HALAMAN

Thursday, September 8, 2016

Munafik yang Sebenarnya



DUNIA HAWA - Saat ini Mario Teguh sedang di kursi panas karena munculnya seseorang yang mengaku sebagai ANAK kandung tapi -katanya- tidak diakui oleh sang Motivator.

Kontan tokoh Salam Super ini dibully habis-habisan oleh Netizen. Banyak yang menggunakan istilah "MUNAFIK" ditujukan kepada beliau.

Munafik karena bisanya cuma kasih nasihat tapi tidak bisa ngurus hidup sendiri. Munafik ini, munafik itu, intinya "Mario Teguh Munafik" kata mereka.

Kenapa begitu kebakaran jenggot sumbu pendek terhadap kasus Mario? ...sementara setiap hari AKSI MUNAFIK berlaku di depan hidung kita, dan kita diam.

Munafik jenis apa yang dimaksud? ..yaitu MUNAFIK SEBENARNYA yang paling Munafik dari semua Munafik,

yaitu para MUNAFIK yang hidup di alam Demokrasi tapi Menolak Demokrasi

yaitu para MUNAFIK yang hidup dibawah perlindungan Pancasila tapi ingin mengganti Pancasila dengan Khilafah

yaitu para MUNAFIK yang hidup di negara Bhinneka wasiat pendiri bangsa tapi Anti Keberagaman

yaitu para MUNAFIK yang menikmati kemerdekaan tapi Mengkafirkan saudara sebangsa sendiri

Inilah para MUNAFIK SEBENARNYA jauh lebih Munafik Akut daripada sekedar motivator tak mengakui anak.

Munafik jenis ini yang harusnya bikin Netizen kelojotan kebakaran jenggot.

Penghianatan Mahasiswa pada Perguruan Tinggi Negeri


Ada suatu hal kecil.. ga ada artinya, yg d sebut Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN). BOPTN inilah yg membuat biaya kuliah d Universitas Negeri seperti UI, UNJ, UIN, dan PNJ jauuuh berbeda dengan biaya kuliah di Trisakti, Untar, Binus, atau UPH.

Hal ini biasanya terjadi krn Uang Kuliah Tunggal (UKT), sangat d pengaruhi keberadaannya oleh BOPTN. Secara teori, smakin gede BOPTN, smakin kecil UKT. Kalo BOPTNnya ghuedhe, bukan tdk mungkin anda bisa kuliah sperti naek kereta api jaman cang Ato.. Bukan tdk mungkin anda bisa kuliah dengan percuma.

Naaah,.. sayang sekali, dana BOPTN ini berasal dari APBN sebuah negara. APBN sendiri, dengan segala kekurangannya, adalah produk demokrasi yg perlu musyawarah antara pemerintah yg dipilih melalui pilpres bathil dengan DPR yg dipilih melalui pileg (bathil juga dhuong).

Memang BOPTN ga ada artinya,.. insignificant, miniscule, remeh temeh,.. Paling cuma beberapa triliun lah.. Lupakan saja, ga penting. Syariah dan khilafah lebih penting, menolak sistem demokrasi lebih penting.







Tentunya aktifis GEMA Pembebasan tidak keberatan angkat kaki dari PTN dan kuliah di PTS bukan? Aku rasa UPH cukup bagus untuk kalian.. Selamat mencoba.. ;)

Benci Ahok adalah hak pribadi setiap manusia
Ga pilih Ahok adalah hak pribadi warga Jakarta

Tapi ga mencintai NKRI, yg notabene negara demokrasi, adalah PENGHIANATAN TERHADAP NEGARA. Ga pantas pegang KTP dan passport Indonesia..

[gemapembebasan]
[ustad abu janda al-boliwudi]

No comments:

Post a Comment