HALAMAN

Monday, September 12, 2016

Ruhut Sitompul: Yusril Dulu Bilang SBY Presiden Koruptor, Sekarang Jilat Ludah Sendiri



DUNIA HAWA -  Pernyataan bakal calon gubernur Yusril Ihza Mahendra yang mengaku, ada sinyal dukungan dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk dirinya maju di Pilgub DKI, mendapat tanggapan Ketua Departemen Koordinasi Polhukam Partai Demokrat Ruhut Sitompul.

Menurut Ruhut, pernyataan Yusril dengan mengharapkan dukungan dari SBY, sama dengan menjilat ludah sendiri. Sebab pada 2012 silam, Ketua Umum Partai Bulan Bintang itu sempat menyindir SBY sebagai presiden koruptor. Namun jelang Pilkada, Yusril seakan-akan sangat menanti dukungan SBY.

"(Yusril) Menjilat ludah sendiri. Kalau aku anggap ada suatu keanehan. Karena apapun Pak Yusril sudah terlalu banyak menghina Pak SBY. Ya kan dia bilang Pak SBY kan partai koruptor, karena membela koruptor kan gitu," kata Ruhut  Minggu (11/9/2016).

"Padahal partai kami yang gak main-main dengan korupsi. Faktanya, ketua umumnya, begitu juga bendahara umumnya, begitu juga kader-kader yang terlibat aku tegas, aku yang selalu tegas katakan tidak pada korupsi. Ada kader partai kami yang rada gimana terserah, tapi aku tegas ada fakta integritas jadi tersangka langsung kita pecat kok. Gak pandang bulu," jelas Ruhut.

Oleh karena itu, jika ada kader yang mendukung Yusril, anggota DPR Komisi III ini mengaku hanya tersenyum dan tak ambil pusing. Sebab, pilihannya tetap diberikan kepada calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

"Jadi kalau ada kader yang mendukung dia (Yusril), aku tersenyum saja. Aku kan dukung Ahok," ujar Ruhut.

Sebelumnya, Yusril mengklaim saat ini sedang dibangun kekuatan poros baru partai politik untuk Pilkada DKI 2017, yang terdiri dari Demokrat, PAN, PPP, dan PKB. Disebutnya, ada campur tangan SBY dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dalam bentukan poros baru tersebut.

"Jadi sejak Minggu lalu Pak SBY turun tangan, begitu juga Pak Amien Rais, dengan kapasitas masing-masing dari beliau dan merangkai kekuatan politik. Insya Allah juga ada dukungan dari PPP dan PKB," kata Yusril, Sabtu (10/9/2016).

Sedangkan terkait pernyataan mantan Menteri Hukum dan HAM itu yang menyindir SBY sebagai presiden koruptor, disampaikan Yusril dalam akun Twitter-nya @Yusrilihza_Mhd, sebagai respon atas kicauan Wakil Menteri Hukum dan HAM era SBY, Denny Indrayana, di jejaring sosial Twitter soal advokat yang membela koruptor adalah advokat korup.

"Advokat bela koruptor, advokat koruptor, hakim bebasin koruptor hakim koruptor, presiden kasih grasi ke koruptor presiden koruptor, mantap!" tulis Yusril.

Kemudian disusul dengan kicauan Yusril yang menyinggung SBY. "SBY kan ngasi grasi sama Syaukani. Jadi beliau berhak dong dijuluki Presiden Koruptor, hehehe".

[dh]

No comments:

Post a Comment