[newsth]
No comments:
Post a Comment