HALAMAN

Tuesday, July 12, 2016

Ahok Akan Bangkitkan Jurus Ali Sadikin yang Terlupakan



Ali Sadikin diketahui punya jurus andalan untuk mengatasi urbanisasi.

Dunia Hawa – Pemprov DKI Jakarta memang selalu saja direpotkandengan banyaknya pendatang baru setelah Lebaran. Bahkan diketahui untuk kondisi seperti ini sudah terjadi sejak Jakarta dipimpin oleh Ali Sadikin di tahun 1960an silam.

Bahkan, Ali sempat mengeluarkan kebijakan untuk setiap pendatang wajib memberikan uang jaminan kepada Pemprov DKI Jakarta. Pada saat pendatang tersebut terlantar karena tak punya pekerjaan dan tempat tinggal, uang itu bakal dipergunakan untuk mengembalikan warga pendatang itu ke tempat asalnya.

Tetapi, kebijakan tersebut hanya seperti angin lalu saja karena sekarang kebijakan tersebut sudah seperti dilupakan begitu saja.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Jakarta, Edison Sianturi mengatakan kalau sebenarnya wacana untuk membangkitkan kebijakan uang jaminan tersebut kembali akan diberlakukan guna mengantisipasi lonjakan arus urbanisasi pada era Ahok tahun ini.

“Kebijakan penerapan uang jaminan itu baru wacana saja,” jelasnya.

Edison juga menjelaskan kalau salah satu dari penyebab belum diterapkannya kembali kebijakan pembatasan kedatangan urbanisasi karena memang belum memiliki dasar hukum yang tepat untuk dapat menerapkan kebijakan itu.

“Kan harus dasar hukumnya, ini kan dalam rangka pengendalian penduduk. Perlu aturan-aturan supaya pendatang yang masuk ke DKI harus jelas pekerjaannya dan tempat tinggalnya. Kasiankan kalau di DKI kita jemput (razia) mereka di jalan ya enggak cocok lah,” ucapnya.

Untuk kebijakan uang jaminan untuk para pendatang baru itu dapat apresiasi dari Wagub DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Ia mengatakan kalau kebijakan itu dapat dijadikan usaha yang cukup bagus untuk bisa menekan angka urbanisasi yang saat ini terus meroket pada setiap tahunnya.

“Pada zaman Pak Ali Sadikin, program ini menjadi idola. Melalui program uang jaminan ini, pendatang baru diizinkan datang dan tinggal di Jakarta. Tetapi sebelum masuk, mereka menitipkan uang sebagai jaminan,” jelas Djarot.


[budi/hatree]

No comments:

Post a Comment