Dunia Hawa - PT Pertamina (Persero) kembali menghadirkan Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di dua kabupaten di pedalaman Papua yakni Kabupaten Memberamo Raya dan Nduga, mulai hari ini, Rabu (24/8/2016).
"Terima kasih pak Jokowi, terima kasih Pertamina, setelah 71 tahun merdeka, kami masyarakat di Kabupaten Memberamo Raya, Papua ini baru saat ini merasakan harga BBM murah," kata Pejabat Bupati Memberamo Raya, Derek Hegemur saat meresmikan Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) di Kasanaweja, Ibukota Memberamo Raya, Papua, Rabu (24/8/2016) .
Menurut Derek Hegemur, hingga saat ini harga BBM di kabupaten tersebut sangat mahal yakni Rp 20.000 hingga Rp 30.000 per liter. Kemahalan ini terjadi karena belum ada APMS, tetapi saat ini Pertamina sudah mendirikan APMS sehingga harga BBM di tempat itu sama dengan harga BBM di seluruh Indonesia.
"Ini baru kami rasakan arti kemerdekaan harga BBM," katanya.
Sementara itu, Manager Retail Pertamina MOR VIII Maluku Papua, Zibali Hisbul mengungkapkan, setelah tangga 17 Agustus 2016 Kabupaten Puncak Papua dan Kabupaten Pegunungan Arfak Papua Barat didirikan APMS, kemudian hari ini kembali diresmikan APMS di Kabupaten Memberamo Raya dan Nduga .
"Ini sebagai pelayanan pemerintah kepada masyarakat Papua yang selama ini hanya menikmati harga BBM yang mahal yakni antara Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per liter, sekarang harga BBM di daerah itu sama dengan daerah lain di Indonesia," ujarnya.
Dikatakan Zibali, kuota BBM untuk Kabupaten Memberamo Tengah yang sudah ditetapkan yakni 40 kiloliter (KL), terdiri dari 30 KL untuk premiun dan 15 KL untuk solar.
"Ini BBM yang disubsidi pemerintah yang dijual melalui APMS, tetapi untuk solar industri harga beda," sebutnya.
Mendengar adanya harga BBM murah di Kabupaten Memberamo Raya, masyarakat menyambut baik.
"Terima kasih kami sudah dikasih harga bensin murah, selama ini kami membeli bensin seharga Rp 20.000 per liter, sekarang sudah Rp 6.500," kata Fransko seorang tukang ojek di Kasanaweja kepada DetikFinance, usai mengisi BBM di AMPS CV Memberamo Raya Mandiri.
[oktrus]
No comments:
Post a Comment