Menurut pakar kesehatan kulit, dr Vinda Ardiani Permata, SpKK, dari
Brawijaya Women and Children Hospital, perubahan kulit yang terjadi saat
kehamilan sangat lumrah dialami wanita. Perubahan-perubahan tersebut
sebenarnya tidak berbahaya dan bisa diobati. Jadi sifatnya hanya
mengganggu penampilan. Tapi meski begitu, sebagai wanita, kita tentu
tidak ingin mengalaminya.
Ada banyak faktor yang bisa
menyebabkan perubahan kulit, misalnya, perubahan hormonal yang memicu
perubahan pigmen kulit, faktor keturunan, dan tingkat stres yang umumnya
dialami ibu hamil. Apa saja perubahan-perubahan yang terjadi saat
hamil? Berikut ulasan lengkapnya:
* Timbul garis atau guratan
Umumnya
tanda yang menyerupai garis ini muncul di atas kemaluan, memanjang
sampai ke tulang ulu hati. Biasanya garis ini timbul di usia 7 bulan
kehamilan. Gejala ini sangat wajar terjadi. Tidak perlu pengobatan
khusus untuk menghilangkan guratan ini karena secara perlahan guratan
atau garis ini akan menghilang dengan sendirinya.
* Lipatan kulit menjadi gelap
Perubahan
warna kulit juga terjadi di seputar daerah puting susu dan daerah
lipatan kulit seperti leher, paha, bokong, dan ketiak. Kulit di sekitar
area tersebut akan menjadi lebih gelap warnanya karena ada perubahan
pigmen. Kadang disertai dengan timbulnya bintil atau benjolan kecil yang
banyak. Timbulnya bintil-bintil ini biasanya akibat faktor keturunan.
Jumlah bintil tersebut akan makin banyak seiring usia kehamilan. Jika
berukuran kecil, bintil-bintil akan hilang dengan sendirinya. Namun,
jika berukuran besar, hilangnya bintil memakan waktu lama. Hal ini bisa
diobati dengan menggunakan krim yang dianjurkan dokter kulit. Jangan
menggunakan obat sembarangan karena berisiko bagi janin atau bayi yang
menyusui.
* Muncul topeng kehamilan
Topeng
kehamilan merupakan perubahan warna kulit yang terjadi di sekitar wajah.
Gejala yang timbul adalah bercak-bercak hitam pada area dahi, hidung,
dan dagu. Umumnya, hal ini disebut dengan melasma, namun pada ibu hamil,
gejala ini disebut kloasma. Gejala ini timbul akibat efek pil KB.
Pengobatannya dapat dilakukan dengan krim khusus mengandung pemutih yang
dianjurkan dokter.
* Stretch mark
Stretch mark
atau peregangan kulit yang berlebihan biasanya dialami hampir seluruh
ibu hamil. Peregangan kulit ini terjadi saat usia kehamilan 3 bulan,
saat tubuh sang jabang bayi mulai membesar. Hal ini juga bisa disebabkan
faktor keturunan. Gejalanya adalah berubahnya tekstur permukaan dan
warna kulit menjadi merah muda keunguan. Perubahan ini bisa diobat
dengan cara dilaser. Namun jika warnanya memutih, biasanya sulit
dihilangkan. Pengobatan sebaiknya dilakukan setelah melahirkan. Untuk
meminimalkan timbulnya stretch mark, Anda juga bisa menggunakan krim khusus yang dianjurkan dokter kesehatan kulit.
* Perubahan rambut
Saat
kehamilan, para ibu akan mengalami gangguan siklus pertumbuhan dan
kerontokan rambut yang juga diakibatkan perubahan hormon. Jadi jangan
heran jika saat hamil terjadi pertumbuhan rambut yang lebat, bahkan
tumbuh rambut-rambut halus di sekitar wajah. Setelah 1-5 bulan
kehamilan, akan terjadi kerontokan rambut. Ini merupakan gejala yang
wajar dan tak perlu ditakuti. Kerontokan akan terjadi selama 6 bulan
sampai setahun.
Oleh karenanya, ibu hamil dianjurkan menjaga
kebersihan rambut menggunakan kondisioner dan hair tonic. Potong pendek
rambut agar folikel atau akar rambut tidak berat menopang pertumbuhan
rambut tersebut. Perawatan tradisional juga dianjurkan, seperti
penggunaan lidah buaya. Selain faktor hormon, perubahan rambut juga bisa
dipicu stres berlebih dan makan tidak seimbang.
(Ira Nursita/Majalah Sekar)
Sumber: Majalah Sekar
buka juga yang ini :
Pernikahan Meningkatkan Kesehatan Istri
Mendengarkan Keluhan Orang Bisa Bikin Otak Korslet
Makanan untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh
No comments:
Post a Comment