Dunia Hawa - Tiba tiba lewat di hadapan saya sebuah berita tentang Kang Deddy Mizwar menangis...
Saya baca dan saya ikut menangis....
Ahok memang gituh orangnya. Dia suka sekali membuat orang menangis. Entah berapa orang yang menangis karena ulahnya. Mulai Haji Lulung, Sanusi sampai Rustam Efendi.. Sekarang Kang Deddy yang menangis, padahal akang gak di Jakarta. Kejam kau Ahok, kejammm.....
Ahok harus tanggung jawab karena membuat Kang Deddy menangis melihat dampak reklamasi Jakarta yang merusak lingkungan Bogor dan sekitarnya, karena banyak material yang diambil dari sana. Tidak boleh gitu, Koh Ahok.. Kerusakan itu menghancurkan hati Kang Deddy...
Apa Koh Ahok gak tahu, kalau Kang Deddy itu hatinya bagai gelas gelas kaca? Bening dan mudah pecah....
Ingat dulu, waktu Aher kutbah habis shalat minta hujan, Kang Deddy menengadah dan melihat awan hitam bergelayut di atas gedung sate lalu Kang Deddy menangis.... Kang Deddy haru ketika shalat dipayungi awan hitam. Tuhan pasti ikut mendengar kutbah Aher.
Benar kata Aher, shalat-lah solusinya ketika ada masalah. Shalat, shalat... tidak usah pakai rencana untuk mengatasi masalah apalagi kerja. Tuhan itu Maha Baik...
Sungguh indah dan haru mendengarnya.....
Saya yakin, Kang Deddy menangis lagi ketika akhirnya Tuhan mendatangkan hujan.. Doa terkabul. Dan ternyata beberapa kecamatan di kabupaten Bandung banjir akibat meluapnya sungai Citarum. Aher berdoa lagi, "Semoga Tuhan tidak menurunkan hujan sekaligus..."
Tuhan mungkin bingung, "Mau kalian apa sih? ". Mari kita menangis sama sama, Kang Deddy...
Akhirnya ketika melihat banyak sampah di sungai Cikapundung sebagai penyebab banjir, Aher mengeluarkan fatwa, "Buang sampah ke sungai hukumnya haram.." Gantian Tuhan yang menangis....
Jangan menangis, Kang deddy...
Tangisan Kang Deddy membuat Mendagri juga menangis. Terutama ketika Aher datang mengajukan pengadaan mobil Fortuner untuk anggota DPRD Jabar dan Mendagri berkata, "Setengah dari penduduk Jabar belum punya MCK, Aher hentikan proyek Mercusuar.."
Pasti Kang Deddy menangis keras. Bayangkan, anggota dewan yang terhormat itu tidak naik Fortuner... apa kata duniaaaa..
Akang pasti capek... capek...
Capek karena Akang tidak mampu berbuat apa apa... Capek karena Akang harus membagi waktu yang padat antara tugas negara dan shooting iklan.. Capek karena harus terus makan sosis... Semuanya membuat capek..
Akhirnya saya paham apa tugas Wakil Gubernur yang sebenar-benarnya... Menangis. Ini mungkin bisa dijadikan panduan kerja Wagub seluruh Indonesia.
Ada rokok gak ada koreknya... Saya menangis juga, Kang Deddy.. huaa... huaaa..
[dennysiregar.com]
No comments:
Post a Comment