DUNIA HAWA - Sebelumnya saya pernah menulis tentang AIPAC (American Israel Public Affairs Committee) yang merupakan lobby Yahudi yang paling kuat dan paling berpengaruh di Gedung Putih. Semua politisi, kandidat senat, anggota parlemen bahkan presiden Amerikapun segan dan takut melakukan kritik, berseberangan pendapat apalagi melawan kehendaknya. Lobby inilah (beserta lobby pro Israel lainnya) yang menjadi penentu kebijakan luar negeri Amerika terutama yang berkaitan dengan wilayah Timur Tengah.
Tidak banyak orang yang mengetahui AIPAC ini bahkan tidak banyak orang Amerika yang berani mengekspos dan membicarakannya karena kemungkinan besar karir dan usahanya bisa terancam jika mereka berani melakukannya. Lobby ini juga bisa dikatakan sebagai “Pemerintahan Bayangan” (Invisible Hand) yang turut menggerakkan dan mempengaruhi kebijakan pemerintah Amerika.
Selama ini berkembang gosip dan isu konspirasi murahan dan abal-abal mengenai Freemasonry yang bahkan dipercaya oleh “ilmuwan” muslim Harun Yahya dan ketua partai PKS seperti Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. Isu dan gosip murahan ini biasanya juga ditelan bulat-bulat oleh kaum Wahabi lainnya seperti HTI, FPI dan sebagainya. Hal ini menunjukkan kurangnya wawasan dan pengetahuan mereka mengenai sistem politik Amerika dan sejarah Amerika dan Eropa.
Salah satu gosip murahan yang dipercaya oleh banyak kaum muslim (dan juga Nasrani) adalah lambang resmi Amerika yang berupa piramida dan Mata Satu yang dianggap sebagai simbol Iblis. Simbol ini dikenal dengan nama Great Seal of United States (Segel Agung Amerika Serikat) yang digunakan sebagai segel resmi oleh Pemerintah Federal Amerika Serikat. Lambang ini pertama kali digunakan pada tahun 1782 atau hanya 6 tahun setelah negara Amerika Serikat berdiri.
Segel terdiri dari dua bagian yaitu bagian muka bergambar burung Elang dengan sayap terentang dan pada paruhnya elang ini mematuk pita yang bertuliskan motto berbahasa Latin E pluribus unum yang artinya "Dari banyak menjadi Satu" yang menggambarkan keragaman budaya, adat dan masyarakat Amerika atau juga menggambarkan Tuhan yang hakikatnya Tunggal meskipun memiliki ekspresi yang tak terbatas. (Hampir mirip dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam lambang negara kita).
Bagian belakang segel bergambar sebuah piramida yang belum rampung. Pada puncaknya terdapat sebuah mata dalam segitiga yang dikelilingi oleh lambang kejayaan. Di puncak piramida terdapat Mata Ilahi (The Eye of Providence), Mata Horus atau The Whole All Seeing Eye (Mata Serba Melihat) yang mengawasinya. Makna dari piramida yang belum selesai ini adalah bahwa perjuangan umat manusia menuju puncak piramida dimana persatuan, kedamaian dan kemuliaan adalah belum usai.
Ketika bangsa-bangsa dan umat manusia sampai di puncak piramida (Persaudaraan Universal) maka semua titik itu akan menyatu dan disanalah Mata Illahi (yang melambangkan kebijaksanaan dan pengetahuan Illahi) akan terbuka. Terdapat dua buah motto yaitu : Annuit Coeptis yang artinya "Dia (Tuhan) menyukai usaha kita" dan Novus Ordo Seclorum, yang artinya "Orde dari segala zaman" atau Tata Dunia Baru.
Atas usulan Wakil Presiden Amerika Henry Wallace (anggota Mason) kepada Presiden Amerika Franklin D. Roosevelt (juga anggota Mason) maka sejak tahun 1935, kedua sisi segel muncul pada bagian belakang pecahan uang satu dollar AS. Dan karena George Washington yang menjadi presiden Amerika Serikat pertama adalah Master Mason dan Benjamin Franklin yang menjadi anggota Komite Segel juga adalah Master Mason dan Charles Thomson, Pierre Du Simitière atau William Barton yang idenya diadopsi menjadi segel tersebut adalah anggota Mason maka muncul pendapat bahwa segel tersebut diciptakan oleh kaum Mason. Sebagian kalangan New Age bahkan menganggap bahwa segel tersebut aslinya didesain oleh St. Germain yang dianggap sebagai Manusia Abadi dan Orang Suci dalam Freemasonry.
Bagi para penggemar teori konspirasi murahan, lambang segel tersebut menunjukkan bahwa para bapak bangsa pendiri Amerika Serikat adalah para penyembah iblis yang ingin menguasai dunia. Namun para Bapak Bangsa Amerika bukanlah orang bodoh yang percaya pada tahayul kelas rendahan. Mereka adalah orang yang cerdas, terpelajar dan termasuk orang-orang dengan kualitas terbaik pada jamannya. Segel ini hanyalah lambang dari cita-cita para pendiri bangsa Amerika yang berusaha mengekspresikan kebijaksanaan dan filosofi Masonic mereka.
Freemasonry adalah topik yang paling menarik bagi para penggemar teori konspirasi murahan. Tapi sesungguhnya ini hanyalah mitos tanpa dasar yang berasal dari ketidaktahuan dan prasangka semata yang dibumbui dengan berbagai dongeng dan fantasi. Organisasi Freemasonry bukan merupakan organisasi agama dan tidak berdasarkan pada teologi apapun. Freemasonry adalah sebuah organisasi persaudaraan yang berdiri pada akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-17 di Eropa.
Tujuan utamanya adalah membangun persaudaraan dan pengertian bersama akan kebebasan berpikir dengan standar moral yang tinggi. Gerakan ini muncul sebagai respon atas pengekangan yang dilakukan kaum agama terhadap kebebasan berpikir dan ilmu pengetahuan di Eropa abad pertengahan (The Dark Middle Ages). Freemasonry sendiri saat ini memiliki anggota sekitar 6.000.000 orang di seluruh dunia.
Kesalahpahaman yang mengatakan bahwa Freemasonry adalah organisasi Zionisme internasional mungkin terjadi dikarenakan ada banyak sekali pejabat tinggi Amerika Serikat dan Inggris (yang merupakan sekutu Israel) yang kebetulan juga menjadi anggota kelompok persaudaraan ini termasuk 14 Presiden Amerika Serikat (mulai dari George Washington, Benjamin Franklin, F.D Roosevelt dan lain-lain) dan para pejabat Inggris (seperti Winston Churchill, Raja Edward VII, Raja George VI dan lain-lain). Para tokoh besar seperti Mozart, Beethoven, Montesquieu juga menjadi anggota kelompok persaudaraan ini.
Para Bapak Bangsa Amerika yang kebetulan mayoritas adalah anggota Freemason membangun cita-cita mulia bagi Amerika yang menjunjung tinggi hak asasi, kesetaraan hak manusia, kebebasan berpendapat, kebebasan beragama dan kebebasan berpikir. Namun semua cita-cita mulia Amerika ini seolah dikhianati oleh para politisi pro Israel yang kemudian mampu mempengaruhi kebijakan Amerika Serikat sehingga melenceng dari misi utamanya. Dan salah satu organisasi terkuat yang berperan dalam pergeseran politik Amerika itu adalah AIPAC bukan Freemason apalagi makhluk mitos yang bernama Dajjal.
Salam Cerdas
No comments:
Post a Comment