HALAMAN

Sunday, November 13, 2016

Agus Yudhoyono-FPI dan ‘Misteri’ di Belakang 4 November


DUNIA HAWA - Apakah kubu Agus Yudhoyono berada di belakang Aksi 4 November 2016?

Tidak ada jawaban pasti, saat ini.

Namun kini terungkap bahwa Front Pembela Islam – salah satu motor Aksi 4 November —  tampaknya memang memiliki hubungan erat dengan Agus Yudhoyono.

Saya baru saja mendapat kiriman enam  status yang diunggah di fanpage FPI yang isinya memuja-muji Agus Yudhoyono.


Pada 10 Oktober, fanpage itu memuat status tentang pernyataan Agus bahwa ia ‘terluka’ ‘penistaan terhadap Al Quran’ oleh Ahok.

Pada 17 Oktober, dimuat tulisan Zulkifli Hasan (PAN) yang memuji Agus yang meraih tiga gelar master di tiga kampus kelas dunia.

Pada 18 Oktober, dimuat gambar Agus dengan anak-anak pramuka dengan teks yang menggambarkan Agus sebagai sosok yang bersedia mengorbankan karier militernya untuk membangun Jakarta.

Pada 26 Oktober, dimuat rangkaian foto Agus dengan teks yang penuh pujian bahwa Agus adalah sosok muda, berpendidikan, gagah, berprestasi, santun, ramah, dekat dengan rakyat, jujur, tegas, berani dan bersih dari korupsi

Pada 28 Oktober, dimuat video Agus yang melompat dari panggung yang dipuji sebagai ‘sosok gaul khas anak  muda saat ini’.

Pada 29 Oktober, muncul gambar Agus dan Silvy dengan teks: INILAH SANG NOMOR SATU.








Segenap status ini menjadi penting sebagai indikasi adanya dukungan FPI pada Agus Yudhoyono.

Apalagi dalam beberapa terakhir, beredar pula video yang menampilkan rekaman sebuah acara makan bersama – yang dikatakan dilakukan sesudah aksi 4 November – bernuansa kearab-araban dengan peserta yang terkesan datang dari kelompok Islam. Yang penting dalam video itu ada sosok Agus Yudhoyono yang duduk persis di samping seseorang yang mirip sekali dengan Rizieq Shihab.


Bila hubungan erat ini benar, wajar bila ada dugaan bahwa kubu Agus Yudhoyono berada di belakang Aksi 4 November untuk menggagalkan pencalonan Ahok sebagai Gubernur DKI.

Ini semua harus segera diklarfikasi kubu Agus. Bila tidak, masyarakat bisa menduga bahwa dana Rp 100 miliar untuk mendanai Aksi 4 November (sebagaimana diakui koordinator Gerakan, Bachtiar Nasir) datang dari kubu Agus.
Lebih buruk lagi, bila tak ada klarifikasi, masyarakat bahkan bisa menduga bahwa yang dimaksud sebagai ‘aktor politik’ yang dinyatakan Jokowi dalam pidato pasca aksi 4 November adalah bukan saja Agus, tapi juga ayah Agus, SBY.

Semoga Allah senantiasa membukakan jalan kebenaran bagi bangsa ini

[ade armando via medinaonline]

No comments:

Post a Comment