HALAMAN

Wednesday, June 5, 2013

Antioksidan Multikhasiat di Kulit Manggis




Sejak dua bulan terakhir Reni Iriani rajin mampir ke toko buah. Saban hari selepas pulang kerja, perempuan 27 tahun itu selalu membeli buah manggis. Aktifitas rutin ini ia lakukan setelah seorang temannya menganjurkan konsumsi jus kulit manggis untuk mengobati penyakit rematik dan nyeri otot yang dideritanya. Reni mengaku lebih senang membuat jus kulit manggis sendiri, ketimbang membeli jus serupa yang sudah dikemas dalam botol dengan merek pabrikan. Selain lebih murah, jus buatan tangan sendiri, kata Reni, lebih segar.


“Setelah rajin minum jus ini badan saya terasa lebih sehat dan enteng,” kata karyawan sebuah perusahaan swasta di bilangan Senopati, Jakarta Selatan, ini kepada Prioritas, Kamis pekan lalu. Konsumsi rutin jus kulit manggis juga dilakukan Tayen Syah, 43 tahun. Tayen percaya buah bernama Latin Garcinia mangostana yang masih anggota famili Clusiaceae itu bisa mengobati penyakit diabetesnya. Meski rajin minum jus kulit manggis, dia tak lantas berhenti minum obat dari dokter.

Keluarga Tayen boleh dibilang sudah lama akrab dengan jus kulit manggis. Pengalaman tak terlupakan ketika anaknya, Steven, menderita leukimia ganda akut yaitu Acute Myelogenous Leukemia (AML) dan Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). Kala Tayen sudah tak mampu lagi menanggung biaya pengobatan medis Steven, pilihan terakhir jatuh pada obat herbal jus kulit manggis ini.

Namun, rupanya leukimia itu lebih ganas hingga merenggut nyawa Steven setahun lalu. Tapi Tayen masih ingat, kondisi Steven sempat membaik setelah diberi jus kulit manggis. “Kondisi anak saya sempat segar bugar dan mukanya pun cerah tidak seperti pasien leukemia lainnya yang cenderung kurus,” papar Tayen. Bahkan leukosit Steven sempat turun hingga 18000 dari biasanya 45000.

Jauh sebelum Reni dan Tayen mengkonsumsinya, jus kulit manggis sudah diketahui memiliki khasiat mengobati leukimia. Berdasarkan hasil penelitian Munekazu Iinuma, yang dilakukan sejak 1993, ekstrak kulit manggis menghasilkan 6 turunan xanthone atau zat antioksidan. xanthon itu meliputi mangostin, mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone, tovophyllin B, alfa mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol, flavonoid epicatechin, dan gartanin. Jika xanthone dilarutkan bersama sejumlah sel penyebab leukemia, hasilnya menakjubkan. Kulit manggis memicu proses apoptosis (matinya) sel leukemia.


Warid Ali Qosim, dosen jurusan budi daya pertanian Universitas Padjajaran, Bandung, membenarkan bahwa peneliti di luar negeri seperti Jepang dan Amerika Serikat intensif meneliti kandungan dan khasiat kulit manggis. “Zat xanthon hanya dihasilkan oleh buah manggis-manggisan saja, tidak ditemukan pada tanaman lain,” kata Warit yang meneliti manggis selama 12 tahun terakhir. “Senyawa xanthon mempunyai aktivitas melawan sel kanker meliputi sel kanker payudara, sel kanker hati dan leukemia,” terangnya.

Kendati jus kulit manggis memiliki khasiat sebagai antioksidan, namun Isman Firdaus, pengajar departemen kardiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, mengimbau masyarakat untuk berhati- hati dan tidak mudah percaya propaganda iklan dan testimoni kulit manggis yang bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit. “Sebenarnya yang kita ambil kandungan baiknya berupa antioksidan. Tidak berarti langsung menyembuhkan. Hanya untuk kebugaran saja, persis seperti multivitamin,” terang Isman.

Dia menambahkan, sejauh ini belum ada bukti ilmiah dan uji klinis tentang khasiat kulit manggis. Karena itu, dia khawatir beragam jenis produk jus kulit manggis yang berbentuk jus atau sirup, jamu, tablet, kapsul ternyata mengandung zat aktif seperti steroid untuk penghilang rasa sakit.

MEMBUAT SIRUP KULIT MANGGIS
 
Menurut Dr Indah Yuliasih, peneliti Manggis dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), cara mengolah kulit buah menjadi minuman, pertama pisahkan kulit manggis dengan buahnya. Kemudian dijus bisa dengan menyertakan biji manggis atau hanya sekedar kulinya.

 Agar kandungannya tidak rusak, gunakan sendok untuk mengeruk bagian dalam kulit yang sudah dibersihkan, dan pisahkan dari kulit keras dibagian luarnya, campur dengan ethanol dan air dengan perbandingan 1 : 2 dan hancurkan dengan blender, endapkan 24 jam, setelah itu saring untuk memisahkan ampas dengan ekstrak xanthon kulit manggis. “Agar rasa jus enak, bisa dicampur dengan madu dan beri pewarna alami ekstrak bunga rosella, dan anggur atau apel sebagai penambah rasa. 

Hasil pencampuran xanthon dengan rosella dan madu yang dipanaskan dengan suhu 90–95 derajat celcius selama 10 menit, untuk menguapkan ethanol. Setelah itu, dinginkan dengan suhu kamar lalu campurkan dengan rasa anggur atau apel. Nah sirup xanthon siap untuk dinikmati dengan dicampur air. Kulit manggis juga berfungsi bagi kesehatan, terutama untuk menghambat proses penuaan, mencegah penyakit pembuluh darah, dan pembunuh kanker.


 Coba bisnis yang satu ini, click di sini!!!


sumber :  http://www.prioritasnews.com