Gastritis atau lebih lazim kita menyebutnya sebagai penyakit maag merupakan
penyakit yang sangat mengganggu aktivitas dan bila tidak ditangani
dengan baik dapat juga berakibat fatal. Biasanya penyakit maag terjadi
pada orang-orang yang mempunyai pola makan tidak teratur, suka makanan
yang asam, merangsang produksi asam lambung, atau makanan/obat-obatan
yang bisa mengiritasi lambung.
Beberapa infeksi mikroorganisme juga dapat menyebabkan terjadinya maag. Gejala sakit maag selain nyeri di daerah ulu hati adalah mual, muntah, lemas, kembung dan terasa sesak, nafsu makan menurun, wajah pucat, suhu badan naik, keluar keringat dingin, pusing, atau selalu bersendawa. Dan pada kondisi yang lebih parah, bisa muntah darah.
Penyebab asam lambung tinggi:
- Aktivitas padat sehingga telat makan
- Stress yang tinggi, yang berimbas pada produksi asam lambung berlebih
- Makanan dan minuman yang memicu tingginya sekresi asam lambung, seperti makanan dan minuman dengan rasa asam, pedas, kecut, berkafein tinggi, mengandung vitamin C dosis tinggi, termasuk buah-buahan.
Tapi penyakit maag bukan semata-mata soal asam lambung tinggi dan buffer bermasalah. Ada beberapa faktor lain yang membuat buffer melemah antara lain disebabkan oleh bakteri Helicobacter Pylori (HP), infeksi kuman (e-colli, salmonella atau virus), pengaruh obat-obatan, dan konsumsi alkohol berlebih.
Pantangan penderita sakit maag
- Hindari makanan yang banyak mengandung gas (seperti lemak, sawi, kol, nangka, pisang ambon, kedondong, buah yg dikeringkan dan minuman bersoda)
- Hindari makanan yg merangsang keluarnya asam lambung (seperti kopi, minuman beralkohol 5-20%, anggur putih dan sari buah sitrus)
- Hindari makanan yg sulit dicerna yg membuat lambung lambat kosong misal makanan berlemak, kue tart, keju
- Hindari makanan yg merusak dinding lambung seperti cuka, pedas, merica dan bumbu yg merangsang
- Hindari makanan yang melemahkan klep kerongkongan bawah seperti alkohol, coklat, makanan tinggi lemak dan gorengan.
- Hindari beberapa sumber karbohidrat seperti beras ketan, mie, bihun, bulgur, jagung, singkong, tales, serta dodol.