HALAMAN

Thursday, January 5, 2017

Israel, Simpatisan ‘Mujahidin’, dan Suriah



Senator AS John McCain di markas “mujahidin” (lihat gambar bendera di atas)

DUNIA HAWA - Pagi ini saya membaca sebuah artikel menarik dari Yurgen Alifia, kandidat master di Oxford University. Tulisan itu sebenarnya tentang Anies Baswedan, tapi yang ingin saya bahas di sini adalah bagian tulisan itu yang mengutip wawancara Yurgen dengan Prof Mearsheimer. Mearsheimer dan rekannya, Stephen Walt [keduanya adalah pakar Hubungan Internasional] pernah menulis paper jurnal berjudul “The Israel Lobby and US Foreign Policy”. Dalam paper itu (yang kemudian dijadikan buku), keduanya menyimpulkan bahwa kebijakan luar negeri AS telah menjauh dari kepentingan bangsa AS sendiri karena terlalu menuruti keinginan Israel.

Wawancara Yurgen dengan Mearsheimer benar-benar “wow” buat saya. Ini saya copas ya:

Pertanyaan: “Apakah Anda diserang setelah menulis buku ini? Apa yang terjadi?”

Mearsheimer: “Sangat penting untuk dicatat baik saya maupun Walt tidak pernah mendapat serangan dari dalam kampus. Kami tidak diserang oleh sesama peneliti atau pimpinan kampus.
Hal ini bukan berarti tidak ada peneliti yang mengkritik tulisan kami; pasti ada; namun kritik dan debat isu-isu kontroversial adalah hal yang biasa dalam dunia akademik.

Memang ada beberapa pihak di kampus yang tidak suka dengan tulisan kami, namun mereka tidak berusaha menjatuhkan reputasi kami. Kami justru diserang di ruang publik.

Lobi pro Israel menyerang kami dan menyebut kami antisemit serta menuduh kami menulis karya ilmiah yang sembrono. Jelas kami diserang oleh mereka. Inilah cara lobi pro Israel menghadapi kritik. Mereka tidak mampu mendebat kami dari sisi fakta dan logika.

Ini mengapa Anda tidak berdebat secara terbuka tentang Israel-Palestina di Amerika Serikat. Karena fakta dan logika merugikan Israel.

Ketika Anda tidak bisa mengalahkan seseorang dengan fakta dan logika, yang Anda lakukan adalah menjatuhkan reputasi mereka.

Kami dan publik secara umum, termasuk banyak warga Yahudi AS, yang kritis terhadap Israel dan mendukung Palestina; akan diserang.

Warga Yahudi AS yang kritis terhadap Israel sering dituding sebagai antisemit, self-hating Jews, bahkan ada yang disingkirkan dari komunitasnya.

Sangat brutal. Inilah modus operandi lobi Israel, lagi-lagi karena mereka tidak bisa berdiskusi berdasarkan fakta dan logika.”

Paham kan, mengapa saya bilang “wow”? Di Indonesia, kalangan mana tuh yang mirip banget sama kelakuan lobi Israel ini? Yak tak salah lagi, para simpatisan “mujahidin”. Teman-teman saya pasti sudah tahu bagaimana mereka memperlakukan saya selama 4 tahun terakhir hanya gara-gara saya melawan narasi mereka soal Suriah. No data, no facts, hanya tuduhan dan caci maki brutal. Taktik mereka, kill the messenger dan character assasination. Kaum Zionis yakin merekalah yang paling suci dan paling mulia di muka bumi ini. Dan para simpatisan “mujahidin”? Ehm, silahkan menilai sendirilah.

Ini foto-foto simpatisan mujahidin di Indonesia dan foto John McCain sedang rapat dengan para “mujahidin”. Lihat kesamaan bendera yang dikibarkan (hijau, putih, hitam, bendera “moderate rebels”, demikian yg disebut oleh media Barat)








Nah, kembali ke bukunya Prof Mearsheimer dan Prof Walt, menarik sekali, di buku itu (terbit 2006) Suriah menjadi salah satu topik bahasan. Dalam buku itu dijelaskan bahwa Israel, melalui kekuatan lobby-nya di AS, mendorong pemerintah AS untuk melancarkan perang terhadap rezim-rezim yang menjadi musuh Israel. 

“Dimulai tahun 1990-an, dan khususnya setelah 9/11, dukungan AS kepada Israel telah dijustifikasi oleh klaim bahwa kedua negara diancam oleh kelompok-kelompok teroris yang berasal dari Arab atau Dunia Muslim dan oleh negara2 “kasar” yang mendukung kelompok teroris itu…. Ini juga berimplikasi bahwa AS harus menggulingkan rezim Republik Islam Iran, Saddam Husein di Irak, dan Bashar Assad di Syria. Israel dipandang sebagai sekutu penting dalam perang melawan teror karena musuh Isarel adalah musuh AS.”

Di halaman 38, ada sub bab yang diberi judul “Menembak Suriah” dibahas secara rinci manuver Israel untuk mendorong AS agar menggulingkan Assad. 

Ada satu dokumen penting lain yang membuktikan bahwa Israel amat berambisi menghancurkan Suriah dan Timur Tengah secara umum, yaitu Oded Yinon’s Plan. Ini adalah dokumen yang paling eksplisit, detil, dan jelas terkait strategi orang-orang Zionis di Timur Tengah. The Oded Yinon’s Plan (Rencana Oded Yinon) dimuat di Kivunim [Arah], sebuah jurnal yang diterbitkan oleh Departemen Informasi Organisasi Zionis Dunia. Dokumen ini kemudian diterjemahkan dan dipublikasikan oleh Association of Arab-American University Graduates pada tahun 1982.

Mungkin timbul pertanyaan, mengapa Zionis mempublikasikan dokumen ini? Jawabannya diberikan oleh Israel Shahak, penerjemah dokumen ini ke dalam bahasa Inggris. Menurutnya, publikasi dokumen ini ditujukan untuk orang-orang Yahudi sedunia agar mereka lebih memahami (dan mendukung) strategi politik Israel. Dalam perhitungan mereka (dan ini terbukti hingga sekarang), bangsa-bangsa Timur Tengah tidak akan terlalu peduli pada dokumen ini dan tidak akan melakukan langkah-langkah strategis untuk melawan rencana dan strategi jangka panjang Zionis ini. 

Dengan berdasarkan pengetahuan inilah sejak Desember 2011 saya sudah menulis bahwa ada peran AS dan Israel dalam konflik Suriah. Silahkan baca tulisan pertama saya itu, tulisan yang mengubah kehidupan saya secara drastis, meski hanya sebutir debu bila dibandingkan kesengsaraan dahsyat yang dialami bangsa Suriah.

@dina sulaeman

Video Aliran Dana Bantuan dari Indonesia untuk Rakyat Suriah yang Ternyata Diberikan ke Kelompok Pembrotak Teroris :


No comments:

Post a Comment