Sebagai orang tua Anda pasti sering mengalami masalah anak susah
makan, bahkan terkadang waktu makan menjadi waktu “perang” Anda dengan
anak.
Memaksa anak makan tanpa mengetahui alasan mengapa ia sulit makan hanya akan membuat ia trauma dan takut untuk makan. Karena itu, sebelum Anda membuat keputusan tertentu, cari tahu penyebab anak susah makan. Dr Vimaladewi Lukito, SpA, dalam talkshow "Feeding Difficulty in Children", di Tirtayu Healing Center, Jakarta, mengemukakan beberapa kemungkinan alasannya berikut ini.
1. Kelainan
Proses makan terjadi mulai dari memasukkan makanan ke mulut, kemudian mengunyah dan menelan, sehingga ketrampilan dan kemampuan sistem pergerakan motorik kasar di sekitar mulut sangat berperan dalam proses makan. Pergerakan motorik yang berupa koordinasi gerakan menggigit, mengunyah, dan menelan dilakukan oleh otot di rahang atas dan bawah, bibir, lidah, dan banyak otot lainnya di sekitar mulut.
Memaksa anak makan tanpa mengetahui alasan mengapa ia sulit makan hanya akan membuat ia trauma dan takut untuk makan. Karena itu, sebelum Anda membuat keputusan tertentu, cari tahu penyebab anak susah makan. Dr Vimaladewi Lukito, SpA, dalam talkshow "Feeding Difficulty in Children", di Tirtayu Healing Center, Jakarta, mengemukakan beberapa kemungkinan alasannya berikut ini.
1. Kelainan
Proses makan terjadi mulai dari memasukkan makanan ke mulut, kemudian mengunyah dan menelan, sehingga ketrampilan dan kemampuan sistem pergerakan motorik kasar di sekitar mulut sangat berperan dalam proses makan. Pergerakan motorik yang berupa koordinasi gerakan menggigit, mengunyah, dan menelan dilakukan oleh otot di rahang atas dan bawah, bibir, lidah, dan banyak otot lainnya di sekitar mulut.
Anak yang
susah makan bisa jadi mengalami gangguan otot dan saraf yang menyebabkan
pergerakan motorik pada daerah sekitar mulut terganggu. Kondisi seperti
ini disebut Cerebral Palsy, yaitu kelainan fungsi otot dan urat saraf (neuromuscular disorder) yang menyebabkan terjadinya kelainan pada fungsi anggota gerak, baik anggota gerak atas maupun anggota gerak bawah.
Kelainan
ini menyebabkan anak sulit mengunyah, sehingga makan menjadi proses
yang tidak menyenangkan. Terapi sangat diperlukan untuk anak yang
mengalami kelainan ini untuk melatih kekuatan otot motorik daerah
sekitar mulutnya, sehingga mereka tidak lagi kesusahan untuk mengunyah.
2. Penyakit
Gangguan nafsu makan juga dapat disebabkan karena gangguan saluran cerna, penyakit infeksi akut atau kronis (TBC, cacing, dan lain-lain), alergi makanan, intoleransi makanan, dan lain sebagainya. Gangguan pencernaan tersebut kadang tampak ringan seperti tidak ada gangguan. Tanda dan gejala yang menunjukkan adanya gangguan pencernaan adalah perut kembung, sering cegukan, sering buang angin, sering muntah atau seperti hendak muntah bila disuapi makanan, gampang timbul muntah terutama bila menangis, berteriak, tertawa, berlari, atau marah. Selain itu juga sulit buang air besar (bila buang air besar anak “ngeden” berlebih).
3. Picky eaters
Kemungkinan ketiga dan yang merupakan kemungkinan paling umum dialami oleh anak-anak adalah, ia termasuk “picky eaters” atau pemilih makanan. Banyak hal yang menyebabkan si kecil menjadi picky eaters, antara lain ketidaksukaan terhadap salah satu anggota keluarga, makanan yang disajikan tampak tidak menarik, atau anak ingin mencari perhatian karena ibu hamil lagi atau ibu sibuk dengan pekerjaan di kantor. Biasanya picky eaters ini terjadi pada anak pertama atau anak tunggal, karena mereka cenderung meminta perhatian lebih dari sang ibu. Biasanya mereka juga tergolong normal dan aktif.
2. Penyakit
Gangguan nafsu makan juga dapat disebabkan karena gangguan saluran cerna, penyakit infeksi akut atau kronis (TBC, cacing, dan lain-lain), alergi makanan, intoleransi makanan, dan lain sebagainya. Gangguan pencernaan tersebut kadang tampak ringan seperti tidak ada gangguan. Tanda dan gejala yang menunjukkan adanya gangguan pencernaan adalah perut kembung, sering cegukan, sering buang angin, sering muntah atau seperti hendak muntah bila disuapi makanan, gampang timbul muntah terutama bila menangis, berteriak, tertawa, berlari, atau marah. Selain itu juga sulit buang air besar (bila buang air besar anak “ngeden” berlebih).
3. Picky eaters
Kemungkinan ketiga dan yang merupakan kemungkinan paling umum dialami oleh anak-anak adalah, ia termasuk “picky eaters” atau pemilih makanan. Banyak hal yang menyebabkan si kecil menjadi picky eaters, antara lain ketidaksukaan terhadap salah satu anggota keluarga, makanan yang disajikan tampak tidak menarik, atau anak ingin mencari perhatian karena ibu hamil lagi atau ibu sibuk dengan pekerjaan di kantor. Biasanya picky eaters ini terjadi pada anak pertama atau anak tunggal, karena mereka cenderung meminta perhatian lebih dari sang ibu. Biasanya mereka juga tergolong normal dan aktif.
sumber :
buka juga yang ini :
No comments:
Post a Comment