HALAMAN

Monday, August 27, 2012

Cara Sederhana Mengatasi "Postpartum Depression"


Faktanya, postpartum depression (PDD) memengaruhi sekitar 80 persen dari semua ibu baru dalam beberapa minggu pasca melahirkan. Namun, gejala yang lebih parah bertahan lebih lama melampaui periode ini dan sering dimulai selama kehamilan. Postpartum depression adalah penyakit yang nyata. Faktanya, ternyata 10 persen dari ayah juga mengalaminya.


Seperti apa sih, gejala depresi  tersebut? Biasanya gejalanya tidak disadari, lebih seperti musuh dalam selimut. Parahnya, bahkan si ibu sendiri sering tak ingin mengakuinya.
Hal tersebut lebih karena si ibu merasa ia tidak seharusnya ia hal tersebut. Ia "seharusnya" merasa bersyukur karena dianugerahi dan menjalankan kewajibannya dengan sesempurna mungkin. Tak heran jika ia merasa lelah, tersiksa akan merasa terlalu malu dan takut mengungkapkan.

Gejala yang timbul dari postpartum depression adalah kecemasan atau kepanikan yang tak terlukiskan. Si ibu akan mengalami kekhawatiran yang konstan, mudah menangis, mudah tersinggung, dan merasa marah terhadap dirinya sendiri, pasangannya dan kadang-kadang bahkan anaknya.

Jadi, apa yang harus dilakukan jika Anda ternyata mengalami hal tersebut? Kabar baiknya ada beberapa ide yang bisa Anda terapkan agar tetap sehat secara emosional selama kehamilan dan setelah melahirkan bulan pertama:

1. Kenali risiko Anda
Kabar buruknya postpartum depression tidak pandang bulu, semua perempuan hamil dan melahirkan mempunyai risiko yang sama. Namun, kurangnya kehidupan sosial yang sehat, kurangnya dukungan dari orang sekitar, riwayat depresi pribadi atau di keluarga, konflik perkawinan, kesulitan keuangan dan stres, semua itu hal umum yang dapat melambungkan risiko Anda.

2. Usahakan tidur yang cukup.
Otak membutuhkan peregangan jam 4-6 malam untuk menjaga neuro-bahan kimia yang mengatur mood dan proses kognitif. Mungkin, bagi ibu yang merawat bayi baru lahir hal ini tentu saja sulit. Ingat nasihat tidur saat sang bayi tidur, lakukanlah! Jangan ragu minta bantuan keluarga untuk membantu merawat bayi, agar Anda bisa istirahat.

3. Carilah dukungan sosial.
Carilah teman, keluarga, kakak, suami, bidan atau dokter yang bersedia mendengarkan keluh kesah Anda. Orang yang membuat Anda nyaman mengeluarkan semua pikiran tanpa merasa dihakimi. Satu hal yang perlu diingat, tetap berhubungan dengan teman-teman Anda. Telpon saja mereka, saat bayi sedang tidak rewel, berbincang seperti biasa, meski hanya sebentar. Merasa  terputus dari dunia luar dan merasa kesepian hanya akan memperburuk kondisi Anda.

5. Tetap terhidrasi
Minum yang cukup sebab otak yang dehidrasi seringkali menimbulkan cemas, bingung dan kelelahan.

6. Tambahkan asupan protein
Protein membantu mengatur tingkat gula darah, yang dapat sangat mempengaruhi suasana hati.

7. Olah tubuh
Berjalan-jalan di sekitar blok, di bawah sinar matahari, dapat sangat mempengaruhi suasana hati ibu. Cukup lakukan lima belas menit sehari.

8. Asup minyak ikan
Omega-3 yang terdiri dari asam lemak EPA dan DHA telah terbukti membantu mencegah dan mengobati kecemasan dan depresi pada ibu baru, termasuk mereka yang sedang menyusui. Tanyakan pada dokter Anda tentang dosis yang tepat. Dosis yang disetujuin FDA sekitar 1000-3000 miligram gabungan EPA dan DHA.

Ibu yang bahagia membuat keluarga bahagia. Berpura-pura semuanya baik-baik saja padahal kenyataannya tidak, hal tersebut tidak menyelesaikan masalah. Postpartum depression bisa bertambah parah jika tak ditangani dengan baik.

No comments:

Post a Comment