HALAMAN

Saturday, August 6, 2016

Jumlah Aliran Sesat di Jabar Terbanyak di Indonesia



Dunia Hawa - Aliran sesat tumbuh subur di Jawa Barat. Majelis Ulama Indonesia Jabar memprediksi jumlah aliras sesat di Jabar lebih banyak ketimbang daerah lain di Indonesia.

"Kami pernah mengidentifikasi jumlahnya 144. Ada yang terang-terangan dan ada yang sembunyi-sembunyi,” ujar Sekretaris Umum MUI Jabar, Rafani Akhyar, Jumat (5/8/2016).

Ada beberapa faktor aliran sesat subur di Jabar. Satu di antaranya penduduk di Jabar terbanyak di Indonesia, mencapai 46 juta. Menurut teori sosial, daerah dengan populasi penduduk yang tinggi rentan terjadi pelanggaran dan penyimpangan.

“Apalagi Jabar dekat dengan DKI. Sementara aktor-aktor intelektual aliran sesat itu ada di Jakarta. Mosadek mencoba operasi di Jabar tapi tinggal di Jakarta. Lia Eden beroperasi di Bogor dan Sukabumi, tapi tinggal di Jakarta,” beber Rafani.

Rafani menduga ada upaya pihak luar ingin menghancurkan agama Islam agar terpecah. Salah satu buktinya banyak aliran sesat mengatasnamakan agama Islam.

“Yang perlu dicari itu seperti ada penyandang dana yang menghidupkan aliran sesat. Karena pemimpinnya tidak wajar semua,” beber Rafani.

Pada 2008 muncul seorang tukang cukur di Kota Bandung mengaku nabi. Penghasilannya per hari Rp 20 ribu, tapi bisa mencetak ratusan buku untuk dibagikan secara gratis kepada pelanggan.

“Saya tanya berapa cetak buku, dia jawab 15 ribu per buku. Ini dari mana uangnya? Penyandang dananya yang perlu ditelusuri,” kata Rafani.

Nabi palsu AM di Karawang yang menawarkan tiket surga Rp 2 juta hanya satu dari 144 aliran sesat yang teridentifikasi. Besar kemungkinan kelompok AM belum teroganisir secara baik.

Nabi Palsu Abdul Muhjib di Karawang Tawarkan Tiket Masuk Surga Hanya Rp Juta

Nabi palsu bernama Abdul Muhjib berkeliaran dan meresahkan warga Karawang, Jawa Barat. Yang membuat heboh publik adalah selain menyebarkan ajaran yang sesat Abdul Muhjib juga menjual tiket masuk surga seharga Rp 2 juta.

Yang aneh adalah tiket masuk surga yang dijual oleh nabi palsu itu banyak diminati orang. Polisi pun tidak tidak diam mengetahui hal itu. Meski sudah diketahui bersalah, namun Abdul Muhjib belum ditetapkan sebagai tersangka.

Kepolsek Pangkalan, AKP Agus Wahyudin mengatakan polisi masih bimbang untuk menahan Abdul Muhjib, karena pihaknya mash mengumpulkan barang bukti. Namun jika tidak ditangkap nabi palsu itu membuat warga Desa Medal Sari resah karena kondisi warga sudah tidak lagi kondusif.

Agus menambahkan pihaknya masih melakukan koordinasi dengan MUI Karawang beserta jajaran di Kecamatan Tegal Waru untuk membahas kasus penjualan tiket masuk surga yang dijual oleh nabi palsu. Agus juga menuturkan bahwa kasus ini sudah serahkan kepada Polres Karawang untuk penanganan lebih lanjut.

Awalnya nabi palsu Abdul Muhjib bersama rekannya mendirikan sebuah Padepokan Syekh Sangga Bintang Pratama di Medal Sari, Kecamatan Tegal Waru, Kabupaten Karawang pada Januari 2015. Padepokan tersebut menyebarkan ajaran sesat dan mengiming-imingi warga akan masuk surga.

Namun hal itu tidak gratis, warga yang ingin masuk surga harus membayar tiket seharga Rp 2 juta. Abdul Muhjib meminta kepada para pengikut mengucapkan kalimat syahadat yang sudah diubah.

Warga Medal Sari yang resah dengan kehadiran nabi palsu itu kemudian melaporkan Abdul Muhjib ke MUI Karawang. MUI pun meminta Abdul Muhjib dan lima temannya untuk bertobat. Bahkan saat itu dia juga sudah menandatangai surat perjanjian dengan MUI serta warga bahwa dia tidak akan menyebarkan agama sesat lagi.

Nampaknya Abdul Muhjib tidak menepati janjinya dan pada Rabu 3 Agustus 2016, dia kembali berulah dan mengaku sebagai nabi palsu. Abdul Muhjib langsung dibawa ke Polres Karawang untuk diproses lebih lanjut.

[tribunnews.jabar]


No comments:

Post a Comment