DUNIA HAWA - Seperti yang kita ketahui Rizieq Shibab kemarin hadir dalam ceramah di Mesjid Agung Sunan Ampel 11 April 2017 lalu, Ada yang menarik dalam speechnya kali itu, dia banyak menuding, berspekulasi, dan membangun opini ke pada audiencenya
Dia menyerukan bahwa akan ada preman-preman yang akan menghilangkan barang bukti untuk mencurangi, dia mengangap kalau 1-3 jam pertama sudah diumumkan hasil quick count dan si-nomor 3 yang menang, maka para preman itu mempunyai tugas untuk merubah, dan menghilangkan barang bukti, ditukar dengan versi preman.
Sebenarnya Gak Waras
Menurut saya tudingan dia tersebut sangat tidak waras, bagaimana bisa para preman menghilangkan barang bukti, dan merubah nilai pemungutan suara, sangat tidak logis bagi saya, kalau memang bisa hal seperti itu dilakukan, kenapa tidak dari jaman dahulu saja, sejak pilkada para politikus busuk itu menerapkan cara yang di percaya oleh Rizieq?
Misal sebut saja politikus busuk itu P, dan lawannya adalah J, demi memenangkan Pilkada, maka P menyewa para preman untuk merubah barang bukti, seperti apa yang dituding oleh Rizieq. Tapi toh, mengapa tidak dilakukan oleh si P?
Bukan karena si P bersih !, kalau memang bisa, pasti dia lakukan, tapi memang si P tidak bisa memakai cara seperti itu !, Pilkada disaksikan oleh banyak orang, dikawal oleh warga setempat, bahkan tidak hanya warga, aparatpun turut serta mengawal. Gini aja biar ga susah-susah pemberian contoh secara nyata.
Saat Rizieq nyoblos di Petamburan, dikawal bukan? Sama para personil FPI disana, dijaga penuh, bahkan minta di ulang hingga 5 kali pula untuk memastikan bahwa kok Anies kalah cuma dapat nilai 212. Sederhana bukan contohnya?
Bagaimana bisa para preman merubah nilai dan menghilangkan barang bukti, kalian sendiri bisa gak merubah nilai dan menghilangkan barang bukti? Tudingan kalian itu sangat tidak waras dan logis.
Seruan Buat Jihad
Lantas si Rizieq juga didalam video tersebut diakhir segmen, Rizieq mengajak warga Surabaya untuk hadir tanggal 18 April nanti. Dialognya:
Anda yang mau datang silahkan datang, bagi yang punya nyali, yang ga punya nyali jangan, dan kalau mau dateng tulis wasiat buat keluarga, bagi yang tidak bisa datang doakan mereka yang di Jakarta, siap rebut Jakarta?! Siap ambil alih Jakarta?!
Apa maksud Rizieq disana? Kalau dateng harus tulis wasiat buat keluarga? Memangnya bakal kenapa? Disini Rizieq membangun opini kalau seakan-akan disana nanti bakal mati, bakal ada pertempuran hebat, seakan-akan ada saling bunuh disana nanti.
Sangat tidak waras versi ke 2, Kenapa di saat pencoblosan putaran pertama, tidak ada pertumpahan darah? Kenapa tidak ada yang meninggal? Kenapa?! Kenapa Rizieq begitu lebaynya sekana-akan Pilkada putaran kedua adalah bakal akhir cerita kehidupan? Sekana-akan tidak akan pulang dengan nyawa yang masih merekat pada tubuh.
Parahnya, banyak saja yang percaya dengan bibirnya Rizieq ini. Itu yang masih membuat saya makin gila dibuat Rizieq. Kok bisa ada yang buta hatinya untuk percaya dengan dia? Seakan-akan apapun omongan yang dia utarakan itu sudah pasti benar, tidak pernah salah.
Buat apa Rizieq Repot-Repot? Mau Intimidasi bung? Atau Anda Yang Mau Mencurangi?
Seruan Rizieq ini ternyata cukup heboh di media sosial, dan tentunya hal ini sampai juga mendapat perhatian dari Plt Gubernur pak Sumarsono
“Kami punya Polda, punya Pangdam, dan jajaran Armada Barat, serta Satpol PP, dan pengamanan kita. Jakarta insyaallah bisa amankan pilkada serentak dengan baik,” kata Sumarsono, yang biasa disapa Soni, kepada wartawan di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2017).
Ucapan Sumarsono ini dibenarkan oleh Mayjen Jaswandi, Pangdam Jaya, dirinya mengatakan bahwa TNI siap membackup kekuatan Polri dalam tugas perbantuan untuk menjaga keamanan. TNI siap membantu berapapun personel yang diminta.
“Tentunya TNI Kodam Jaya sesuai dengan aturan undang-undang akan membackup, mendukung Kapolda sepenuhnya dalam rangka Pilkada DKI Jakarta putaran ke-2,” jelasnya di Kodam Jaya, Jakarta Timur, Kamis (13/4). Kumparan
Saya berspekulasi disnii, Sebenarnya tidak akan ada namanya kegaduhan, karena ini adalah putaran kedua, yang jelas sudah melalui putaran pertama yang aman-aman saja.
Skenario ini sepertinya akan dibuat oleh Rizieq dan Timses Nomor3 itu, Mereka akan membayar Preman, membuat kegaduhan, dan Rizieq dengan laskarnya akan seolah-olah melindungi kotak suara, padahal di sela riuh seperti itu, merekalah nanti yang akan merubah surat suara, merubah nilai, dan menghilangkan barang bukti.
Seperti kasus yang sudah-sudah, cara bermain mereka adalah “Pura-pura” lupa, playing victim, dan mereka akan bersandiwara, berdrama nantinya disana.
Mari buat rakyat Jakarta, bersama-sama kita kawal Pilkada kali ini agar terhindar dari kecurangan aksi Rizieq dan siapapun yang berminat mencuranginya.
No comments:
Post a Comment