Dunia Hawa - Kalau Ahok terjun dari Monas, apakah Habiburahman mau menyiapkan ambulan buat Ahok? Ya jelas nggak mungkin mas bro and mbak sis. Dibilang nggak mungkin karena Habiburahman itu memang nggak suka Ahok. Beda kalau halnya Habiburahman yang terjun, sesuai dengan nazarnya, Ahok sudah berjanji akan menyiapkan ambulan buatnya. Hanya saja apakah ambulan itu nantinya akan ke rumah sakit atau langsung ke kuburan ya cuma supir ambulan yang tahu.
Kalau Ahok terjun dari Monas, apakah Sanusi akan bebas dari jerat KPK? Jawabnya sama mas bro and mbak sis, tidak mungkin!. Sanusi telah ditetapkan tersangka oleh KPK. Kalau sudah dijadikan tersangka oleh KPK maka soal dihukum masuk Hotel Prodeo hanya tinggal menunggu waktu saja. Hanya saja yang jadi persoalan sekarang kiranya siapa saja yang akan menemani Sanusi, Ariesman, dan Ananda mendekam dalam bui? Jelas bukan Ahok, mudah-mudahan Taufik dan komplotannya ikut terjerat juga.
Masak sih suap untuk sebuah Perda cuma 2 milyar? Terus Agung Sedayu Grup menyuapnya ke siapa? Apa iya itu perusahaan cuma lurus-lurus saja? Agung Podomoro cuma satu pulau nyogoknya 2 milyar, lha kalau ASG punya lebih dari satu pulau masak nyogoknya nol? Hehehe…itu mantan wagub yang banyak cuap-cuap bagusnya dipelototi juga sama KPK. Biasa lagu lama mantan birokrat.
KPK harus mengusut tuntas kasus korupsi Reklamasi Pantura Jakarta. Masak Agung Sedayu Grup (ASG) sudah berani pasang iklan menjual property di lahan yang direklamasinya sementara AMDALnya juga belum jelas, demikian juga dengan IMB. KPK juga harus membongkar tuntas kongkalikong PT. APL dan ASG dengan oknum DPRD, dengan oknum Pemprov, termasuk pejabat teras Pemprov DKI Jakarta semasa zamannya Fauzie Bowo.
Kembali ke judul tulisan ini “Kalau Ahok Terjun dari Monas”. Apakah ada pernah Ahok sesumbar bilang “saya akan terjun dari Monas kalau…..”? Rasanya tidak ada kok, jadi ya nggak mungkinlah kalau Ahok akan terjun dari Monas. Kalau Ahok ngeributin soal pajak ya pernah.
Bagusnya digedor terus saja soal pajak, termasuk pajaknya mobil-mobil serta rumah mewah para anggota DPRD DKI Jakarta, juga termasuk kepatuhan membayar pajak para pengusaha yang coba-coba mau maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Calon Gubernur DKI Jakarta harus taat pajak. Jangan sampai berkelit membayar pajak, apalagi kalau sampai masuk dalam daftar “Panama Paper”. Hari gini kalau penyelenggara negara berkelit membayar pajak sama dengan korupsi bro! Ahok mungkin akan terjun dari Monas kalau Sandiaga Uno berani bilang ke public: “Saya taat pajak!” Tapi ini cuma mungkin mas bro and mbak sis, soalnya ini cuma perkiraan saya. Kalau mau tau ya coba tanyakan saja langsung kepada Ahok.
[beni guntarman/ kompasioner]
No comments:
Post a Comment