HALAMAN

Friday, June 24, 2016

Saat Bangsa ku Berubah Budaya



Dunia Hawa - Kasihan bangsaku pada masa kini saat mereka yang tidak seagama berusaha menjadi pemimpin bukannya keadilan yang didapat tetapi malapetaka yang diraih, berbeda dengan waktu dulu bangsaku selalu mengedepankan prilaku toleransi antar sesama keadilanpun walau sulit untuk dijalankan tetapi berusaha untuk di tegakkan.

Bangsaku saat ini telah dirusak para politikus busuk yang dikendalikan negara asing.
Para politikus tersebut telah menodai semangat Nasionalisme di Indonesia.

Semenjak jaman Orde Zig-Zag antek-antek asing begundal ekstrimis, radikalisme dalam agama duduk manis, saat itu pula masyarakat kita disusup-cekoki oleh doktrin-doktrin untuk menjadi fanatik agar mendukung politik pecah belah mereka melalui proyek-proyek konflik horisontal.

Saat ini sebagian dari masyarakat kita tidak lagi memiliki budaya sopan santun seperti yang telah diwariskan turun temurun.
Budaya saling menghargai dan menghormati diganti dengan budaya baru yang sangat berbeda.

Masyarakat Indonesia saat ini memiliki budaya yang berbeda, ada sebagian dari mereka lebih suka marah-marah, menghujat, menghakimi semaunya sendiri dengan dalih Agama, hanya karena keinginannya tidak terpenuhi dan yang lebih parahnya lagi semua itu dipelopori oleh politikus yang dikendalikan dari luar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Ancaman politisi dari dalam negeri jauh lebih berbahaya dari pada ancaman langsung dari negara asing. Para politikus dapat merusak tatanan negara dari dalam dan itulah yang dimanfaatkan pihak asing. mereka mengendalikan orang-orang penting di negara ini untuk merusak Indonesia.

Entah sampai kapan bangsaku selalu tertidur hingga kehilangan jati diri bangsanya yang penuh dengan kerukunan, kedamaian dalam berbangsa, bernegara dan beragama.

Mungkin saking sulitnya kita berusaha untuk mengembalikan budaya bangsa kita seperti dahulu, ahirnya semuanya itu hanya Tuhan yang tahu.

Karena doktrin kebencian dari semenjak awal sudah ditanamkan pada generasi-generasi bangsa. dan parahnya doktrin kebencian, pecah belah itu dibungkus dengan Agama, sehingga masyarakat yang awam sudah tidak bisa lagi membedakan antara Konspirasi Politik kekuasaan dengan realitas ajaran Agama.

Bangkitlah bangsaku bangunlah dari tidur panjangmu kembalilah pada jati diri bangsa kita bergeaslah untuk menjalankan kembali budaya kita yang semenjak dahulu tertanam sifat welas asih saling mengasihi antar sesama jangan jadikan perbedaan suku, ras, agama dan golongan untuk merusak Indonesia kita yang tercinta.

Bersyukurlah kepada Tuhan semesta alam jadikanlah perbedaan itu suatu kekuatan untuk membangun Indonesia kita yang tercinta.

[moh perdana fedzya syah]

No comments:

Post a Comment