Thursday, May 18, 2017

Paspor Rizieq Akan Dibekukan, Buronan Itu Akan Dideportasi Karena Dianggap WNA Ilegal


DUNIA HAWA Ngenes nian nasib Imam Besar satu ini. Jadi buron aparat keamanan, luntang lantung di luar negeri lari sana sini demi menghindari kejaran aparat Kepolisian, persis kayak Residivis. Nyalinya tidak lebih besar dari seekor keong.

Demi menghindari aparat, ada saja ulah ngelesnya. Pertama ditembak Sniper, lalu bilang umroh, kemudian bilang diundang Raja Salman, lalu bilang sedang ngejar gelar Doktor, dan yang terkini bilang dikriminalisasi rezim pakde Jokowi. Dasar ulama pembual, pengecut bersorban.

Namun sepandai-pandainya tokek melompat pasti akan tergelincir juga. kali ini si Habib mesum ini tidak akan berkutik lagi ngacir ke sana kemari di luar negeri. Direktorat Jenderal Imigrasi akan membekukan paspor Rizieq sehingga negara dimana buronan ini tempati akan mendeportasinya karena dianggap WNA ilegal.

Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Maryoto Sumadi saat ini menunggu permintaan pembekuan paspor dari pihak kepolisian.

Direktur Lalu Lintas Keimigrasian Maryoto Sumadi mengungkapkan pihaknya sudah bertukar data dengan pihak kepolisian terkait posisi Rizieq di Arab Saudi.

“Karena di luar negeri itu, ketika putusan koordinasi ditetapkan paspor dicabut. Bukan ekstadisi, deportasi melalui mekanisme ke imigrasi. Jadi deportasi dari negara tersebut,” jelasnya.

Kini gantian Pengacara Rizieq, Sugito Atmo Prawiro, yang kejang-kejang. Ia memohon dengan sangat agar paspor kliennya tidak dibekukan.

Padahal sebelumnya sok jago bilang Rizieq tidak akan pulang ke Indonesia untuk penuhi panggilan polisi sampai Jokowi tidak lagi jadi presiden.

Pengacara bumi peang ini lalu hubung-hubungkan dengan Ahok. Dan dengan beraninya dia menuding kasus ini digulirkan Polisi karena Presiden Jokowi, PDI-P, dan Megawati kecewa Ahok dipenjara.

Bukan hanya itu saja, dia bahkan dengan jumawanya bilang ada pihak yang takut dengan kekuatan Rizieq. Sebab, kata dia, Rizieq mampu mengumpulkan massa seperti saat aksi 411 atau 212 beberapa waktu yang lalu.

“Saya duga ini bahaya kalau 2019, Habib (Rizieq) tidak masuk (penjara), Habib masih punya kekuasan untuk melakukan mobilisasi (massa),” kata dia dengan penuh percaya diri.

Seperti biasa ulah kaum bumi peang, dalam benak mereka selalu menganggap upaya penegakan hukum terhadap kasusnya Rizieq sesuai koridor hukum yang berlaku di negara ini adalah bentuk intervensi pemerintah.

Setelah Direktorat Jenderal Imigrasi menyatakan ada cara lain untuk memulangkan Rizieq ke Tanah Air, dengan membekukan paspor, kini giliran dia yang kejang-kejang karena pembekuan Paspor adalah cara yang paling ampuh agar Habib mesum itu diusir dengan paksa dari negara lain.

Bila paspor sudah dibekukan, maka negara tempat buronan itu ngumpet akan segera mengambil tindakan karena dianggap sebagai WNA ilegal.

Sebenarnya, kalau mau jujur, Rizieq ini hanya korban, yaitu korban kebodohan dan ketololannya sendiri yang dimanfaatkan oleh oknum elite poktik untuk dijadikam bamper untuk melawan pemerintahan pakde Jokowi.

Berbagai aksi-aksi pemaksaan kehendak ia lakukan seperti pahlawan kesiangan dengan menebarkan virus kebencian yang mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa. Memaki Presiden impoten, memghina Kapolda otak Hansip, menampilkan dirinya sebagai jagoan yang akan melibas siapa pun yang tak tunduk pada keinginannya.

Aksi-aksi nomor togel yang berjilid-jilid dengan dalih bela Islam dan seabrek-abrek gundukan ayat-ayat dan dalil agama yang digerakkannya dengan penuh semangat bagaikan sosok pemegang kunci kerajaan sorga, namun malamnya berkutat didepan keypad handphone oh yes oh no masuk tuh barang secara masif dan intensif untuk memuaskan syahwatnya yang menggelegak sampai ke ubun-ubun dibawah sorbannya.

Saran saya, sebaiknya pulang dan hadapi Penyidik, kan belum tentu jadi tersangka. Daripada diusir paksa darj negara karena dianggap WNA liar, kan lebih memalukan lagi. Disiarkan TV Alajzeera, Imam Besar Islam Radikal di Indonesia dideportasi karena tersangkut masalah pornografi. Terbayang ga sih malunya.

Inilah jawaban dari Yang Maha Kuasa atas doa banyak orang khusus buat manusia satu ini. Hukum karma akhirnya menimpa habib tolol yang sok jago. Kalau kamu menanam keburukan, maka hasilnya juga pasti akan selalu buruk rupa. Kalau tidak punya nyali, jangan sok-sokkan terjun ke dunia politik praktis, ya begini nasibmu.

Kura-kura begitu.

@argo


Tim Sinkronisasi Atau Tim Sing Kronisasi??


DUNIA HAWA Kelakuan kubu Anies-Sandi memang ada-ada saja. Tidak pernah membuat hal yang aneh-aneh dan selalu saja membuat kebingungan dan kegaduhan. Tidak saat kampanye Pilkada DKI Jakarta, tidak juga saat sudah resmi menjadi pemenang Pilkada Jakarta.

Kelakuan-kelakuan aneh ini membuat kita jadi kebingungan dan malah semakin sulit untuk menepiskan pikiran negatif ada yang sedang dikejar oleh kubu Anies-Sandi sehingga kebelet untuk ikut serta dalam pembahasan APBD-P 2017 dan juga RAPBD 2018. Dalam tulisan saya sebelumnya, sudah saya sampaikan juga, bahwa kegaduhan seperti ini tidak ada saat Jokowi menggantikan Foke.

Kegaduhan politik ini sontak membuat opini liar berkembang. Ada tudingan kubu Anies-Sandi sedang ada target pendanaan Pilpres 2019, ada juga opini kubu Anies-Sandi ingin bayar biaya kampanye yang sudah dikeluarkan Sandiaga, bahkan ada tudingan untuk kembali memenuhi pundi-pundi mereka yang kering karena tidak dapat dana proyek yang masuk kantong pribadi.

Kubu Anies-Sandi yang telah membentuk tim sinkronisasi tidak sedang menunjukkan sebuah proses transisi kepemimpinan dengan baik, malah membuat proses transisi kepemimpinan menjadi tidak beretika. Pasangan Ahok-Djarot yang masih punya kewenangan seperti tidak dianggap dan ingin segera mungkin memasukkan program-program mereka ke APBD DKI. Bukan hanya APBD 2018, bahkan APBD-P 2017.

Bahkan kalau memungkinkan, mereka-mereka ini ingin mengambil alih semua kewenangan Ahok-Djarot dengan segera. Tetapi sayangnya, semua itu tidak memungkinkan dan mereka harus bersabar. Namanya memang tidak punya etika politik, kubu Anies-Sandi sudah grasak-grusuk dan sangat berisik terkait keinginan mereka ikut serta dalam penyusunan APBD.

Bahkan mereka tidak peduli kalau yang mereka inginkan tersebut malah mengganggu kinerja Ahok-Djarot dalam menyelesaikan kepemimpinan mereka. Seharusnya secara etika, mereka hormati masa-masa terakhir pengabdian Ahok-Djarot untuk warga Jakarta. Ini malah mengganggu dan buat kegaduhan.

Ketua DPD Gerindra DKI Jakarta M Taufik menilai pemerintahan Plt Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menutup diri terkait sinkronisasi program milik pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Hal ini dianggap berbeda dengan pemerintahan Fauzi Bowo dulu.

“Ya, menurut saya (Djarot) tertutup kalau kondisinya begini. Orang mau membangun masyarakat terus dipersulit, gimana. Memangnya beda yang mau dibina oleh Pak Ahok-Djarot dengan Anies-Sandi? Sama masyarakat Jakarta juga, gitu lo. Terus kenapa jadi ribet,” kata Taufik di gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (17/5/2017).

Taufik merasa bahwa pemerintahan Ahok-Djarot ini tidak seperti Foke yang memberikan ruang kepada pasangan Jokowi-Ahok untuk melakukan sinkronisasi program. Bahkan Taufik menuding bahwa kubu Ahok-Djarot seperti ingin menghalangi keinginan mereka membangun masyarakat DKI.

Padahal, kalau memang yang dibangun sama-sama masyarakat DKI, kenapa Taufik harus seperti cacing kepanasan?? Serahkan saja kepada Ahok-Djarot yang melayani mereka sampai akhir jabatan mereka. Ada saatnya mereka yang melayani dan tidak akan ada yang mengganggu. Tetapi sepertinya bukan itu maksud mereka. Kubu Anies-Sandi sepertinya hanya ingin merecoki dan mengganggu kerja Ahok-Djarot di masa terakhir kepemimpinan mereka.

Djarot sendiri sebagai Plt Gubernur DKI Jakarta merasa bahwa apa yang dituding Taufik tersebut terlalu berlebihan. Djarot merasa bahwa sebagai tim sinkronisasi, tim ini tidak punya kewenangan apapun yang diperbolehkan ikut mengutak-atik dan menyusun APBD. Mereka tidak punya kewenangan resmi dan statusnya sama dengan warga DKI umumnya yang mekanisme penyampaian programnya tidak bisa diistimewakan.

“Tertutup apa,” kata Djarot di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2017).

Menurut Djarot, sinkronisasi program Anies-Sandiaga harus lewat DPRD DKI. Alasannya, karena Pemprov DKI memiliki tim sendiri untuk penyusun anggaran di APBD perubahan 2017. Karena itu, tim sinkronisasi bisa menitipkan program mereka lewat fraksi Gerindra dan PKS di DPRD DKI.

“Iya dong kalau menurut saya (harus lewat DPRD DKI). Itu harus lewat DPRD karena di dalam penyusunan anggaran kami punya tim nih, tim dari anggaran eksekutif. Kalau itu ya lewat DPRD. Kan itu ada fraksi Gerindra, fraksi PKS, silakan lewat sana,” ucap Djarot.

Pendapat Djarot sudah benar. Tidak mungkin mereka melibatkan tim sinkronisasi untuk kembali masuk dan sibuk utak-atik semua proses penyusunan anggaran. Karena semua sudah dilakukan dalam sebuah proses yang sistematis. Tidak bisa dengan begitu saja memasukkan program di tengah-tengah proses. Apalagi kalau itu dari kubu pemerintah.

Yang masih memungkinkan mekanismenya adalah dari DPRD yang tentu bisa melakukan pengajuan program. Tetapi kalau melalui mekanisme tersebut, maka bisa dipastikan apa yang menjadi keinginan kubu Anies-Sandi tidak akan terpenuhi. Karena mereka dalam segala sesuatunya hanya berpusat pada dua partai, yaitu Partai Gerindra dan PKS.

Kalau tim ini memang adalah tim sinkronisasi, maka seharusnya, tim ini tidaklah perlu masuk dan merecoki proses penyusunan yang dilakukan oleh pemerintahan Ahok-Djarot. Cukup nanti saat sudah memimpin melakukan sinkronisasi. Atau dengan kata kerennya menyesuaikan atau menyelaraskan.

Kalau tergesa-gesa dan kebelet seperti ini, maka tidak lagi cocok disebut Tim sinkronisasi, melainkan tim sing kronisasi. Atau dengan kata lain, tim yang ingin memperjuangkan keinginan kroni-kroninya. Kalau dusah begitu, maka sudah lain ceritanya. Haruslah menunggu sampai resmi berkuasa sehingga para kroni bisa leluasa mengerjai APBD DKI.

Bersabarlah wahai kubu Anies-Sandi. Beretikalah dalam berpolitik. Hargai dan hormatilah mereka yang masih punya kewenangan untuk menyelesaikan kepemimpinan mereka dengan baik. Jangan kelakuan preman pun dipakai dalam masa akhir kepemimpinan Ahok-Djarot dengan mengambil alih segera mungkin.

Semua akan indah pada waktunya. Jadi bersabarlah dan lakukan saja semuanya sesuai dengan SOPnya. Tidak perlulah menuding yang aneh-aneh seperti yang sudah terlalu sering dilakukan pada masa kampanye.

@palti hutabarat 


Rizieq Segera Dipenjara, Siapkan Aksi 7 Juta Obor untuk Rizieq


DUNIA HAWA Saya himbau untuk semua pengikut setia FPI dan juga pecintanya baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi untuk menyiapkan aksi 7 juta obor. Aksi ini bisa dibilang tak sebanding dengan pengorbanan Bibib Rizieq untuk memperjuangkan kasus penistaan agama.

Mengingat aksi 1000 lilin untuk penista telah digaungkan di seluruh dunia. Maka dihimbau bagi pengikutnya untuk meminta semua berpartisipasi, tidak hanya semua penduduk dunia tapi juga penduduk langit. Hal ini penting mengingat Bibib Rizieq adalah imam besar umat islam. Tolong jangan main-main dengan himbauan ini.

Saya harap tidak ada alasan kehabisan obor atau takut gelap. Terlepas dari ketakutan Bibib Rizieq untuk pulang ke Indonesia. Aksi ini bisa dilakukan di kota masing-masing yang nantinya dikliping menjadi satu dengan framing aksi jutaan obor di dunia untuk Rizieq. Sedang foto penduduk langit tinggal foto kerlipan bintang malam saja, itu sudah cukup. Mengingat Bibib Rizieq yang selalu membawa berkah dan dipastikan keajaiban di langit akan terjadi sendirinya.

Untuk Firza, saya berharap sekembalinya Rizieq dari status buron akan segera menggelar walimatul nikah. Percayalah kalau sang imam besar, Bibib Rizieq akan segera menghalalkanmu dan menikahimu. Meski nanti setelah menikah tidak bisa mengobati rasa rindu karena terhalang tembok penjara.

Untuk bunda Syarifah selaku istri sholehah dari Bibib Rizieq, saya harap kelapangan dadanya untuk menerima poligami tertutup yang dilakukan suami tersayang. Memang poligami dibenarkan oleh agama sejauh dilakukan dengan cara yang baik. Dan bila kenyataannya terjadi perzinahan diluar nikah. Maka terimalah itu dengan sabar, boleh jadi keburukan yang terungkap sebagai pelajaran bagi kita untuk melihat sifat asli dari orang terdekat kita. Relakan pernikahan Rizieq dan Firza karena mereka sebentar lagi menerima sanksi sosial dan penjara.

Untuk pengacara Kapitra, berhentilah mencari-cari alasan kenapa Rizieq selalu mangkir. Tak usah menyalahkan aparat keamanan apalagi pemerintah. Karena nyatanya kak Emma sudah mengakui keaslian curhatan Firza. Baik presidennya Jokowi atau siapa saja, baik kapolrinya Tito, atau siapa saja. Tidak akan menutup kebenaran skandal seks yang terjadi. Bukankah di era SBY si Rizieq juga pernah dipenjara? Lalu apa gunanya tetap membela dengan alasan karena pemerintah ini dan itu. Lebih baik pak Kapitra menganjurkan Rizieq untuk secara gentle pulang ke tanah air. Biar nantinya istri Rizieq dan Firza tak mengira kalau dia hanya gentle di depan perempuan saja.

Untuk pentolan FPI lain seperti Novel, Muchsin, Bachtiar segera adakan long march atau demo tuntut Rizieq dipenjara atas skandal seks yang diperbuatnya. Jangan sampai rakyat Indonesia mengira FPI tajam ke Ariel, tapi tumpul ke Bibib Rizieq. Kalau kata pak SBY “equality before the law”. Novel pahamkan maksudnya, masa ngumpulin dana untuk nuntut Ahok yang keseleo lidah bisa tapi ngumpulin dana untuk mendemo ulama mesum yang selalu mangkir tidak bisa? Perbuatan zina yang dilakukan oleh orang yang telah menikah jelas perbuatan dosa besar dan secara islam harus dilempari batu hingga mati. Bukankah begitu ustadz?

Untuk sahabat Rizieq yang dulunya bermesraan saat menuntut Ahok seperti: Anies Rasyid Baswedan, Prabowo Subianto, Amien Rais, Ahmad Dani, Fadli Zon, Fahri Hamzah dan lain-lain. Saat ini mungkin Bibib Rizieq membutuhkan dukungan dana, moral dan pengacara. Meski ada upah milyaran dalam demo, tapi apakah itu cukup untuk biaya mangkir dari satu negara ke negara lain? Apalagi konon katanya hingga Jokowi tak menjabat lagi. Mohon kalian bisa sukarela memberi bantuan dana biaya hidup di luar negeri untuk 2 tahun atau 7 tahun kedepan.

Mohon kepada Anies memberi dukungan pengacara agar Rizieq dikurangi masa tahanannya, paling tidak hingga Anies selesai menjabat gubernur di Jakarta. Bayangkan bagaimana repotnya Anies dan geng kalau Rizieq lolos, pasti nanti banyak salah hitung dianggaran APBD. Untuk Amien Rais, saya percaya anda tua-tua keladi maksudnya makin tua makin menjadi-jadi. Maksudnya jadi tak mustahil untuk siapkan aksi 7 juta obor untuk Rizieq.

Untuk pengikut dan penggemar setia FPI, Tolong siapkan spanduk “Rajam Rizieq atau Penjarakan Dia”. Jangan seruan anti maksiat hanya untuk artis saja. Karena ulamapun adalah manusia biasa yang tak luput dari dosa. Kalau nantinya palu hakim diketok, kalian jadi tak malu lagi menyiapkan aksi 7 juta obor. Dan tolong dilakukan dimalam hari biar dikira tak pengangguran kalau siang hari dan lagipula obor hanya bisa menyala di kegelapan.

@niha


Run, Habib Run...


DUNIA HAWA Kisah pelarian Habib Rizieq mengingatkan saya pada film Forest Gump. Pada film itu ada adegan dimana Forest berlari tanpa tujuan selama setahun - kalau tidak salah. Ia berlari karena ibunya meninggal. Bingung karena orang yang selalu melindunginya itu sudah tiada, ia berlari tanpa arah mencari ujung dunia.

Di perjalanan, ia bertemu banyak orang. Berita larinya ia tanpa henti mendapat pemberitaan besar dari media massa.

Dan akhirnya orang banyak mengikutinya -berlari di belakangnya- mengejar satu patah kata saja darinya. Forest sudah dianggap Tuhan oleh mereka yang bimbang, karena perilakunya yang aneh dan unik. Mirip dengan Habib Rizieq dengan narasi yang betbeda tentunya..

Habib -kita singkat saja dengan HR- berlari karena ada masalah yang tidak bisa ia selesaikan. Masalah chat porno yang akan mengugurkan kesuciannya sebagai Imam besar. Kalau masalah menghina Pancasila sih bisa dihadapi dengan gagah, tapi muka mau ditaruh dimana kalau nanti 3gp porn nya keluar?

Bingungnya HR membuat spekulasi di banyak pendukungnya. Mereka masih berhalusinasi bahwa HR adalah ulama besar. Bahkan ada yang menyamakan ia dengan Nabi Muhammad SAW.

Ada yang bilang bahwa kaburnya HR adalah perlawanan. Ada yang berkata bahwa HR di kriminalisasi, bahkan ada yang akhirnya mengalah dan mengakui bahwa mungkin saja HR itu cabul, tetapi karena ia ulama maka itu disebut cabul syariah. Saya mencoba mengerti jalan pikirannya HR dan kebingungannya. Saya akan mencoba berlari dan berfikir seperti HR..

HR pasti bingung dan terus berlari karena ia tidak tahu mau kemana lagi. Mau ke PBB, tapi dulu pernah ia hina. Mau ke Komnas HAM, tapi dulu pernah ia ejek. Bahkan ada rencana mau ke Hasto dan Wiranto, tapi dulu mereka pernah ia cibir.

HR semakin bingung ketika pengacaranya datang ke stasiun televisi pake daster biru berenda. Ini pengacara atau modelnya dannish collection ? Sesudah diingat-ingat, ia baru sadar bahwa itu daster yang akan ia kenakan saat penobatan Imam besar nanti, meski sayang tidak akan terjadi.

HR pun terus berlari..

HR tambah semakin bingung ketika Jokowi tidak turun-turun juga dari kursi Presidennya. Padahal ia mau balik kalo sudah ganti Presiden, sedangkan Pilpres masih 2 tahun lagi. Iya kalau Jokowi kalah, kalau menang lagi? "Bisa 7 tahun gua lari.." begitu pikirnya dan ia berlari lagi..

Akhirnya dapat kabar bahwa di Zimbabwe ada pendeta yang punya nomer telepon Tuhan. Dengan memberanikan diri ia menelpon ke pendeta itu, dan mencoba meminta nomer Tuhan siapa tahu bisa membantunya.

"Halo.. saya boleh minta nomer telepon Tuhan ?"

Terdengar jawaban, "Tuhan yang mana? Tuhan yang kamu ciptakan ataukah Tuhan yang menciptakanmu?"

HR agak heran dengar jawaban itu, dan ternyata ia salah nomer. Ia menelpon pemeran film PK - yang ia lupa namanya. Ia kemudian berlari lagi..

Sambil berlari ia memotivasi dirinya, "Kamu adalah singa, kamu adalah sang raja..". Tetapi ketika melihat bayangan dirinya ditanah, ia heran singanya kok kurus kering dan berkumis? Jangan-jangan itu singa koramil?

Maka ia terus berlari, berlari dan berlari. Ia lari ke Malaysia, trus balik lagi ke Mekkah, trus ke Malaysia lagi. "Hebat bener, bib.. larinya sampai ke luar negeri.." kata seseorang. "Iya, soalnya Visanya habis jadi kudu masuk, keluar, masuk lagi gitu." Jawabnya. Pinterr..

Dapat kabar dari Indonesia, si temen kak Emma itu lagi hamil beritanya. "Arrrggghh, yang benerrrr.. " makin paniklah ia dan kembali berlari lagi diikuti pendukung-pendukungnya yang menganggap ia dewa dari segala dewa. Mereka pikir HR sedang berdoa, padahal sedang komat kamit karena gak tau harus ngomong apa.

"Aaaaminnn..." koor dibelakang sana mengamini komat kamit HR meski tak tau maknanya. Pokoke bahasa arab itu bahasa surga, begitu keyakinan mereka..

Entah sampai kapan pelarian ini berlangsung. "Habis lebaran dia pulang" kata pengacaranya. "Sekalian mau maap-maapan sama semua orang.." Segitu gampangnya ternyata.

Nonton film Forest Gump dan Habib Rizieq memang asik, sambil minum secangkir kopi dan sekaleng khong guan berisi rengginang. Saya jadi berfikir, mungkinkah ada masa lalu HR yang mirip dengan Forest dulunya?

Mungkin ada seorang wanita dari masa lalu yang berteriak dengan keras dan cemas menyuruhnya lari, "Run, Habib... Runnnn".

Maka kaburlah HR sekencang-kencangnya

@denny siregar