HALAMAN

Saturday, November 19, 2016

Wawancara ABCNews Soal Pendemo Dibayar 500 Ribu, Ahok Difitnah


DUNIA HAWA - Seorang pendemo 4 November 2016, Herdiansyah, melaporkan Gubernur non aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Bareskrim Polri, atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah. 


Ia menuding Ahok melakukan fitnah karena menyebut massa demo 4 November dibayar. Herdiansyah datang membuat laporan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Bareskrim Polri di Gambir, Jakarta Pusat, didampingi kuasa hukum dari Advokat Cinta Tanah Air (ACTA), Habiburokhman. Laporan tersebut teregister dengan nomor LP/1153/XI/2016/Bareskrim tanggal 17 November.


"Kami melaporkan dugaan fitnah dan penghinaan yang diduga dilakukan oleh Bapak Basuki Tjahaja Purnama terkait pemberitaan di laman portal abcnews.au," kata Habiburokhman di Bareskrim Polri, Kamis (17/11/2016). 

Pernyataan yang diduga fitnah tersebut didapatkan pelapor dari website mobile.abc.net.au dengan judul berita 'Jakarta Governor Ahok Suspect in blasphemy case, Indonesian Police say' yang di dalamnya juga terdapat rekaman video pernyataan langsung Ahok yang secara garis besar mengatakan :

'It's not easy, you send more than 100.000 people, most of them if you look at the news said they got the money 500.000 rupiahs" "


Artinya tidak mudah mengirim 100 ribu orang sebagain besar dari mereka apabila anda baca berita mereka mendapatkan uang 500 ribu rupiah. 


Menurut kami ini tidak benar sekali tuduhan bahwa ada yang dikasi uang 500 ribu. Sedikit tidak mungkin apalagi sebagian besar," katanya. 

Sementara itu, Herdiansyah selaku pelapor, menangtang Ahok untuk menunjukkan siapa peserta demo yang dibayar dalam aksi bela Islam 4 November 2016. 

"Kita sebagai bangsa ini diatur untuk mengemukakan pendapatnya di muka umum dan saya tergerak untuk itu tapi saya difitnah dengan mengatakan saya dibayar 500. Pak Ahok, tolong tunjukkan siapa yang dibayar dalam aksi 4/11," katanya. 

Namun, fakta terbaru justru diposting akun Mak Lambe Turah, Postingan yang baru sejam ini sudah langsung dishare 92kali.

Berikut redaksi kutipkan postingannya, link asli bisa klik disini.

Mak pagi-pagi sudah gentayangan buat dapat inpo apdet..

Agak panjang nih..

Simak ye!

Menyoal gosip Ahok tuding pendemo dibayar 500rebu.
Media Tempe melakukan Buniyanisasi!!

Ato mungkin Habiburokhman mungkin kaga bisa basa inggris jadi mak bantu translate yess....

1. Ahok : Bagaimana mungkin saya menghina Islam, Saya tidak bodoh. 85% pemilih saya adalah orang muslim.

Samantha Hawley : Jadi kalau itu bukan soal penistaan...

2. Ahok : Saya tidak tahu, kita harus tunggu keputusan kepolisian.

Samantha Hawley : Haruskah polisi turun tangan menginvestigasi?

3. Ahok : Saya tidak tahu.

-Narasi dari Samantha menjelaskan video pernyataan Ahok di kepulauan seribu soal surat Al Maidah ayat 51 yang di upload ke laman Youtube-

Samatha pun berkomentar bahwa pernyataan Ahok tersebut direspon dengan terlalu serius hingga sang Gubernur petahana harus menyandang status tersangka, dicekal ke luar negeri, dan nasibnya berada di sistem pengadilan Indonesia.

4. Ahok : Saya yakin saya tidak bersalah, itulah mengapa saya memilih untuk membawa perkara ini ke pengadilan. Jika kita bawa ini (kasus) ke pengadilan, semua bisa lihat buktinya. semua akan lihat videonya dan orang-orang akan sadar.

Samantha Hawley : Jadi kasus ini lebih berbau politik? Jadi ini adalah gerakan politik untuk melawan anda?

5. Ahok : Itulah kenapa saya akan maju di pengadilan, bahwa ini adalah urusan politik bukan soal hukum.

Samantha Hawley : Dan siapa yang mendanai itu?

6. Ahok : Saya tidak tahu, saya benar-benar tidak tahu, tapi saya percaya Presiden dapat informasi dari intelejen.

Ini perlu dicatet ya...
Pertanyaan siapa yang mendanai Itu , Lalu pernyataan Ahok : "SAYA TIDAK TAHU."

7. Saya percaya mereka tahu. Ini tidak mudah untuk menggerakkan 100.000 orang lebih. Mayoritas mereka, jika anda lihat di berita mengatakan mereka dapat uang 500 ribu rupiah.

Ahok Menyatakan bahwa DIPEMBERITAAN yang Menyebutkan.

Lalu mari kita samakan dengan Transkrip yang dimuat di Media TEMPE ternyata dibalik

URUTAN 5>>>6>>>7 seharusnya

oleh Media tempe dibalik 5>>>7>>>>6.

Hebat yah pitonahnya. Beda loh pengertiannya dalam wawancara Ahok.

Padahal media Tempe ini adalah media nasional yang menjadi rujukan media luar angkasa...

Berikut mak kasih transkrip media Tempe

>>>Ahok menuturkan kasus ini adalah status quo bagi para koruptor—kesempatan bagi mereka untuk menyerang Ahok karena dia telah menghentikan banyak korupsi di Jakarta. 

“Saya harus ke pengadilan untuk membuktikan bahwa kasus ini politis, bukan soal hukum semata,” ( 5)

>>Dalam wawancara, Ahok juga mengatakan demonstrasi 4 November 2016 ditunggangi oknum politik. Dia berujar, motivasi aksi unjuk rasa itu pun sangat politis. 

“Tidak mudah menggerakkan seratus ribu orang. Kalau kamu nonton berita, katanya setiap orang dapat Rp 500 ribu,” ( 7 )

>>>Namun, ketika ditanyai, siapa oknum tersebut, dia enggan menjawab. 

“Saya tidak tahu, tapi saya yakin presiden tahu dari intelijennya,” ( 6)


link Edisi Tempe disini


Trus lu mau bilang mak bikin pitonah...??

salam usil dari mak...
sarapan batako dulu biyaaarrrr kuwaatttt..... :D
icikiwir.......



@dh©

No comments:

Post a Comment