Sejak dua bulan terakhir Reni
Iriani rajin mampir ke toko buah. Saban hari selepas pulang kerja,
perempuan 27 tahun itu selalu membeli buah manggis. Aktifitas rutin ini
ia lakukan setelah seorang temannya menganjurkan konsumsi jus kulit
manggis untuk mengobati penyakit rematik dan nyeri otot yang
dideritanya. Reni mengaku lebih senang membuat jus kulit manggis
sendiri, ketimbang membeli jus serupa yang sudah dikemas dalam botol
dengan merek pabrikan. Selain lebih murah, jus buatan tangan sendiri,
kata Reni, lebih segar.
“Setelah rajin minum jus ini
badan saya terasa lebih sehat dan enteng,” kata karyawan sebuah
perusahaan swasta di bilangan Senopati, Jakarta Selatan, ini kepada
Prioritas, Kamis pekan lalu. Konsumsi rutin jus kulit manggis juga
dilakukan Tayen Syah, 43 tahun. Tayen percaya buah bernama Latin
Garcinia mangostana yang masih anggota famili Clusiaceae itu bisa
mengobati penyakit diabetesnya. Meski rajin minum jus kulit manggis, dia
tak lantas berhenti minum obat dari dokter.
Keluarga Tayen boleh dibilang
sudah lama akrab dengan jus kulit manggis. Pengalaman tak terlupakan
ketika anaknya, Steven, menderita leukimia ganda akut yaitu Acute
Myelogenous Leukemia (AML) dan Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL). Kala
Tayen sudah tak mampu lagi menanggung biaya pengobatan medis Steven,
pilihan terakhir jatuh pada obat herbal jus kulit manggis ini.
Namun, rupanya leukimia itu lebih ganas
hingga merenggut nyawa Steven setahun lalu. Tapi Tayen masih ingat,
kondisi Steven sempat membaik setelah diberi jus kulit manggis. “Kondisi
anak saya sempat segar bugar dan mukanya pun cerah tidak seperti pasien
leukemia lainnya yang cenderung kurus,” papar Tayen. Bahkan leukosit
Steven sempat turun hingga 18000 dari biasanya 45000.
Jauh sebelum Reni dan Tayen
mengkonsumsinya, jus kulit manggis sudah diketahui memiliki khasiat
mengobati leukimia. Berdasarkan hasil penelitian Munekazu Iinuma, yang
dilakukan sejak 1993, ekstrak kulit manggis menghasilkan 6 turunan
xanthone atau zat antioksidan. xanthon itu meliputi mangostin,
mangostenol, mangostinon A, mangostenon B, trapezifolixanthone,
tovophyllin B, alfa mangostin, beta mangostin, garcinon B, mangostanol,
flavonoid epicatechin, dan gartanin. Jika xanthone dilarutkan bersama
sejumlah sel penyebab leukemia, hasilnya menakjubkan. Kulit manggis
memicu proses apoptosis (matinya) sel leukemia.
Warid Ali Qosim, dosen jurusan budi daya
pertanian Universitas Padjajaran, Bandung, membenarkan bahwa peneliti
di luar negeri seperti Jepang dan Amerika Serikat intensif meneliti
kandungan dan khasiat kulit manggis. “Zat xanthon hanya dihasilkan oleh
buah manggis-manggisan saja, tidak ditemukan pada tanaman lain,” kata
Warit yang meneliti manggis selama 12 tahun terakhir. “Senyawa xanthon
mempunyai aktivitas melawan sel kanker meliputi sel kanker payudara, sel
kanker hati dan leukemia,” terangnya.
Kendati jus kulit manggis memiliki
khasiat sebagai antioksidan, namun Isman Firdaus, pengajar departemen
kardiologi Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, mengimbau
masyarakat untuk berhati- hati dan tidak mudah percaya propaganda iklan
dan testimoni kulit manggis yang bisa menyembuhkan berbagai jenis
penyakit. “Sebenarnya yang kita ambil kandungan baiknya berupa
antioksidan. Tidak berarti langsung menyembuhkan. Hanya untuk kebugaran
saja, persis seperti multivitamin,” terang Isman.
Dia menambahkan, sejauh ini
belum ada bukti ilmiah dan uji klinis tentang khasiat kulit manggis.
Karena itu, dia khawatir beragam jenis produk jus kulit manggis yang
berbentuk jus atau sirup, jamu, tablet, kapsul ternyata mengandung zat
aktif seperti steroid untuk penghilang rasa sakit.
MEMBUAT SIRUP KULIT MANGGIS
Menurut Dr Indah Yuliasih,
peneliti Manggis dari Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian
Bogor (IPB), cara mengolah kulit buah menjadi minuman, pertama pisahkan
kulit manggis dengan buahnya. Kemudian dijus bisa dengan menyertakan
biji manggis atau hanya sekedar kulinya.
Agar kandungannya tidak rusak,
gunakan sendok untuk mengeruk bagian dalam kulit yang sudah dibersihkan,
dan pisahkan dari kulit keras dibagian luarnya, campur dengan ethanol
dan air dengan perbandingan 1 : 2 dan hancurkan dengan blender, endapkan
24 jam, setelah itu saring untuk memisahkan ampas dengan ekstrak
xanthon kulit manggis. “Agar rasa jus enak, bisa dicampur dengan madu
dan beri pewarna alami ekstrak bunga rosella, dan anggur atau apel
sebagai penambah rasa.
Hasil pencampuran xanthon dengan rosella dan madu
yang dipanaskan dengan suhu 90–95 derajat celcius selama 10 menit,
untuk menguapkan ethanol. Setelah itu, dinginkan dengan suhu kamar lalu
campurkan dengan rasa anggur atau apel. Nah sirup xanthon siap untuk
dinikmati dengan dicampur air. Kulit manggis juga berfungsi bagi
kesehatan, terutama untuk menghambat proses penuaan, mencegah penyakit
pembuluh darah, dan pembunuh kanker.
Coba bisnis yang satu ini, click di sini!!!
sumber : http://www.prioritasnews.com