DUNIA HAWA - Istilah apa yang paling tepat kita gunakan untuk menggambarkan aksi boikot SARI ROTI saat ini?
Coba kita perinci kejadiannya.
1. Menjelang Aksi ‘Damai’ 2 Desember 2016, perusahaan SARI ROTI mendapat pesanan dari seseorang untuk membagi-bagikan roti pada peserta aksi di pintu masuk Monas.
2. Si pemesan membeli roti dalam jumlah tertentu dan roti itu harus dibagikan gratis kepada peserta Aksi.
3. Pada 2 Desember, sejumlah penjual roti keliling SARI ROTI membagi-bagi roti kepada peserta aksi sesuai pesanan.
imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">

4. Perusahaan SARI ROTI mendapat pertanyaan apakah mereka memang terlibat dalam Aksi 2 Desember.
5. Manajemen SARI ROTI menulis di websitenya bahwa SARI ROTI memuji Aksi Damai 2 Desember. Tapi SARI ROTI juga menyatakan bahwa mereka tidak berpolitik dan pembagian roti secara gratis tersebut dilakukan karena adanya pesanan seorang konsumen.
6. Para pendukung Aksi 2 Desember marah karena SARI ROTI menyatakan bahwa pembagian roti gratis tersebut adalah inisiatif seorang konsumen.
7. Para pendukung Aksi 2 Desember mengkampanyekan aksi boikot SARI ROTI
8. Saham SARI ROTI anjlok di Bursa Efek Indonesia.
Saya tidak paham apa yang membuat pendukung Aksi 2 Desember itu marah dan merasa harus memboikot SARI ROTI?
Apa salah SARI ROTI? Mereka kan cuma mengklarifikasi? Mereka memuji Aksi 2 Desember, tapi mereka harus menyatakan bahwa pembagian gratis itu bukanlah inisiatif mereka? Mereka kan jujur? Salah mereka apa?
Saya tidak paham. Saya betul betul tidak paham.
@ade armando
Artikel Terkait
- Anies, Monas dan Politisasi Natal
- Bali Sudah Intoleran
- Stop Menghujat Anies-Sandi!
- Pahlawan Kini Berbeda
- Lelaki Dapat Bidadari, Adakah Bidadara di Surga untuk Perempuan?
- Hijab dan Hidayah
- Selesailah dengan Dirimu, Nak
- Malam Ini Indah Sekali
- Suara Monyet dari Surga
- Islam dan Sejarah yang Berdarah
- Wahai Jiwa-Jiwa yang Tenang
- Tafsir Mimpi DP Rumah 0%
- Semoga Habib Rizieq Jadi Wakil Jokowi
- Strategi Ormas Radikal di Tahun 2018
- Hari Ibu Tradisi Kafir
No comments:
Post a Comment