Dunia Hawa - Kementerian Pemuda dan Olahraga akan menyurati mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo agar mengembalikan aset-aset yang tercatat sebagai barang milik negara (BMN). Aset yang diduga diboyong tersebut berupa peralatan rumah tangga yang digunakan Roy semasa menjadi menteri pada periode Januari 2013-Oktober 2014.
Roy mengatakan jika Kemenpora ingin menarik barang yang dinilai milik negara, seharusnya hal itu dilakukan satu atau dua bulan setelah ia tak lagi menjabat sebagai menteri. Selain itu, kata Roy, audit BPK memberikan opini wajar dengan pengecualian (WDP) pada Kemenpora semasa dia menjabat. "Kalau sudah WDP itu menurut saya sudah clear, tidak ada apa-apa," ucap Roy Suryo.
Melihat polemik yang terjadi antara Kemenpora dan mantan Menpora Roy Suryo, pengamat sosial media, Denny Siregar tidak tinggal diam melihat polemik ini dimana ia melihat ada sisi kebenaran di pihak Roy Suryo, sehingga Denny Siregar tergerak hatinya untuk membela mantan Menpora itu dengan menulis sebuah catatan melalui webside dan akun Facebooknya dengan judul :
"Kisah Cinta Roy Suryo dan Panci-pancinya."
Isi catatan Denny Siregar kura kura begini, cekidot.....
Sebenarnya pemikiran pak Roy Suryo itu ada benarnya juga..
Pak Roy menerapkan konsep "sense of belonging" atau rasa memiliki yang tinggi terhadap aset2 negara. Penyelamatan itu sangat penting, karena jika dibiarkan begitu saja alat alat itu akan rusak.
Kita tahu sendiri bahwa pemerintahan itu selalu mengabaikan aset aset yang mereka miliki. Kadang terbengkalai sampai berdebu dan tidak termanfaatkan dengan baik. Ketika sudah terabaikan, maka harus ada penganggaran baru lagi.
Jadi kita harus melihat dari perspektif lain, bahwa pak Roy perduli terhadap semua itu. Jika nanti dianggarkan yang baru, toh akan ada pengganti juga. Kasihan para panci, rice cooker, kamera dan peralatan lain yang selama ini sudah menyatu dan berkawan baik dengan beliau selama menjabat sebagai Menpora.
Ada hubungan emosional yang sulit kita lihat antara beliau dan aset aset itu.
Hubungan cinta yang dalam, tidak mungkin berpisah, sehidup semati ketika menjabat ataupun tidak. Sedikit saja berjauhan, si panci merasa deg-degan ga keruan... "Apakah nasibku akan lebih baik di tangan Menpora lain?" Begitulah kira kira.
Jadi jangan mudah menghakimi bahwa hanya pak Roy yang punya rasa memiliki. Kemenpora seharusnya juga menyurati para panci, ban dalam, sikat wc, ember rusak yang dibawa beliau. " Kalian pilih mana, ikut Roy Suryo atau Kemenpora?" Ingat, mereka juga berhak memilih ikut siapa...
Semangat pak Roy Suryo.. Bapak tidak salah. Bapak paham bahwa hubungan jarak jauh atau LDR itu menyesakkan. Bapak ingin mendekatkan diri kepada barang barang yang bapak cintai..
Itulah cinta sejati.. Terharu jadinya berbie....
Pak Roy dan barang barang itu seperti mimi dan mintuna, seperti kopi dan gula, saling mengisi dan mengimbangi, saling menyapa dengan kata kata "sayang..", mungkin hanya tertandingi oleh kisah cinta Ainun dan BJ Habibie...
Jangan pisahkan mereka, oh Kemenpora... Jangan pisahkan...
Inilah kisah cinta abad ini, dimana cinta sudah tidak lagi mempunyai sekat antara manusia dan manusia, bahkan melanda manusia dan panci- pancinya.
Pancimu panciku juga... Kita sayang apa yang pak Roy sayangi juga..
Untuk Slank, sudahlah.. jangan memperkeruh suasana dengan nyanyi, " Balikin oh oh balikin.. panci gua kayak dulu lagi..." Relakanlah, jangan sampai mereka menjadi Panci di seberang jendela...
Ah, episode inI sungguh menguras airmata... secangkir kopi pun tidak akan pernah cukup untuk menceritakannya...
[dennysiregar]
No comments:
Post a Comment