HALAMAN

Monday, July 18, 2016

Turki Setelah “Kudeta”



Dunia Hawa - Ini bukan analisis ya, cuma meneruskan kabar dari media antimainstream (21stcenturywire). Silahkan menilai sendiri bagaimana sikon di Turki saat ini. Sekali lagi saya tegaskan, menggulingkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis lewat aksi militer adalah kesalahan (sebagaimana juga mengirim jihadis untuk menggulingkan presiden di negara tetangga). Tulisan berikut ini sekedar memperlihatkan bagaimana watak pemerintahan Erdogan dan para pendukungnya. Kenapa penting kita ketahui? Karena di Indonesia banyak yang ‘sejenis’ dengan mereka.

Buntut Kudeta Gagal

Buntut dari kudeta-gagal di Turki lebih mengerikan daripada yang diperkirakan. Orang-orang AKP (partainya Erdogan) dan pendukung Ikhwanul Muslimin turun ke jalan untuk menegakkan “keadilan ala-ISIS”. Mereka melakukan aksi-aksi mengerikan, termasuk pemenggalan kepala, terhadap para tentara yang dituduh terlibat dalam kudeta.


Erdogan sendiri melakukan pembersihan besar-besaran terhadap oposisi politik, dimulai Sabtu pagi, dengan perintah untuk mengumpulkan (round-up) minimalnya 3.000 pasukan yang terlibat dalam upaya kudeta, serta merilis 2.700 surat perintah penangkapan untuk HAKIM. Total ada 6.000 orang yang telah ditangkap atas dugaan tuduhan pengkhianatan, dan angka itu diperkirakan akan terus bertambah. 





Erdogan mengatakan, “Pemberontakan ini adalah hadiah dari Tuhan untuk kita karena ini akan menjadi alasan untuk membersihkan tentara kita."

Erdogan dan partainya melalui jaringan mereka, para Imam politik yang berafiliasi dengan masjid-masjid, secara efektif menyerukan agar pendukung AKP dan pengikut Ikhwanul Muslimin turun ke jalan, untuk memburu dan menghukum militer maupun sipil yang dianggap membangkang. Penyiksaan pun terjadi di jalan-jalan dan polisi tidak melakukan intervensi. Seorang tentara Turki dilaporkan telah dipenggal di jembatan Bosphorus Istanbul oleh massa pro-pemerintah. 

[diana sulaeman]

No comments:

Post a Comment