Dunia Hawa - Pak Walikota Serang,
...daripada merazia warung makan kenapa gak lebih dulu merazia hati, apakah bapak lebih mulia daripada seorang ibu yang sedang mencari makan dengan halal?
Apakah bapak lebih bersih dalam mencari makan, di bandingkan seorang penjual nasi yang berjualan di bulan Ramadhan?
Apakah bapak merasa nyaman dengan pendapatan yang besar, sehingga sudah tidak perduli lagi dengan mereka yang harus ngebut mencari tambahan menghadapi lebaran?
Bulan Ramadhan
sesungguhnya bulan instropeksi.. Ketuklah dulu pintu hati, benarkah saya "berpuasa"?
Perut saya menahan lapar, tapi terus mencari cara bagaimana korupsi tidak kelihatan..
Perut saya menahan lapar, tapi harus memainkan anggaran dengan bijak supaya semua kebagian dan bisa lebaran..
Perut saya menahan lapar, tapi harus buat kesepakatan dengan rekanan siapa dapat apa, berapa dan bagaimana caranya supaya berjalan dengan aman dan tentram...
Apa bedanya dengan "menjual nasi" di bulan Ramadhan?
Sama sama melayani orang makan.... Sama sama mengejar lebaran.
Hanya yang satu melakukannya dengan terang-tetangan, satunya lagi dengan diam diam, satunya di razia, satunya semoga tidak di razia suatu saat oleh KPK.
Semoga...
Semoga tidak seperti kata pepatah, " Gajah di pelupuk mata tidak tampak, cowok di seberang jendela kelihatan..."
[dennysiregar.com]
Artikel Terkait
- Selesailah dengan Dirimu, Nak
- Malam Ini Indah Sekali
- Suara Monyet dari Surga
- Islam dan Sejarah yang Berdarah
- Wahai Jiwa-Jiwa yang Tenang
- Tafsir Mimpi DP Rumah 0%
- Semoga Habib Rizieq Jadi Wakil Jokowi
- Strategi Ormas Radikal di Tahun 2018
- Hari Ibu Tradisi Kafir
- Anies, Monas dan Politisasi Natal
- Bali Sudah Intoleran
- Stop Menghujat Anies-Sandi!
- Pahlawan Kini Berbeda
- Lelaki Dapat Bidadari, Adakah Bidadara di Surga untuk Perempuan?
- Hijab dan Hidayah
No comments:
Post a Comment