DUNIA HAWA - Ternyata perempuan Arab Kristen bukan hanya berjilbab atau mengenakan hijab tetapi juga berkerudung. Foto di atas ini adalah contoh kecil sekelompok perempuan Arab Kristen di Irak dari Gereja Protestan Evangelis yang sepertinya sedang mengadakan kebaktian di gereja mereka. Dari mana sebetulnya asal-usul “kerudung Mbak Yeni” atau Mbak Tutut yang mereka kenakan ini masih menjadi “misteri” yang perlu diteliti lebih lanjut. “Internasionalisasi” kerudung Ini seperti fenomena pakaian “sarung” yang juga mudah didapati di kawasan Asia Tengah dan Selatan maupun dataran Yaman, tidak hanya di Asia Tenggara, sehingga perlu penelitian cukup serius.
Di kawasan Arab dan Timur Tengah, Irak memang menjadi salah satu basis masyarakat Kristen, selain Lebanon, Bahrain, Mesir, Suriah, Yordania, Palestina, atau Uni Emirat Arab. Selain Kristen, Irak adalah rumah bagi komunitas Syiah (yang merupakan mayoritas penduduk Irak), Sunni, Yazidisme, Yarsanisme, dan Mandeanisme. Dari segi etnis, Arab dan Kurdi adalah penghuni mayoritas di kawasan yang dulu masuk teritori Mesopotamia ini. Sejak enam ribu tahun Sebelum Masehi, hampir semua kerajaan dan peradaban besar di Timur Tengah pernah menjamah atau bersemayam di Irak: Akkadia, Sumeria, Assyria, Babilonia. Kemudian Partha, Sassani, Umayyah, Abbasiyah, Ayubi, Safavi, Mongol, dan Turki Usmani.
Usia kekristenan di Irak sudah sangat tua, setua agama Kristen itu sendiri yang memang lahir di kawasan Timur Tengah. Para evangelis Kristen Irak-lah, sejak abad ketujuh, yang memperkenalkan kekristenan ke Tiongkok, Asia Tengah, dan India. Selama berabad-abad, umat Kristen di Irak berada di bawah kontrol berbagai rezim: Romawi, Arab, Mongol, Turki, Inggris, Ba’ath, dlsb. Sarjana kelahiran Mosul, Irak, Suha Rassam, dalam Christianity in Iraq, telah menguraikan dengan baik dan bernas mengenai sejarah dan perkembangan kontemporer teologi Kristen dan umat Kristiani di Irak. Seperti yang dikisahkan Suha, Uskup Mikhael Al Jamil dari Gereja Katolik Suriah Antioch juga menegaskan bahwa Irak telah menjadi “pusat penginjilan” dan kawasan historis-spiritual Kristen sejak detik pertama Kristen lahir.
Pada 1940-an, warga Kristen di Irak mencapai sekitar 12% dari total penduduk Irak. Prosentase ini merosot dan pada 2003 hanya sekitar 6% dari 30-an juta warga Irak. Perang yang terus berkecamuk di Irak telah menyebabkan banyak warga Kristen migrasi ke negara-negara lain. Baghdad, Mosul, Kirkuk, Arbil, dan Basrah merupakan basis-basis utama umat Kristen. Ada banyak kongregasi Kristen di Irak seperti Gereja Katolik Roma, Gereja Ortodoks Suriah, Gereja Pentakosta Assyria, Gereja Apostolik Armenia, Gereja Ortodoks Yunani, Gereja Presbitarian Evangelis Arab, dlsb. Sama seperti warga Sunni maupun Syiah di Irak, komunitas Arab Kristen juga berbahasa Arab dalam komunikasi sehari-hari, menggunakan Injil berbahasa Arab, dan memakai Bahasa Arab dalam ritual-ritual peribadatan mereka di gereja-gereja.
Jabal Dhahran, Arabia
Prof.Dr.Sumanto al Qurtuby, MSi,MA
Staf Pengajar Antropologi Budaya di King Fahd University of Petroleum and Minerals, Arab Saudi
No comments:
Post a Comment