HALAMAN

Thursday, June 1, 2017

Buku ‘Korupsi Ahok’: Bumerang Bagi Amien Rais, KPK Siap Gigit Koruptor!



DUNIA HAWA Tepat satu minggu yang lalu, buku yang berjudul ‘Usut Tuntas Dugaan Korupsi Ahok’ diluncurkan. Pada saat itu, Amien Rais menjadi pembicara utama dalam peluncuran buku tersebut. Amien Rais mengatakan bahwa buku tersebut dituliskan berdasarkan berbagai fakta yang ada.

Buku tersebut ditulis oleh Marwan Batubara. Acara ini dihadiri oleh Waketum Gerindra, Fery Juliantono, anggota Komisi III DPR Fraksi PKS, Nasir Djamis, dan juru bicara ormas terlarang Hizbut Tahrir Indonesia, Ismail Yusanto. Ketiga perwakilan ini, baik dari Gerindra,PKS, dan HTI, merupakan kumpulan organisasi dan partai pembenci Ahok.

Mereka memiliki dendam kesumat dengan Ahok, sampai-sampai berita hoax pun dianggap sebagai sebuah fakta, oleh Amien Rais. Amien mengatakan bahwa Marwan Batubara selalu objektif, semua berdasarkan fakta dan angka. Buku ini juga dianggap sebagai sebuah buku otentik dan otoritatif karena tidak mengada-ada.

Ia menegaskan sekali lagi agar penegak hukum khususnya KPK berlaku adil dan terbuka matanya setelah membaca buku tersebut. Amien meminta agar jangan ada maling kecil dihukum ringan dan maling besar dilepaskan.

Selama ini publik dibentuk media massa, kalau sosok ini (Ahok) jujur, bersih, dan tegas. Sehingga diperlakukan menjadi warga istimewa. Seharusnya semua, tapi yang satu ini istimewa,” tuturnya.

Dalam peluncuran buku tersebut, sebagai pembicara utama, Amien Rais juga sempat berharap bahwa setelah masyarakat membaca buku tersebut, penegak hukum jadi bisa lebih melek terhadap dugaan kasus korupsi di Jakarta. Jangan ada perlakuan istimewa di hadapan hukum. Tepat seperti yang Amien minta! Buku tersebut ternyata membuat ‘melek’ para penegak hukum, khususnya KPK. Mereka melek dengan kasus korupsi yang melibatkan Amien Rais sendiri. Ia membuka mata para penegak hukum KPK di dalam mengusut tuntas uang senilai 600 juta yang diduga dikirimkan ke rekening Amien Rais. Terima kasih Amien Rais!

Mungkin para penegak hukum di KPK tidak sadar bahwa mereka sudah terlalu lama membiarkan Amien Rais raib dari pantauan hukum. Dengan buku tersebut, para penegak hukum, khususnya KPK akhirnya sadar akan keberadaan Amien dengan dugaan kasus korupsi yang menjeratnya.

Jaksa KPK menilai mantan Menteri Kesehatan era SBY, Siti Fadilah Supari terbukti menyalahgunakan wewenang dalam menggunakan uang dalam pengadaan alat kesehatan pada tahun 2005 di Pusat Penanggulangan Masalah Kesehatan (PPMK) Departemen Kesehatan.

Menurut jaksa KPK, Siti membuat surat rekomendasi mengenai penunjukkan langsung. Ia meminta agar kuasa pengguna anggaran dan pejabat pembuat komitmen menunjuk langsung PT Indofarma Tbk sebagai perusahaan penyedia barang dan jasa. Jaksa juga memberitahu bahwa rekening Amien Rais sepat enam kali menerima transfer uang dengan total Rp 600 juta rupiah, dengan nominal Rp 100 juta per transfer.

Nilai fantastis tersebut tercacat masuk ke rekening Amien Rais pada tanggal 15 Januari 2007 sampai dengan 2 November 2007. Ini merupakan sebuah tindak korupsi yang terstruktur, sistematis dan masif. Terstruktur dengan distribusi nilai yang tidak besar per transfer. Sistematis karena baru terlacak 10 tahun kemudian. Masif karena memang tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Siti Fadillah melibatkan banyak para elit politik bajingan yang haus akan kekuasaan dan uang.

Mantan menteri kesehatan Siti Fadilah akhirnya dituntut enam tahun penjara oleh jaksa KPK. Siti juga dituntut membayar denda Rp 500 juta subsider enam bulan kurungan. Dalam pertimbangannya, jaksa menilai perbuatan wanita berjilbab ini tidak mendukung pemerintah dan masyarakat dalam pemberantasan korupsi.

Siti dinilai juga berbelit-belit selama persidangan, tidak berterus terang dan tidak menyesali perbuatan. Mungkin momen bulan suci Ramadan ini merupakan sebuah momen yang tepat untuk menangkap satu per satu. Saya masih percaya para politisi busuk yang menghabiskan uang rakyatnya dengan tindak korupsi, masih sedikit memiliki hati nurani.

Mereka tahu mereka tidak boleh berbohong di bulan suci Ramadan, karena mereka menganggap dosanya sangat besar. Mungkin Amien Rais juga merasa hal ini, berhubung kita mengenal Amien mirip seperti sosok Sengkuni, yang masih sungkan terhadap Tuhan yang ia percaya.

Tentu para pembaca sadar, perlahan-lahan orang yang membenci Ahok, satu per satu berurusan dengan permasalahan. Tersangka yang sudah masuk ke DPO Rizieq dijerat kasus sex chatbersama Firza. Al Khaththath alias Gatot terikat kasus makar. Ahmad Dhani dihantam kasus penghinaan presiden. Sandiaga Uno berurusan dengan KPK terkait penggelapan uang. Masih banyak lagi, dan terakhir, Amien Rais pun ikut terjerat di dalam kasus korupsi alat kesehatan. Gusti ora sare!

Betul kan yang saya katakan?

@hysebastian

No comments:

Post a Comment