Sejumlah aktivis dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) terlibat bentrok dengan pihak kepolisian saat melakukan aksi unjukrasa didepan gedung KPK, Jakarta, 9 Mei 2016
Dunia Hawa - Unjuk rasa massa Himpunan Mahasiswa Islam di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi sudah selesai. Dari pantauan Tempo, akibat aksi demonstrasi anarkistis oleh massa HMI, kondisi muka gedung KPK berantakan. Tulisan "Komisi Pemberantasan Korupsi" dirusak demonstran dengan cara dipereteli dan disemprot cat.
Serpihan bongkahan batu dan kayu berserakan di area depan gedung KPK. Unjuk rasa berlangsung hingga pukul 15.45 WIB, Senin, Mei 2016. Jalur lambat di Jalan Rasuna Said tepat di depan KPK ditutup.
Para demonstran menuntut Wakil Ketua KPK Saut Situmorang meminta maaf lantaran telah menyatakan pejabat kader HMI erat dengan korupsi. Saut menyatakan ini di siaran televisi TV One, Kamis, 5 Mei 2016. "Saut juga harus ditangkap karena telah menyebar fitnah," ujar koordinator aksi unjuk rasa, Ramodan Reubun.
Unjuk rasa dimulai sekitar pukul 11.00 WIB. Kerusuhan bermula dua jam kemudian, ketika para anggota HMI mulai menyerang barisan polisi. Para demonstran itu lalu mulai melempar bongkahan batu ke arah gedung KPK.
Hujan batu membuat para polisi, wartawan, dan pegawai KPK lari ke dalam gedung. Batu-batu itu menghantam kaca gedung KPK. Kaca pos keamanan dan pagar samping gedung KPK pecah. Anggota Sabhara kepolisian, Ahyar, terluka di bagian kepala.
Sejam sebelum unjuk rasa berlangsung, Saut meminta maaf lewat konferensi pers. "Terkait dengan pernyataan dalam acara di sebuah stasiun TV yang menyebut nama HMI, saya perlu mengklarifikasi. Saya tidak bermaksud menyinggung HMI. Saya mohon maaf. Saya menyampaikan itu di alam bawah sadar saya," ujar Saut.
[muhamad rizky/tempo.co]
No comments:
Post a Comment