Wednesday, March 1, 2017

Bripda Ismi Aisyah, Polwan Cantik di Bom Bandung Curi Perhatian Netizen


DUNIA HAWA - Jakarta Senin pagi , 27 Februari 2017, suasana kota Bandung mendadak mencekam . Sebuah bom panci meledak di Lapangan Pandawa, Cicendo, kota Bandung. Beruntung tak ada korban jiwa.


Peristiwa tersebut menjadi pusat perhatian netizen, khususnya di twitter. Tagar #Cicendo menjadi trending topic hinga sore hari.

Di tengah ramainya pembahasan menyoal bom Bandung, terdapat postingan dari salah seorang netizen yang juga menarik perhatian.

Akun tersebut mengunggah seorang polisi wanita (polwan) sedang membawa kamera di tempat terjadinya penyergapan pelaku peledakan  bom. 

 “Kondisi setelah aksi penyergapan pelaku terduga teroris di kantor Kelurahan Arjuna, Cicendo, Bandung --awas jangan salah fokus” tulis Yudha P. Jayadikarta.


“Hilang rasa panik sama teroris setelah fokus lihat mahluk Tuhan satu ini,” tulis Parlind _Sinurat

 Polwan cantik tersebut diketahui adalah Bripda Ismi Aisyah. Dalam akun instagramnya, Ismi terlihat kerap menenteng kamera saat bertugas.

Sosok Bripda Ismi Aisyah 


DI tengah berita serangan teror yang terjadi di Kantor Kelurahan Arjuna cukup membuat kaget warga Bandung, perhatian warga dunia maya alias netizen tertuju pada seorang polwan yang tertangkap kamera. 

Dialah Ismi Aisyah (23), gadis asal Cirebon yang kini bertugas sebagai Sekretaris Pribadi (Sespri) Kapolda Jabar Anton Charliyan. Tak salah jika foto-foto dirinya tertangkap sedang berada di sekitar Kapolda. Gambar Ismi kemudian menjadi viral di media sosial.

Polwan berpangkat Bripda ini merupakan Sekolah Kepolisian Negara angkatan 42. Ia merampungkan pendidikannya tahun 2014.

Gadis kelahiran 12 November 1993 ini sempat mengenyam pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Jurusan Pendidikan Sejarah, namun tidak dilanjutkan. Ia memilih mendaftar ke kepolisian.





Gadis penggemar berat green tea ini pun semula bertugas di Unit Sabhara Polda Jabar. Ia kemudian dipindahtugaskan ke Staf Pribadi Pimpinan Polda Jabar, khususnya bagian membantu Wakapolda Jabar. 

Ismi sempat pindah ke Sekretariat Negara Republik Indonesia setelah melewati tes yang ketat. Dengan predikat lulusan terbaik, ia sempat bertugas di Sekretariat Negara.

Akhir 2016, Ismi kembali bertugas di Polda Jabar. Ia kemudian bertugas sebagai sebagai Sekretaris Pribadi Kapolda Jabar.


Diwawancari sebelumnya, Ismi bertugas khusus untuk mengurus media sosial Kapolda. "Saya bertugas mendokumentasikan kegiatan Bapak Kapolda, lalu menguploadnya di akun-akun media sosial Kapolda Jabar," ujarnya.

Untuk menjalankan tugasnya itu, Ismi pun mendapat pelatihan mengoptimalkan fungsi media sosial dengan mengunjungi Polda Sulsel. "Pak Kapolda sangat berhasil dalam menggunakan medsos di Sulsel, sehingga saya ditugaskan ke sana untuk belajar," ucapnya.

Ismi sendiri kerap mengunggah aktivitasnya di Instagram lewat akun ismiaisyah20. Hampir 48.000 orang mengikutinya di Instagram. 

@pikiran rakyat



Ahok-Raja Salman Bersalaman, Taktik Jitu Jokowi


DUNIA HAWA - Jokowi-Ahok itu sepaket. Mereka sepaket bukan karena agama mereka yang sama. Pun bukan karena berkat hubungan bisnis to bisnis. Mereka sepaket karena etos kerja mereka yang membara. Keduanya bekerja keras bukan untuk kepentingan pribadi, keluarga atau golongannya tetapi untuk bangsanya, negaranya dan ibu pertiwi. Itulah sebabnya jika Jokowi bertemu dengan Raja Salman, Ahok juga.

Saya yakin jika yang masih menjadi Presiden sekarang, SBY atau Prabowo, mungkin Ahok tak pernah diijinkan ikut menyambut Raja Salman. Mengapa? Karena Ahok bukan seorang Muslim. Ahok kafir. Namun berkat Jokowi, Ahok diperkenankan menyambut dan akan bertemu dengan Raja Salman.

Jokowi jelas lewat the invicible hand-nya dengan gampang mengatur pertemuan Raja Salman dengan Ahok. Jokowi juga akan gampang menghindari pertemuan Raja Salman dengan pimpinan-pimpinan ormas Islam Radikal semacam Rizieq-FPI. Jika Raja Salman menolak bersalaman dengan Ahok, maka saya yakin, Jokowi tidak begitu antusias menyambut Raja Salman.

Kedatangan Raja Salman yang heboh sangat menguntungkan pemerintahan Jokowi. Indonesia yang nyaris jatuh ke kubangan radikalisme, revolusi ala FPI, khilafah ala HTI, akan dengan mudah ditangkis berkat kedatangan Raja Salman itu. Raja Salman telah menjelma bagai lilin pencerahan di negeri ini. Ia akan mengajari kaum kurang waras, bahwa semakin beragama itu, maka sikap dan perilaku semakin toleran. Padangan itulah yang dimanfaatkan oleh Jokowi lewat the invincible hand-nya.

Lewat the invincible hand-nya, Jokowi telah menunjukkan kekuatannya. Jokowi akhirnya mampu membuktikan bahwa dialah the Real President di negeri ini. Jokowi menunjukkan kepada siapapun di negeri ini bahwa yang mengatur kedatangan Raja Salman, siapa yang boleh bertemu dengannya dan siapa yang tidak boleh adalah Presiden Jokowi lewat kaki tangannya.

Jokowi telah membuktikan bahwa ia adalah tuan rumah di negeri ini. Oleh sebab itu Jokowi berhak mengatur dan mengarahkan Raja Salman bersalaman dengan Ahok yang sedang dirundung masalah politis, penistaan agama. Tentu saja jika Raja Salman tidak mau bertemu dengan Ahok, maka Raja Salman tidak boleh bermimpi untuk menginjakkan kaki di negeri ini.

Bertatap mukanya Raja Salman dengan Ahok membuktikan bahwa Ahok yang kafir masih layak bersalaman dengan Raja Salman, raja yang negerinya dikunjungi oleh jutaan umat Islam di seluruh dunia. Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta yang kinerjanya membahana sampai di negeri Arab Saudi justru menarik bagi Raja Salman untuk bertemu.

Raja Salman yang negerinya menuju kebangkrutan karena etos kerja para pegawainya, membutuhkan terobosan-terobosan ekstrim untuk berubah. Dan itu telah diberi contoh oleh Ahok di DKI Jakarta. Raja Salman akan belajar kepada Ahok bagaimana berperang dengan para bandit APBD, para oknum maling DPRD, para mafia dan memecat habis para pegawai yang tidak becus bekerja.

Raja Salman jelas tidak akan menggubris mereka yang hanya paham teriakan agama, berteriak lancang soal kafir dan berbicara soal bidadari. Raja Salman jelas akan tertarik bertemu dengan pimpinan-pimpinan agama yang toleran, kerja sama, moderat dan mau membangun manusia secara utuh. Raja Salman tentu telah banyak belajar dari Amerika, bagaimana sebuah bangsa di bangun.

Bagi Raja Salman, tujuan kedatangannya di Indonesia adalah semata-mata untuk menyelamatkan ekonomi negaranya, ekonomi keluarga, harta dan kekuasaannya. Artinya Raja Salman datang ke Indonesia dengan motif ekonomi dan bukan motif agama yang konon akan bertemu dengan pimpinan ormas radikal di negeri ini.

Salaman Ahok dengan Raja Salman jelas mempunyai arti strategis yang menguntungkan Ahok dan Jokowi. Lewat pertemuan Raja Salman-Ahok, Jokowi telah unjuk kekuatan untuk membungkam lawan-lawan politiknya dari kelompok ekstrim. Salaman Ahok- Raja Salman juga mengubah persepsi bahwa Ahok yang Non-Muslim tidak bermasalah menjadi seorang Gubernur di daerah yang mayoritas Muslim.

Bagi Raja Salman, kinerja hebat, etos kerjalah yang menentukan seseorang pemimpin yang mau menjadi pelayan rakyat. Ahok adalah hadiah bagi bangsanya. Lalu mengapa ia harus ditolak? Ahok mungkin dibutuhkan di Arab Sana untuk merevolusi etos kerja bangsa Arab yang terpuruk. Dari data statistik pemerintah Arab Saudi, selama ini Arab Saudi memperkerjakan 70 persen lebih dari total angkatan kerja di sektor publik.

Hal itu benar-benar tidak produktif dan miskin etos kerja. Dalam debat di stasiun televise MBC, Menteri Layanan Sipil, Khalid Al-Araj menjelaskan bahwa pegawai negeri sipil di Arab Saudi rata-rata hanya bekerja sejam sehari. Motivasi mereka untuk bekerja amat rendah. Sistem berjalan sangat buruk di Saudi. Gaji tetap dibayarkan kepada pegawati negeri meskipun mereka meninggalkan tugas. Ini jelas memberatkan anggaran pemerintah menuju kebangkrutan akibat anjiloknya harga minyak dunia.

Maka pengaturan pertemuan Raja Salman-Ahok bisa terjadi dua karena dua hal. Pertama, karena peran Jokowi yang ingin membungkam para bandit radikalisme yang berkoak-koak atas nama agama, kedua, karena keinginan Raja Salman sendiri yang mau belajar dari seorang Ahok. Jelas etos kerja Ahok yang luar biasa bagai mutiara emas yang berkilau-kilau di belantara jazirah Arab yang miskin etos kerja.

Saya angkat tangan kepada taktik jitu Jokowi yang telah menjadi tuan atas negerinya sendiri. Pakde Jokowi telah mampu mengatur siapa yang harus bertemu dengan Raja Salman termasuk Ahok sendiri. Selamat juga kepada Ahok yang bisa bertemu langsung dengan Raja Salman. Anda layak bertemu dengan siapapun karena etos kerja hebat anda dalam membangun Jakarta.

Nah, bagi mereka yang ngebet dan ngiler bertemu dengan Raja Salman namun tidak kesampaian, harap bersabar bersama kura-kura.

@asarro lahagu


Ikut Menyambut Raja Salman, Ahok “Tampar” Rizieq dengan Elegan


DUNIA HAWA - Sesuai dengan jadwal, hari ini Raja Arab Saudi, Raja Salman Bin Abdul Aziz Al-Saud akan mengunjungi Indonesia. Kunjungan kenegaraan yang berlangsung dari tanggal 1 sampai tanggal 9 Maret 2017 ini bertujuan untuk memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Kerajaan Arab Saudi. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menilai dalam dua tahun terakhir hubungan kedua negara semakin dekat dan isu yang dibahas pemerintah kedua negara tidak hanya soal haji dan tenaga kerja.

Menariknya, dari beberapa tokoh yang ikut menyambut kedatangan Raja Salman di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, terlihat sosok Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan Ahok.

Ahok diminta mendampingi Jokowi untuk menyambut kedatangan Raja Salman dan rombongan mungkin dengan dua pertimbangan. Pertama, Ahok adalah pimpinan di Jakarta. Sebagaimana kita ketahui bersama, Raja Salman pertama kali menginjak kan kaki ke Indonesia itu melalui Jakarta. Jadi wajar kalau Ahok yang merupakan gubernur Jakarta ikut menyambut kedatangannya. Kedua, Jokowi tidak mungkin membawa Ibu Negara, Ibu Iriana Widodo, mengingat Raja Salman yang berasal dari Arab tidak mungkin bersalaman dengan wanita yang bukan muhrimnya.

Saat ditanya apa yang bakal dilakukannya saat bertemu dengan Raja Salman, Ahok hanya menjawab :

“Kalau menerima orang ya salaman dong,” kata Ahok di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (1/3/2017).

Saat bersalaman dengan Raja Salman, secara tidak langsung Ahok telah “menampar” pimpinan FPI, Rizieq Shihab. Bagaimana mungkin, Ahok yang selama ini selalu diteriaki “kafir” dan sedang terjerat kasus dugaan penistaan agama, malah mendapat kesempatan dan kehormatan untuk bersalaman dengan Raja Salman?

Para penghuni bumi datar dan yang secingkrangan dengannya pasti beranggapan bahwa orang yang paling tepat menyambut dan bersalaman dengan Raja Salman adalah Rizieq Shihab. Siapa yang tidak kenal Rizieq? Pimpinan FPI, Imam Besar dan hanya Rizieq yang bisa mengumpulkan 7 juta manusia dalam satu tempat yang sama. Kurang hebat apa coba?

Tapi kenyataan berkata lain, malah Ahok yang mendapat kesempatan dan kehormatan tersebut. Kalau sudah begini, mau tidak mau orang akan mengatakan bahwa tudingan “kafir” kepada Ahok yang dilakukan FPI dan para pendukungnya adalah tuduhan sesat. Jika Ahok kafir, bagaimana mungkin dia bisa menyambut raja penjaga dua kota suci umat Islam?

Dan secara tidak langsung juga, orang-orang akan menilai bahwa FPI tidak lebih dari sebuah ormas biasa.

Ada satu pernyataan Ahok yang membuat saya benar-benar terharu. Yakni harapan Ahok kepada Raja Salman “Harapannya minimal kuota naik haji ditambah dong,” ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin (27/2/2017).

Bagaimana mungkin, orang yang telah dianggap menistakan agama masih sempat-sempatnya memiliki harapan seperti itu? Padahal itu bukan untuk agama yang diyakini nya, lho. Itu untuk umat Islam. Umat dari agama yang dikatakan telah dinistakan oleh nya.

Semoga pertemuan Raja Salman dan Ahok ini membuat FPI sadar bahwa antara politik dan agama itu adalah dua hal yang tidak bisa di campur adukkan.

@muhammad atim


Ketika Masjid Dipolitisasi


DUNIA HAWA - Dalam sejarah Islam, politisasi masjid tercatat terjadi pada saat kepemimpinan Muawwiyah bin abu Sufyan. Muawwiyah yang bermusuhan dengan Imam Ali -Khalifah ke 4- memerintahkan seluruh masjid di wilayah pemerintahannya, untuk melaknat Imam Ali di setiap kotbah Jumat. Kejadian ini banyak tercatat dalam kitab-kitab sejarah Islam.

Salah satunya Di dalam buku Al-Khilafah wal Mulk, Abul A’la al-Maududi, seorang alim Pakistan bermazhab Hanafi, menulis:

“Ketika pada zaman Muawiyah dimulai kebiasaan mengutuk Sayyidina Ali dari atas mimbar-mimbar dan pencaci-makian serta pencercaan terhadap pribadinya secara terang-terangan, di siang hari maupun di malam hari, kaum muslimin di mana-mana merasa sedih dan sakit hati sungguh pun mereka terpaksa harus berdiam diri menekan perasaannya itu. Kecuali Hujur bin Adi, yang tidak dapat menyabarkan dirinya…” (Abul A’la al-Maududi, Khilafah dan Kerajaan, hlm. 209-210, Penerbit Mizan, Cet. VII, 1998, Bandung)

Pencacian terhadap Imam Ali di mimbar-mimbar Jumat itu bertujuan untuk melanggengkan kekuasaan dan menghilangkan peran Imam Ali - dan ahlul bait Nabi - dalam kekhalifahan. Dan ini seperti sudah menjadi Undang-undang tersendiri dalam pemerintahan Bani Umayah.

Baru pada masa pemerintahan Umar bin abdul Aziz-lah - sesudah puluhan tahun berlalu - pelaknatan itu dihentikan. Umar bin abdul Aziz adalah seorang reformis, meski ia juga termasuk klan Bani Umayah.

Jadi melihat politisasi masjid sebagai ajang membunuh karakter seorang calon kepala daerah dengan pencacian dan pelaknatan saat shalat Jumat, bukan lagi menjadi hal yang aneh karena sejarah Islam mencatat hal yang sama hanya waktu dan pelakunya berbeda.

Apalagi ditambah dengan kebijakan beberapa masjid dengan tidak menshalatkan jenazah pendukung Ahok, semakin jelas bahwa masjid dibawa-bawa untuk kepentingan calon tertentu atas nama agama.

Memang kurang layak membandingkan apa yang dialami Imam Ali pada waktu itu dengan Ahok sekarang ini, terutama dari sisi tekanannya. Tapi mau bilang gak sama, kok ya ada mirip-miripnya gitu..

Tidak mudah membuka kelamnya sejarah Islam karena langsung dituding sebagai syiah, dan bagi mereka syiah dikonotasikan lebih berbahaya daripada PKI.

Butuh keberanian tersendiri untuk menentang arus dan membuka fakta bahwa sejarah terulang kembali dengan model yang sama. Padahal membuka sejarah bukan bermaksud membenturkan, tapi sebagai pelajaran.
Darimana kita belajar menjadi lebih baik jika bukan dari peristiwa-peristiwa yang sudah lampau?

Memang Ahok ini hebat. Sudah membuat banyak orang akhirnya membaca Al-quran dengan kasus Almaidah 51, membuat 7 juta umat muslim shalat Jumat bersama di Monas, shalat subuh berjamaah di banyak wilayah dan sekarang mempelajari sejarah Islam..

Bisa dibilang hanya khalifah yang bisa melakukan ini dalam waktu sependek ini. Jadi, apakah Ahok sebenarnya adalah khalifah yang mereka tunggu-tunggu?

Mencatut lagu Ebiet G Ade, "Coba kita tanyakan pada Equil yang terhidang.. Wowowow.. owowowow..". Kok ada wowo-nya ya? Apakah ini pertanda om Wowo nyapres lagi? Seruput dulu ah..

@denny siregar


Vertigo – Penyebab, Gejala, dan Pengobatan


DUNIA HAWA - Vertigo adalah sensasi berputar. Jika Anda memiliki vertigo, Anda mungkin merasa diri Anda seperti berputar atau bahwa dunia di sekitar Anda berputar.

Penyebab Vertigo


Vertigo sering disebabkan oleh masalah telinga bagian dalam. Beberapa penyebab paling umum termasuk:

• BPPV. BPPV merupakan singkatan dari benign paroxysmal positional vertigo. BPPV terjadi ketika partikel kalsium kecil (canalith) masuk di kanal-kanal telinga bagian dalam. Telinga bagian dalam mengirimkan sinyal ke otak tentang kepala dan gerakan tubuh relatif terhadap gravitasi. Proses ini membantu tubuh menjaga keseimbangan. BPPV dapat terjadi tanpa alasan yang diketahui dan mungkin terkait dengan usia.

• Penyakit Meniere. Ini adalah gangguan telinga bagian dalam diduga disebabkan oleh penumpukan cairan dan perubahan di telinga. Hal ini dapat menyebabkan episode vertigo bersama dengan telinga berdenging (tinnitus) dan gangguan pendengaran.

• Neuritis Vestibular atau Labirintis. Ini adalah masalah telinga bagian dalam biasanya berhubungan dengan infeksi (biasanya virus). Infeksi menyebabkan peradangan pada telinga bagian dalam sekitar saraf yang penting untuk membantu keseimbangan rasa tubuh.

Penyebab vertigo yang jarang terjadi adalah berhubungan dengan:

• Cedera Kepala atau leher

• Masalah otak seperti stroke atau tumor

• Obat-obat tertentu yang menyebabkan kerusakan telinga
Migren

Gejala Vertigo


Vertigo sering dipicu oleh perubahan posisi kepala Anda.
Orang dengan vertigo biasanya menggambarkannya sebagai perasaan seperti mereka:

•berputar
• miring
• bergoyang
• tidak imbang
• terasa Ditarik ke satu arah

Gejala lain yang mungkin menyertai vertigo meliputi:

• Merasa mual

• Gerakan mata yang abnormal atau menyentak (nystagmus)

• Sakit kepala

• Berkeringat

• Dering di telinga atau pendengaran

• Gejala dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam atau lebih dan dapat datang dan pergi.

Pengobatan untuk Vertigo


Pengobatan untuk vertigo tergantung pada apa yang menyebabkan itu. Dalam banyak kasus, vertigo hilang tanpa pengobatan. Hal ini karena otak mampu beradaptasi, setidaknya sebagian, dengan adanya perubahan telinga bagian dalam, bergantung pada mekanisme lain untuk menjaga keseimbangan.

Bagi beberapa orang, pengobatan yang dibutuhkan dapat termasuk:

• Rehabilitasi Vestibular. Ini adalah jenis terapi fisik yang bertujuan membantu memperkuat sistem vestibular. Fungsi dari sistem vestibular adalah untuk mengirim sinyal ke otak tentang kepala dan gerakan tubuh relatif terhadap gravitasi. Rehab vestibular mungkin disarankan jika Anda memiliki serangan berulang vertigo. Ini membantu melatih indra Anda untuk mengkompensasi vertigo.

• Manuver Reposisi Kanalit. Pedoman dari American Academy of Neurology merekomendasikan serangkaian gerakan khusus untuk kepala dan tubuh dalam rangka menangani BPPV. Gerakan yang dilakukan untuk memindahkan deposit kalsium keluar dari kanal ke dalam ruang telinga bagian dalam sehingga mereka dapat diserap oleh tubuh. Anda mungkin akan memiliki gejala vertigo selama prosedur ketika kanalit bergerak. Seorang dokter atau ahli terapi fisik dapat memandu gerakan manuver ini. Gerakan aman dan seringkali justru efektif.

• Obat. Dalam beberapa kasus, obat-obatan dapat diberikan untuk meringankan gejala seperti mual atau mabuk terkait dengan vertigo. Jika vertigo disebabkan oleh infeksi atau peradangan, antibiotik atau steroid dapat mengurangi pembengkakan dan menyembuhkan infeksi.
Untuk penyakit Meniere, diuretik (pil air) dapat diresepkan untuk mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.

• Operasi. Dalam beberapa kasus, pembedahan mungkin diperlukan untuk vertigo. Jika vertigo disebabkan oleh masalah mendasar yang lebih serius, seperti tumor atau cedera pada otak atau leher, operasi untuk masalah tersebut dapat membantu untuk meringankan vertigo.

@doktersehat


Cegah Demam Berdarah Dengue Sekarang Juga


DUNIA HAWA - Pada negara tropis seperti Indonesia, Demam Berdarah Dengue (DBD) menjadi perhatian utama karena berpengaruh pada kondisi kesehatan dan kualitas hidup, serta dapat menyebabkan kematian. Pencegahan penyakit ini pun harus dilakukan setiap saat.

Demam berdarah disebabkan karena tubuh terinfeksi oleh virus dengue yang dibawa oleh serangga jenis artropoda, dalam hal ini adalah nyamuk Aedes aegypti. Karena itulah, pencegahan DBD difokuskan pada pencegahan perkembangbiakan dan pembasmian sarang nyamuk tersebut.

Ketika seseorang terkena gigitan nyamuk Aedes aegypti, pada saat itulah nyamuk kemungkinan menginfeksi virus dengue yang hidup di dalam tubuh nyamuk. Sekitar empat atau enam hari setelah terinfeksi, kemungkinan akan timbul gejala DBD, yaitu demam tinggi, sakit di belakang mata, mual, muntah, nyeri sendi, kelelahan, munculnya ruam kulit pada dua hingga lima hari setelah demam. Gejala ini biasanya terjadi selama sepuluh hari. Bahkan mungkin saja terjadi perdarahan ringan, seperti pada gusi, hidung, dan mudah timbul memar di tubuh.

Gejala-gejala tersebut dapat berkembang menjadi serius, yang menyebabkan kerusakan pada kelenjar getah bening dan pembuluh darah, pembesaran hati, kegagalan sistem sirkulasi, perdarahan berat hingga kematian.

Sayangnya belum ada vaksin untuk mencegah demam berdarah. Yang dapat Anda lakukan adalah mencegah gigitan nyamuk yang terinfeksi, serta beberapa hal berikut sebagai pencegahan dari demam berdarah:

• Menggunakan AC jika di dalam ruangan,

• Menggunakan obat oles pencegah gigitan nyamuk meskipun di dalam ruangan,

• Memakai pakaian tertutup seperti lengan panjang, celana panjang, dan kaus kaki, ketika berada di luar ruangan,

• Menutup semua lubang yang ada pada jendela dan pintu di rumah agar nyamuk tidak bisa masuk.

Vitamin C untuk Meningkatkan Imunitas Tubuh


Selain yang telah disebutkan di atas, tidak ada salahnya imunitas tubuh juga diperkuat agar tidak mudah terinfeksi virus. Sistem imun ini dapat ditingkatkan dengan mengonsumsi berbagai nutrisi yang penting. Salah satunya adalah vitamin C.

Vitamin C juga dapat melindungi sel-sel tubuh, membantu menyembuhkan flu biasa, serta mengurangi depresi. Terdapat teori bahwa vitamin C memiliki manfaat antivirus, sehingga dapat digunakan untuk mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus. Walau demikian, masih dibutuhkan uji klinis dan penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal ini.

Jambu Biji, Buah Kaya Vitamin C


Anda bisa mendapatkan sumber makanan yang kaya vitamin C, salah satunya adalah jambu biji. Buah yang kerap disebut guava ini, selain kaya akan vitamin C juga mengandung sedikit folat. Mungkin belum banyak yang mengetahui bahwa kadar vitamin C pada jambu biji empat kali lebih banyak dibandingkan jeruk.

Tidak ada studi ilmiah yang menentukan dosis yang tepat dalam mengonsumsi jambu biji. Meskipun mengonsumsi makanan alamiah seperti buah, kadang-kadang takaran juga harus diperhatikan. Karenanya, jangan malas untuk membaca petunjuk takaran yang sesuai yang ada di kemasan, terutama jika Anda mengonsumsi jambu biji dalam bentuk jus.

Bagaimana pun, mencegah lebih baik daripada mengobati. Daripada Anda telanjur tergigit nyamuk yang terinfeksi virus demam berdarah dan harus merasakan sakit serta menjalani pengobatan, lebih baik bentengi diri Anda dengan imunitas yang kuat. Apalagi, jambu biji mudah didapat di sekitar, baik dalam bentuk buah asli maupun jus dalam kemasan.

@alodokter