HALAMAN

Monday, May 1, 2017

Berharap Cuci Dosa dengan Umroh, Pulang-Pulang Rizieq Ditunggu Polisi, Stress Lagi Dia, Kak Emma!



DUNIA HAWA - Beberapa hari kemarin, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab melakukan umroh ke Tanah Suci. Apa yang dilakukan sebenarnya wajar. Dosa-dosa begitu banyak dilakukan oleh orang ini, dari kasus politisasi agama, penghinaan terhadap Pancasila, penghinaan terhadap Allah Anak, dan puncaknya pada “BaladaCintaRizieq” yang melibatkan dirinya dengan Firza Husein dan Kak Emma.

Bukan hal yang berlebihan jika kita berkesimpulan bahwa perginya Rizieq untuk umroh, adalah salah satu kewajibannya di dalam mengaku dosa dan berharap Tuhan mengampuninya. Pengampunan itu memang urusan Tuhan, namun pengadilan tetap harus dijalankan. Bukan hanya pengadilan pemerintah yang diterima oleh Rizieq, melainkan pengadilan yang dilakukan oleh rakyat.

Sekembalinya Rizieq dari umrah, ia harus memenuhi proses hukum yang berlangsung di Indonesia. Rizieq tidak dapat mangkir lagi dari panggilan kedua. Karena jika ia mangkir, maka statusnya bukan algi tersangka, melainkan direndahkan menjadi buronan. Sehingga status buronan dapat menjadi sebuah status yang menghancurkan harga dirinya, apalagi sebagai orang yang dielu-elukan oleh para laskarnya.

Saking terkenalnya dan digandrungi, dan begitu dikultuskannya Rizieq, bahkan ada satu akun perempuan yang menyatakan dirinya siap memberikan tubuhnya bagi Rizieq. Ini adalah pengkultusan yang sangat berlebihan dan kelewat batas. Tentu kita berharap wanita ini hanya mengalami halusinasi dan cepat kembali ke jalan yang benar.

Rizieq boleh dikenal dan dikagumi oleh para pengikut bumi datar, namun rasanya berlebihan jika ia dikagumi oleh warga bumi bulat yang tidak sempurna ini. Ia harus memenuhi panggilan kepolisian. Karena kasus yang menjeratnya begitu banyak, maka kemungkinan Rizieq akan meminta pengawalan dari pasukan bumi datar.

Mangkirnya Rizieq dari pemanggilan pertama tanggal 25 April, membuat Polisi terpaksa melayangkan surat pemanggilan kedua yang direncanakan setelah hari buruh (May Day). Sayang sekali jika memang akhirnya Rizieq memilih untuk mangkir lagi.

Kali ini pemanggilan berkait dengan kasus BaladaCintaRizieq. Konten pornografi yang ada di dalam percakapan WhatsApp antara Rizieq dan Firza ini tersebar di media sosial. Mereka berdua tidak memberikan klarifikasi yang jelas, sehingga rumor-rumor mengenai baladacintarizieq ini dianggap sebagai sesuatu yang valid dan benar.

Jika memang balada tersebut palsu dan hoax, maka seharusnya pemanggilan kepolisian kepada Rizieq dan Firza justru meringankan beban moral dan mengangkat kembali harga diri mereka. Sayangnya mereka cenderung pasif, sehingga orang-orang justru semakin melihat bahwa Firza tidak pantas menggunakan hijab, sedangkan Rizieq tidak pantas menggunakan gelar Habib di depan namanya.

Ini adalah aib yang trjdai pada kedua orag ini. Aib yang mempermalukan nama agama, tentu menjadi sebuah dosa yang besar di hadapan Tuhan. Saya percaya bahwa Tuhan yang tidak tidur itu, sedang memberikan hajaran bagi manusia yang mencoba untuk bermain-main dengan dunia kedagingan yang fana.

Kita tentu berharap bahwa Rizieq Shihab dapat disadarkan dari segala kesalahan-kesalahannya dan keberaniannya yang seolah-olah bisa menantang pemerintahan yang sudah ditetapkan. Upaya-upaya penggulingan Pak Ahok pun dilakukan. Rizieq seharusnya sadar bahwa dengan semakin gencarnya Pak Ahok dijatuhkan, sebetulnya malah menjadikan Pak Ahok semakin dikenal dan dikasihi.

Kita melihat Pak Ahok itu ibarat bola karet yang semakin keras dijatuhkan, semakin tinggi ia melambung. Tapi melihat Rizieq saat ini, ia ibarat sebuah telur yang keras, merasa diri aman hebat di dalam cangkang telur tersebut. Ketika kita menjatuhkan sebutir telur, tentu kita akan melihat bagaimana cangkang telur tersebut, bunyinya “ceplokkk”, dan lendir-lendir cairan kuning dan putih telur nya pecah. Jika satu telur saja bisa mengotori lantai, apa jadinya kalau dua telur? Yang tidak mengerti, ya sudah!

Ini fakta yang tidak bisa kita sanggah, bagaimana bully-an yang diterima Pak Ahok selama ini, malah semakin mengangkat harkat dan martabat Pak Ahok. Melihat Rizieq yang berurusan dengan kepolisian, makin melihat harga dirinya yang semakin lama semakin tidak ada dan menghilang ditelan oleh bumi.

Luar biasa bagaimana cara Tuhan mengangkat tinggi orang-orang baik, dan merendahkan orang-orang sombong. Orang yang merasa diri dekat Tuhan dan memiliki otoritas, justru kebanyakan merupakan orang-orang yang menjadi objek “keisengan” Tuhan.

Betul kan yang saya katakan?

@hysebastian


SHARE ARTIKEL INI AGAR LEBIH BANYAK PEMBACA

No comments:

Post a Comment