HALAMAN

Monday, August 22, 2016

Awal Mula Rusaknya Kehidupan Seks Pasutri



Dunia Hawa - Salah satu masalah besar yang dapat mengancam keharmonisan rumah tangga adalah kehidupan seks yang tidak sehat dan tidak bahagia. Salah satunya adalah pria ataupun sang wanita tidak mampu memberikan kepuasan di ranjang.

Bagi pria, kasus yang sering ditemukan adalah difungsi ereksi atau ketidakmampuan penis untuk ereksi maksimal, yakni membesar maupun menegangnya alat kelamin pada pria. Kondisi ini bukan hanya mengganggu kondisi fisik, tetapi juga psikis pasangan dan bisa menjadi awal mula rusaknya kehidupan pasangan suami-istri di ranjang.

Pada usia lanjut atau di atas 50-an, pria biasanya akan mengalami gangguan disfungsi ereksi atau ereksi tidak sekuat saat masih muda. Jika begitu, bagaimana para pria yang masih muda atau baru membangun rumah tangga? Apakah bisa mengalami disfungsi ereksi? Jawabannya Bisa.

Ada sejumlah penyakit yang menyebabkan pria terkena disfungsi ereksi, baik sementara maupun permanen. Kenali sejak dini daftar penyakit penyebab disfungsi ereksi demi menjaga keharmonisan rumah tangga dan kehidupan ranjang Anda.

1. Peyronie

Pria memiliki penis yang bengkok baik ke kiri atau ke kanan saat ereksi masih dibilang normal. Namun jika penis bengkok itu menimbulkan rasa sakit, sehingga membuat Anda sulit berhubungan seksual atau panjangnya berkurang, Anda sebaiknya mencari dokter. Anda tak akan pernah tahu penis bengkok Anda itu bisa jadi karena penyakit Peyronie.

Penyakit Peyronie membuat penis bengkok saat ereksi. Gangguan ini terjadi pada 1 sampai 3 persen pria. Dan bagi pria yang terkena penyakit ini, hanya sejumlah kecil yang memerlukan operasi atau menyebabkan impotensi. Kondisi tersebut ternyata kebanyakan mempengaruhi pria berusia 40 tahun, meski itu bisa terjadi pada usia berapa pun.

Jika kasusnya sudah parah, penis yang bengkok bisa membuat hubungan seks jadi sulit, menyakitkan, bahkan mustahil dilakukan. Tak heran penyakit Peyronie ini bisa menyebabkan disfungsi ereksi.

2. Hipertensi

Hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak hanya mengganggu aktivitas fisik sehari-hari penderita, tetapi juga mengganggu kehidupan seksnya. Hal ini disebabkan obat-obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi menganggu kemampuan penis untuk ereksi, misalnya obat golongan diuretik (seperti hidroklorotiazid) dan betabloker (seperti atenolol).

3. Penyakit Jantung Koroner

Penyakit jantung adalah kelainan yang terjadi akibat pembuluh darah tidak dapat memompa darah menuju jantung untuk mengedarkan oksigen dan sari-sari makanan ke seluruh organ tubuh. Pria yang memiliki penyakit jantung, sistem peredaran darahnya tidak lancar. Hal ini mempengaruhi peredaran darah dalam jaringan erektil sehingga penis tidak mampu ereksi maksimal.

4. Kanker

Penggunaan obat-obatan penyembuh kanker (saluran kencing atau prostat) yang mengandung anti-androgen dapat menyebabkan disfungsi ereksi. Cara kerja obat anti-androgen terbukti dapat melawan kanker, tapi cara kerjanya dapat mengganggu produksi hormon pria dan membuat ereksi penis tidak maksimal.

5. Diabetes Melitus

Penyakit ini juga memberikan kontribusi bagi penyebab disfungsi ereksi pada seorang pria. Pengidap diabetes umumnya memiliki energi di bawah level normal karena glukosa dalam darah tidak mampu diubah menjadi energi. Hal ini tentunya dapat mengganggu aktivitas seksual dan penis tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Penderita diabetes tingkat tinggi malah terancam mengalami amputasi jika terkena luka dalam yang sulit disembuhkan.

6. Stroke Iskemik

Penyakit stroke kebanyakan terjadi pada pria lanjut usia, tetapi juga bisa terjadi pada pria-pria usia muda. Stroke ditandai dengan penyumbatan atau pembekuan pembuluh darah menuju otak. Aliran darah yang terhambat ini dapat mempengaruhi sistem jaringan darah dan fungsi organ tubuh lainnya, termasuk fungsi seksual pria. Akibat stroke adalah tidak berfungsinya sebagian anggota tubuh.

Selain enam penyakit kronis di atas, jangan lupakan faktor psikis pria. Tekanan hidup yang berat dan ketidakpercayaan diri dapat menyebabkan pria mengalami stres akibatnya membuat gairah berhubungan intim menjadi menurun dan bahkan hilang. Jika Anda memiliki masalah seputar kehidupan seks, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter dan pakar kesehatan. Di dunia serba digital saat ini, Anda bisa berkonsultasi secara online.

[dh]

No comments:

Post a Comment